Sudah cukup lama Pulau Bangka & Belitung dianggap sebagai salah satu destinasi wisata dengan panoramanya yang indah. Pulau ini pun sudah sejak berpuluh-puluh tahun yang lalu diakui keindahan alam, terutama pantainya dan mendapatkan predikat sebagai “Balinya Sumatera”.
Sekarang ini, panorama alam dari Pulau Bangka & Belitung bahkan sudah sampai ke telinga masyarakat dunia. Kehadiran Pulau Bangka & Belitung saat ini sudah layak disejajarkan dengan Bali sebagai salah satu penyumbang devisa negara dari sektor pariwisata.
Kota utama yang menyambut para wisatawan baik domestik maupun mancanegara hadir di Pulau Bangka & Belitung, adalah kota Pangkalpinang. Sebuah ibukota provinsi yang kecil ukurannya, tetapi punya peranan cukup besar dalam mempesona para wisatawan yang datang ke sana.
Pesona Pangkalpinang tidak akan pernah cukup untuk dinikmati, apalagi kalau hanya punya waktu 1 hari saja. Dijamin waktunya akan dirasa kurang cukup untuk menjelajahi dan menikmati keindahan segala destinasi wisata di Pangkalpinang ini.

Kota Pangkalpinang cukup mampu memukau dengan wisata alam, wisata sejarah, wisata religi dan juga wisata kulinernya. Kesiapan kota Pangkalpinang menjadi tujuan wisata dibuktikan bukan hanya dengan potensi pariwisatanya tetapi juga dengan keberadaan banyak penginapan yang cukup memudahkan setiap wisatawan yang datang.
Perjalanan Menikmati Pesona Pangkalpinang
Sebelum bisa menikmati perjalanan di Pangkalpinang, tentu kita harus ketahui terlebih dahulu, nama bandara yang ada di kota Pangkalpinang yaitu bandara Depati Amir. Ada beberapa maskapai yang melayani penerbangan dari Jakarta menuju ke bandara Depati Amir ini, seperti Garuda Indonesia, Citilink, Sriwijaya Air dan Lion Air.
Beberapa penerbangan dari kota lainnya di Indonesia biasanya akan transit lebih dulu di Jakarta, Batam, Tanjung Pandan (Pulau Belitung) atau Palembang sebelum nantinya diterbangkan lagi menuju ke kota Pangkalpinang.
Sesaat setelah sampai di bandara Depati Amir di kota Pangkalpinang. Pikiran setiap wisatawan tentunya langsung tertuju kepada bagaimana caranya bisa keluar dari bandara untuk kemudian menuju ke alamat penginapan.

Tidak perlu khawatir, karena di bandara yang terletak agak sedikit di luar pusat kota Pangkalpinang ini, tersedia beberapa moda transportasi umum menuju ke pusat kota. Beberapa perusahaan yang menyediakan jasa transportasi di bandara Depati Amir ini antara lain PT Pangkalpinang Abadi Sakti (PAS), Trac Astra Rent A Car, Koperasi Bintang Kejora, Travel Karya Mandiri, Perum Damri dan FD Trans Travel.
Jasa transportasi ini melayani beragam tujuan seperti Pangkalpiang, Sungailiat, Belinyu, Muntok Bangka Barat dan juga Koba Bangka Tengah, sehingga cukup memudahkan bagi wisatawan domestik dan mancanegara yang ingin berkunjung ke destinasi wisata lainnya yang tersebar di Bangka & Belitung.
Terkait akomodasi yang tersedia di kota Pangkalpinang, ada berbagai varian harga dari mulai yang termurah sampai yang lumayan mahal. Kategorinya pun bisa dipilih dari yang hotel kelas melati sampai hotel-hotel berbintang.
Sebagai salah satu kota penting di propinsi Bangka & Belitung, kota Pangkalpinang ini tentulah punya daya tariknya tersendiri. Khususnya daya tarik wisatanya yang istimewa, seperti salah satunya adalah Museum Timah satu-satunya yang ada di Asia.

