Home Lifestyle Inilah Keunikan Perayaan Idul Fitri di Beberapa Negara di Dunia

Inilah Keunikan Perayaan Idul Fitri di Beberapa Negara di Dunia

written by Admin June 23, 2018
Inilah Keunikan Perayaan Idul Fitri di Beberapa Negara di Dunia

Tiap memasuki akhir dan penghujung Ramadhan selalu ditandai dengan perayaan hari kemenangan Idul Fitri yang dirayakan seluruh umat Muslim di dunia. Menariknya, meski sama-sama me­rayakan Idul Fitri, ternyata se­tiap negara memiliki perayaan ber­beda-beda. Biasanya hal ini di­sesuaikan dengan kultur dan bu­daya di setiap negara.

Berikut ini adalah tradisi unik pe­rayaan Idul Fitri dari beberapa negara di du­nia versi Travelmaker.ID:

1. Perayaan Seker Bayram di Turki

Di Turki hari raya Idul Fitri di­kenal dengan nama Ramadhan Bay­ram atau Seker Bayram yang me­miliki arti Perayaan Manisan. Sa­ma seperti negara Muslim lainnya, orang Turki juga pergi ke Masjid, dan berkumpul bersama keluarga.

Yang membedakan jika anak-anak di negara lain mendapatkan uang hari raya, di Turki anak-anak akan mengunjungi rumah tetangga untuk mengucapkan hari raya. Lalu sebagai hadiah mereka akan mendapatkan permen atau maka­nan khas seperti Baklava.

2. Bajram yang Memikat dari Kosovo

Di Kosovo, hari raya Idul Fitri di­kenal dengan nama Bajram. Di hari Bajram, penduduk Kosovo akan bangun lebih pagi dari bia­sanya. Kaum pria pergi ke masjid untuk melaksanakan sholat Eid sedangkan perempuan tinggal di rumah untuk menyiapkan ma­ka­nan tradisional berupa Pite, Borek, dan berbagai dessert seperti Baklava dan puding nasi.

Sepulang salat, orang-orang akan keluar rumah dan berke­liling untuk saling memberikan ucapan selamat hari raya. Setelah satu jam, perayaan dilanjutkan dengan sarapan dan jamuan mi­num teh, kemudian ditutup dengan pergi mengunjungi keluarga dan me­ra­yakan Bajram bersama.

3. Budaya Lebaran khas dari Indo­nesia di Kosovo

Hari raya Idul Fitri di Indonesia le­bih dikenal dengan nama Le­ba­ran. Sama seperti di Kosovo, orang Indonesia juga akan bangun lebih pagi dan berkumpul di masjid atau lapangan besar untuk melak­sanakan sholat Eid.

Yang unik, di Indonesia momen Lebaran juga diman­faatkan seba­gai momen untuk saling memaaf­kan. Para anggota ke­luarga akan sa­ling mengunjungi tetangga un­tuk mengucapkan selamat hari ra­ya sekaligus untuk meminta maaf atas kesalahan yang pernah dibuat.

Orang-orang akan memakai pa­kaian baru, sementara anak-anak akan berkeliling untuk menda­pat­kan uang lebaran. Terakhir, mo­men lebaran juga dimanfaatkan untuk berkumpul bersama seluruh ke­luarga besar dan menikmati ke­tupat, rendang, opor ayam dan be­ra­gam kue kering.

4. Idul Fitri yang Istimewa di Amerika Serikat (AS)

Menjadi salah satu agama mi­no­ritas menjadikan perayaan hari raya Idul Fitri di AS berbeda de­ngan kebanyakan negara lainnya. Di Amerika, tidak semua perusa­haan memberikan jatah libur untuk merayakan hari yang istimewa ini.

Karena itu, kebanyakan umat Muslim di AS akan memilih tidak bekerja atau pergi sekolah pada hari raya Idul Fitri. Karena keba­nyakan Muslim di Amerika ada­lah imigran, maka perayaan Idul­ Fitri di setiap keluarga akan ber­be­da-beda tergantung dari negara m­ana mereka berasal.

Meski begitu, di masjid atau Is­l­amic Center biasanya akan me­nga­dakan acara istimewa untuk me­rayakan hari raya Idulfitri.

5. Perang Telur di Afgha­nis­tan

Meski seringkali dikaitkan de­ngan teror, ternyata perayaan Idul­ Fitri di Afghanistan tetap semarak. Un­tuk menyambut Idulfitri, Muslim di Afghanistan memiliki se­buah tradisi unik yang disebut Tokhm-Jangi atau perang telur. Setelah melakukan salat Eid ber­sama, orang-orang akan ber­kum­pul di taman dan saling meme­cahkan telur rebus milik orang di sekitarnya.

6. Ziarah Makam Sayyid Ajjal di Tiongkok

Islam memang merupakan agama minoritas di Tiongkok, namun bukan berarti jumlah Muslim di negara ini sedikit. Di Negeri Panda ini, sekitar 25 juta pendu­duk­nya adalah Muslim yang bera­sal dari suku Uyghur dan Hui. Saat lebaran tiba, mayoritas Muslim di sana akan pergi mengun­jungi makam Say­yid Ajjal.

Sayyid Ajjal Shams Al Din Omar adalah gubernur pertama pro­vinsi Yunan yang memper­ke­nalkan Islam sekaligus memprak­tek­kan toleransi beragama di da­erah tersebut. Di sana, kaum Muslim akan bahu membahu untuk mem­bersihkan makam dan kemu­dian membaca Al-Quran bersama.

7. Menikmati Chaand Raat dari India

Perayaan Idul Fitri di India di­awali dengan Chaand Raat yang jatuh di malam terakhir Ramadhan. Di malam Chaand Raat, orang akan pergi keluar untuk mengun­jungi bazar dan berbelanja. Pe­rempuan India juga akan menge­nakan pakaian tradisional dan menghiasi tangan mereka de­ngan henna.

Kemudian di hari raya Idul Fitri, Muslim India akan merayakannya dengan berkumpul bersama ke­luarga sambil menyantap Servai yaitu sejenis bihun yang disajikan saat momen istimewa, dan Sheer Kurma sebagai dessert atau maka­nan penutup.

8. Festival IdulfFitri Multi­kultural dan Adil di Australia

Sebagai negara yang meng­hor­mati berbagai budaya dan aga­ma, Muslim dan non-Muslim ber­kumpul bersama dan mera­yakan Idul Fitri dalam Festival Idul Fitri Multikultural dan Adil.

Pertama dimulai di Sydney pa­da tahun 1994, juga diadakan di Mel­bourne dan Canberra, me­nyam­­but orang-orang dari semua go­longan. Festival ini memiliki 150 kios dan telah berkembang sangat pesat dalam dekade ter­ak­hir. Sebagian besar peru­sahaan di Aus­tralia juga memper­boleh­kan kaum Muslim untuk me­ngam­bil satu hari libur kerja untuk meraya­kan Idulfitri.

You may also like

Leave a Comment