Home Blog Indramayu Kota Budaya di Jalur Pantura

Indramayu Kota Budaya di Jalur Pantura

written by Admin December 21, 2017
Indramayu Kota Budaya di Jalur Pantura

Bertahun-tahun jalur Pantai Utara (Pantura) dikenal masyarakat Indonesia sebagai salah satu akses yang  ramai dilewati masyarakat saat arus mudik hari-hari besar. Tetapi sebenarnya ada satu lagi yang menarik di salah satu titik di sepanjang jalur Pantura ini, namanya adalah Kabupaten Indramayu.

Kabupaten ini dianggap bagaikan permata budaya karena masih mewarisi berbagai macam kebudayaan yang berumur sudah sangat panjang sekali. Belum lagi ragam budayanya yang masih terjaga dalam kehidupan sehari-hari warganya.

Walaupun terbilang berudara panas karena letaknya yang bersinggungan langsung dengan pantai utara Pulau Jawa, tetapi keramahan masyarakat Indramayu membuat siapapun yang datang pasti merasa betah untuk tinggal lebih lama lagi.

Kabupaten Indramayu ini beribukota di Indramayu sebagai pusat pemerintahan, sementara pusat keramaian terletak di Jatibarang, karena di  Jatibarang terdapat pusat Pasar dan memiliki akses yang mudah seperti ke Jalur Pantura dan Stasiun Kereta Api Jatibarang.

Nah, ada yang menarik seputar Indramayu ini, karena walaupun berada di Jawa Barat yang notabene adalah tanah Pasundan yang berbudaya dan berbahasa Sunda, namun sebagian besar penduduk Indramayu menggunakan Bahasa Cirebon dialek Indramayu, masyarakat setempat menyebutnya dengan Basa Dermayon.

Menikmati Wisata & Budaya di Indramayu

Banyak orang yang mengetahui Indramayu, bahkan yang rutin mudik pasti sering melewati Indramayu. Tetapi mungkin belum banyak yang tahu, bahwa Indramayu menyimpan potensi pariwisata yang juga menakjubkan.

Bukan hanya bisa dikenal dengan julukan Kota Mangga untuk ibukota kabupatennya, tetapi Indramayu juga dapat membanggakan pariwisata dan budaya mereka yang tidak kalah dengan daerah lainnya.

Ada beberapa potensi pariwisata yang masih tersimpan baik di Indramayu misalkan saja Pantai Tirtamaya, Wisata Mangrove Karangsong, Pulau Biawak dan ada pula Alun-alun Kota Indramayu yang biasa dijadikan tempat berkumpul masyarakat.

Tetapi untuk potensi budaya, Indramayu memang sangat bisa dibanggakan, bisa dibilang Indramayu Kota Budaya. Bagaimana tidak, kalau saat berkunjung ke sana anda akan dengan mudah melihat budaya–budaya yang terjaga dengan baik oleh masyarakat setempat.

Saat berbincang-bincang dengan beberapa masyarakat setempat, baru saya ketahui sebuah fakta bahwa ternyata organ tunggal adalah salah satu budaya yang merupakan bagian tak terpisahkan dari sejarah kesenian Indramayu.

Walaupun bisa dikategorikan sebagai budaya modern tetapi organ tunggal benar-benar hadir hampir di setiap hajatan dan event yang diselenggarakan di Indramayu.

Warisan budaya lainnya yang masih terus terjaga kelestariannya adalah Tari Topeng, Indramayu bersama Cirebon diyakini menjadi tempat munculnya kesenian Tari Topeng ini. Dan tarian ini merupakan salah satu tarian di tatar Parahyangan.

Dan sampai sekarang Tari Topeng ini masih terus diajari di berbagai sanggar-sanggar  kesenian di Indramayu dan masih tetap ditampilkan dalam berbagai pagelaran dan event-event daerah.

Indramayu 3.jpg

Tari Topeng Indramayu

Indramayu pun memiliki kesenian yang mirip dengan ketoprak di Jawa Tengah & Jawa Timur, namanya Sandiwara. Kebudayaan masyarakat Indramayu ini masih terjaga dengan baik sampai sekarang, alur ceritanya pun selalu bervariasi dan disesuaikan dengan tema yang sedang hangat di masyarakat.

Kebudayaan masyarakat Indramayu yang masih tetap terjaga sampai saat ini, salah satunya Upacara Nadran. Nadran ini merupakan sebuah cerminan dari hubungan manusia dengan Tuhan, berupa ungkapan rasa syukur atas hasil tangkapan ikan dan berharap terus dikaruniai rezeki di masa yang akan datang.

Dan berbicara tentang kebudayaan, tidak bisa dipisahkan antara Indramayu dengan kesenian Tarling. Tarling ini merupakan sebuah seni musik dan lagu yang awalnya ditampilkan dalam bentuk nyanyian (kiser) yang ditampilkan.

Kini sang Permata Budaya di Jalur Pantura ini sudah berusia 489 tahun dan semakin berkilau terang menyambut datangnya para pecinta budaya nusantara.

You may also like

Leave a Comment