Home Lifestyle Literasi Digital Sulawesi 2021: Wujudkan Akses & Interaksi Media Digital yang Ramah Difabel

Literasi Digital Sulawesi 2021: Wujudkan Akses & Interaksi Media Digital yang Ramah Difabel

written by Admin October 28, 2021
Literasi Digital Sulawesi 2021: Wujudkan Akses & Interaksi Media Digital yang Ramah Difabel

Rangkaian Program Literasi Digital ‘Indonesia Makin Cakap Digital’ kembali dilaksanakan di Bone, Sulawesi Selatan. Pada kesempatan ini, webinar ini membahas tema ‘Tips Menggunakan Aplikasi Percakapan bagi Difabel’ (28/10). Rangkaian Program Literasi Digital diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo. Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi.

Program kali ini menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari Dosen Ilmu Komunikasi dan Public Speaker, Rizky Wulandari; Kreator Konten, Muhammad Farzan, Anggota Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sulawesi Selatan, Muhammad Ilham; dan Social Media Management Clara Group, Andi Akmalul Yakin. Adapun sebagai moderator adalah Desmona. Kegiatan yang kembali dilaksanakan di Bone ini diikuti oleh 622 peserta dari berbagai kalangan. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan 57.550 orang peserta.

Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. Berikutnya, sesi pemaparan dibuka oleh Rizky yang membawakan materi kecakapan digital dengan tema ‘Inclusive Chit-Chat: Media Sosial Ramah Difabel’.

Menurut Rizky, kaum difabel punya hak sama dalam mengakses media sosial, karenanya banyak platform yang telah mengembangkan aplikasi maupun fitur ramah difabel. Chatbot TISA, Disability Club, FB Automatic Alternative Text, hingga Brailleback Google merupakan Aplikasi serta Fitur Media Sosial ramah difabel. “Difabel bukan hambatan untuk gapai hidup mapan, disabilitas bukan batasan untuk raih impian,” ungkapnya.

Berikutnya, M. Farzan menyampaikan materi etika digital berjudul ‘Etika Berjejaring: Jarimu Harimaumu!’. Ia mengatakan, etika berinternet pada dasarnya tidak berbeda dengan etika keseharian dunia nyata, di mana kesantunan, saling menghormati, dan menghargai harus dikedepankan untuk menjaga keharmonisan masyarakat.

“Meskipun belum ada etika secara tertulis, sangat penting bagi kita untuk memahami etika di dunia digital agar terhindar dari risiko kejahatan siber hingga jeratan hukum,” ujarnya.

Pemateri ketiga, M. Ilham membawakan tema budaya digital tentang ‘Menyuarakan Pendapat di Dunia Digital’. Menurut dia, jaminan kebebasan berpendapat telah tercantum sejak disusunnya Konstitusi 1945 hingga berbagai peraturan di bawahnya sampai UU KIP dan ITE. Dalam pelaksanaanya di era digital, kebebasan berpendapat harus mempertimbangkan kepentingan serta keharmonisan hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

“Pahami perundangan yang berlaku, terutama UU ITE sebagai rambu dalam berekspresi di dunia maya,” ingatnya.

Akmalul, sebagai pemateri terakhir, menyampaikan tema keamanan digital mengenai ‘Tips dan Trik Menjaga Keamanan Privasi Secara Digital’. Ia mengatakan, privasi perlu dijaga di dunia maya agar terhindar dari intimidasi daring terkait gender, penyalahgunaan data pribadi, potensi pencemaran nama baik, serta mengamankan hak kendali atas data pribadi.

“Menjaga keamanan data secara digital dapat dilakukan dengan memeriksa pengaturan privasi jejaring sosial, tak menggunakan penyimpanan umum untuk data pribadi, simpan kerahasiaan kontak utama, gunakan aplikasi pesan dengan enkripsi end-to-end, serta perkuat kata sandi,” paparnya.

Selanjutnya, moderator membuka sesi tanya jawab yang disambut meriah oleh para peserta. Selain bisa bertanya langsung kepada para narasumber, peserta juga berkesempatan memperoleh uang elektronik masing-masing senilai Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih.

Salah satu pertanyaan menarik peserta di antaranya tentang bagaimana mengedukasi literasi digital ke anak-anak agar lebih mudah diterima. Narasumber menjelaskan bahwa perlu pengawasan dari orang tua ke anak dalam penggunaan gawai dan akses internet. Beri pemahaman serta arahan yang baik lewat komunikasi terbuka dan hangat agar anak mengerti pemanfaatan internet secara positif.

Program Literasi Digital ‘Indonesia Makin Cakap Digital’ di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan informatif yang disampaikan narasumber terpercaya.

Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, silakan kunjungi https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.

You may also like

Leave a Comment