Tiap memasuki akhir dan penghujung Ramadhan selalu ditandai dengan perayaan hari kemenangan Idul Fitri yang dirayakan seluruh umat Muslim di dunia. Menariknya, meski sama-sama merayakan Idul Fitri, ternyata setiap negara memiliki perayaan berbeda-beda. Biasanya hal ini disesuaikan dengan kultur dan budaya di setiap negara.
Berikut ini adalah tradisi unik perayaan Idul Fitri dari beberapa negara di dunia versi Travelmaker.ID:
1. Perayaan Seker Bayram di Turki
Di Turki hari raya Idul Fitri dikenal dengan nama Ramadhan Bayram atau Seker Bayram yang memiliki arti Perayaan Manisan. Sama seperti negara Muslim lainnya, orang Turki juga pergi ke Masjid, dan berkumpul bersama keluarga.
Yang membedakan jika anak-anak di negara lain mendapatkan uang hari raya, di Turki anak-anak akan mengunjungi rumah tetangga untuk mengucapkan hari raya. Lalu sebagai hadiah mereka akan mendapatkan permen atau makanan khas seperti Baklava.
2. Bajram yang Memikat dari Kosovo
Di Kosovo, hari raya Idul Fitri dikenal dengan nama Bajram. Di hari Bajram, penduduk Kosovo akan bangun lebih pagi dari biasanya. Kaum pria pergi ke masjid untuk melaksanakan sholat Eid sedangkan perempuan tinggal di rumah untuk menyiapkan makanan tradisional berupa Pite, Borek, dan berbagai dessert seperti Baklava dan puding nasi.
Sepulang salat, orang-orang akan keluar rumah dan berkeliling untuk saling memberikan ucapan selamat hari raya. Setelah satu jam, perayaan dilanjutkan dengan sarapan dan jamuan minum teh, kemudian ditutup dengan pergi mengunjungi keluarga dan merayakan Bajram bersama.
3. Budaya Lebaran khas dari Indonesia di Kosovo
Hari raya Idul Fitri di Indonesia lebih dikenal dengan nama Lebaran. Sama seperti di Kosovo, orang Indonesia juga akan bangun lebih pagi dan berkumpul di masjid atau lapangan besar untuk melaksanakan sholat Eid.
Yang unik, di Indonesia momen Lebaran juga dimanfaatkan sebagai momen untuk saling memaafkan. Para anggota keluarga akan saling mengunjungi tetangga untuk mengucapkan selamat hari raya sekaligus untuk meminta maaf atas kesalahan yang pernah dibuat.
Orang-orang akan memakai pakaian baru, sementara anak-anak akan berkeliling untuk mendapatkan uang lebaran. Terakhir, momen lebaran juga dimanfaatkan untuk berkumpul bersama seluruh keluarga besar dan menikmati ketupat, rendang, opor ayam dan beragam kue kering.
4. Idul Fitri yang Istimewa di Amerika Serikat (AS)
Menjadi salah satu agama minoritas menjadikan perayaan hari raya Idul Fitri di AS berbeda dengan kebanyakan negara lainnya. Di Amerika, tidak semua perusahaan memberikan jatah libur untuk merayakan hari yang istimewa ini.
Karena itu, kebanyakan umat Muslim di AS akan memilih tidak bekerja atau pergi sekolah pada hari raya Idul Fitri. Karena kebanyakan Muslim di Amerika adalah imigran, maka perayaan Idul Fitri di setiap keluarga akan berbeda-beda tergantung dari negara mana mereka berasal.
Meski begitu, di masjid atau Islamic Center biasanya akan mengadakan acara istimewa untuk merayakan hari raya Idulfitri.
5. Perang Telur di Afghanistan
Meski seringkali dikaitkan dengan teror, ternyata perayaan Idul Fitri di Afghanistan tetap semarak. Untuk menyambut Idulfitri, Muslim di Afghanistan memiliki sebuah tradisi unik yang disebut Tokhm-Jangi atau perang telur. Setelah melakukan salat Eid bersama, orang-orang akan berkumpul di taman dan saling memecahkan telur rebus milik orang di sekitarnya.
6. Ziarah Makam Sayyid Ajjal di Tiongkok
Islam memang merupakan agama minoritas di Tiongkok, namun bukan berarti jumlah Muslim di negara ini sedikit. Di Negeri Panda ini, sekitar 25 juta penduduknya adalah Muslim yang berasal dari suku Uyghur dan Hui. Saat lebaran tiba, mayoritas Muslim di sana akan pergi mengunjungi makam Sayyid Ajjal.
Sayyid Ajjal Shams Al Din Omar adalah gubernur pertama provinsi Yunan yang memperkenalkan Islam sekaligus mempraktekkan toleransi beragama di daerah tersebut. Di sana, kaum Muslim akan bahu membahu untuk membersihkan makam dan kemudian membaca Al-Quran bersama.
7. Menikmati Chaand Raat dari India
Perayaan Idul Fitri di India diawali dengan Chaand Raat yang jatuh di malam terakhir Ramadhan. Di malam Chaand Raat, orang akan pergi keluar untuk mengunjungi bazar dan berbelanja. Perempuan India juga akan mengenakan pakaian tradisional dan menghiasi tangan mereka dengan henna.
Kemudian di hari raya Idul Fitri, Muslim India akan merayakannya dengan berkumpul bersama keluarga sambil menyantap Servai yaitu sejenis bihun yang disajikan saat momen istimewa, dan Sheer Kurma sebagai dessert atau makanan penutup.
8. Festival IdulfFitri Multikultural dan Adil di Australia
Sebagai negara yang menghormati berbagai budaya dan agama, Muslim dan non-Muslim berkumpul bersama dan merayakan Idul Fitri dalam Festival Idul Fitri Multikultural dan Adil.
Pertama dimulai di Sydney pada tahun 1994, juga diadakan di Melbourne dan Canberra, menyambut orang-orang dari semua golongan. Festival ini memiliki 150 kios dan telah berkembang sangat pesat dalam dekade terakhir. Sebagian besar perusahaan di Australia juga memperbolehkan kaum Muslim untuk mengambil satu hari libur kerja untuk merayakan Idulfitri.