Bandara Beijing baru, Daxing, memulai penerbangan internasional terjadwal pertamanya pada hari Minggu (27/10). China Southern Airlines dan China Eastern Airlines akan menjadi maskapai domestik utama di Daxing.
Penerbangan Air China ke Bangkok adalah penerbangan internasional pertama yang berangkat pada hari Minggu, sedangkan British Airways akan mengoperasikan penerbangan lintas benua pertama ke London.
Sekitar 50 maskapai asing, termasuk Finnair, berencana untuk memindahkan seluruh atau sebagian operasi China mereka ke bandara di kuartal mendatang.
Relokasi semua maskapai yang akan menggunakan Daxing dijadwalkan selesai pada musim dingin 2021. Air China dan mitra Star Alliance-nya sebagian besar akan tetap di Bandara Capital.
Bandara dengan luas yang menyerupai 100 lapangan sepak bola itu diperkirakan akan menjadi salah satu bandara yang tersibuk di dunia. Keberadaannya mendapat kritik karena jaraknya dari kawasan pusat bisnis di Beijing yang agak jauh. Dengan transportasi umum, dibutuhkan lebih dari satu jam untuk mencapainya, lebih dari dua kali lipat waktu yang dibutuhkan untuk mencapai Bandara Capital.
Pembangunan Bandara Daxing menelan investasi senilai US$63 miliar. Bandara ini dirancang oleh arsitek kelahiran Irak terkenal, Zaha Hadid, dan secara resmi dibuka pada akhir September menjelang perayaan pada tanggal 1 Oktober sekaligus peringatan 70 tahun berdirinya Republik Rakyat China.
Adanya empat landasan pacu diharapkan dapat menangani hingga 72 juta penumpang per tahun pada tahun 2025.
Para pejabat mengatakan bandara Daxing tidak hanya dirancang untuk melayani Beijing, tetapi juga provinsi Hebei di sekitarnya dan kota Tianjin, dan juga untuk meningkatkan pembangunan regional.