Museum Timah ini, terletak di Jalan Ahmad Yani no. 179, Pangkalpinang. Cukup mudah menandainya, karena di pintu masuknya saja, para pengunjung akan disambut dengan sebuah lokomotif kuno yang pada masa jayanya selalu digunakan untuk mengangkut pasir-pasir timah.
Di dalam museum ini tersaji berbagai informasi terkait sejarah penambangan timah di Pulau Bangka dan asal usulnya sebagai penghasil timah terbesar di dunia sejak masa penjajahan Belanda hingga saat ini. Tersusun rapi berbagai alat-alat penambangan dari zaman penjajahan dulu sampai yang terbaru dapat ditemukan di dalam museum yang bangunannya masih bergaya bangunan kuno zaman kolonial Belanda ini.
Setelah menyerap banyak informasi dari Museum Timah, destinasi berikutnya yang tidak kalah pentingnya adalah Alun-Alun Taman Merdeka. Alun-alun yang berada tepat di titik nol kilometer ini, merupakan lokasi yang sangat penting bagi masyarakat Pangkalpinang bahkan Bangka, karena di masa lalu, Alun-alun ini pernah dijadikan sebagai lapangan bermain sepakbola antar kampong-kampung di Pulau Bangka.
Kawasan Alun-Alun Taman Merdeka di kota Pangkalpinang ini selalu ramai baik pada siang maupun malam hari, karena selalu dijadikan tempat berkumpul sambil bersantai keluarga-keluarga dan anak-anak muda. Sedangkan saat akhir pekan atau hari libur biasanya kawasan ini ramai dengan orang-orang yang berolahraga.
Dan bila membicarakan Pulau Bangka, termasuk membicarakan kota Pangkalpinang, rasanya kurang pas bila tidak membahas salah satu potensi wisata terbaiknya, yaitu wisata pantai yang indah. Salah satu pantai terindah dan unik di Pulau Bangka kebetulan berada di kota Pangkalpinang, namanya Pantai Pasir Padi.
Keindahan pantai berpasir putih ini sungguh tiada duanya, sehingga tidak mengherankan banyak masyarakat tua, muda hingga wisatawan domestik dan mancanegara yang rela menghabiskan waktu liburannya di Pantai Pasir Padi. Selain indah, pantai yang menghadap ke Laut Cina Selatan ini juga memiliki keunikan dari tekstur pasirnya yang padat, sehingga memungkinkan kendaraan roda dua bahkan roda empat berjalan dengan aman hingga ke pinggir pantainya.
Pesona Pangkapinang Terasa Sampai ke Lidah
Pesona Pangkalpinang tidak hanya memanjakan mata dengan keindahan alamnya dan memanjakan hati dengan keramahan masyarakatnya tetapi tentunya juga mampu memanjakan lidah dengan kulinernya.
Kuliner khas kota Pangkalpinang yang sangat direkomendasikan ada 2, yaitu Lempah Darat dan Lempah Kuning. 2 masakan yang sangat khas baik itu rasa, bahan baku bahkan sampai filosofinya.

Lempah Darat atau Lempah Bumbu Tiga (Terasi atau Belacan, Cabe Rawit dan Garam sebagai bumbu) dijadikan sebagai lauk pauk pelengkap. Sangat cocok untuk dihidangkan bersama nasi pada siang hari dan dimakan bersama-sama. Dari bumbu yang digunakan dengan komposisi tiga bahan (terasi, cabe rawit dan garam) menggambarkan bahwa masyarakat Pangkalpinang Bangka Belitung adalah masyarakat yang praktis serta tidak rumit, sangat menghargai waktu, hemat dan ekonomis.
Lempah Kuning merupakan makanan yang khas dan menjadi makanan utama dalam keluarga dan masyarakat. Tak hanya menjadi menu umum sehari-hari, Lempah Kuning sering kali disajikan sebagai makanan utama dalam upacara adat dan keagamaan.
Dalam tradisi masyarakat Pangkalpinang yang disebut Sepintu Sedulang (bermakna segala sesuatu dikerjakan secara bersama-sama), biasanya sebelum melakukan suatu pekerjaan atau hajatan besar atau setelah bekerja bersama, Lempah Kuning menjadi salah satu menu lauk pauk utama yang disajikan dan dimakan bersama-sama.
Cita rasa masakan khas Pangkalpinang inilah yang akan membuat siapa saja wisatawan yang datang bekunjung ke Pangkalpinang dan mencicipi masakan khas kota ini akan merasakan kerinduan yang mendalam setibanya di daerah ataupun negara asalnya.
Ayo sahabat, berkunjunglah ke kota berjuluk Pangkal Kemenangan ini dan rayakan bersama hari jadi Pangkalpinang ke 259 tahun.