Dalam rangka mendorong implementasi kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (Battery Electric Vehicle/BEV) serta penerapan energi hijau, Pemerintah bersama Grab, superapp terkemuka di Asia Tenggara, memperkenalkan tampilan baru armada kendaraan listrik Grab yang kini bernama GrabElectric. Acara peresmian ini dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut. B. Pandjaitan.
Hadir di Indonesia sejak 2019, kini GrabElectric semakin memperkuat posisi Grab sebagai pelopor dan operator transportasi kendaraan listrik terbesar di Indonesia. Dengan total 8.500 armada, GrabElectric telah hadir di 8 Provinsi, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Sumatera Utara, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, dan Bali. GrabElectric merupakan produk hasil kolaborasi Grab dengan beragam mitra strategis dan sektor privat lokal maupun mancanegara, seperti Kymco, SWAP Energi, Viar, PT Wika Industri Manufaktur, Hyundai, dan Intelligent Transport System (ITS) Indonesia.
“Di kesempatan yang baik ini, saya ingin menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas peran serta Grab Indonesia dalam mendorong implementasi kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (Battery Electric Vehicle/BEV) di dalam negeri, dengan implementasi nyata yang dituangkan dalam berbagai layanan Grab saat ini, antara lain GrabCar, GrabBike, GrabFood, GrabMart, dan GrabExpress, dengan total 8.500 armada di 8 Provinsi,” ujar Menko Marves saat membuka acara di Kemenko Marves, pada hari Selasa (12/7).
Menko Luhut memaparkan, harapannya agar GrabElectric ini mampu memberikan pengalaman baru bagi masyarakat dalam menggunakan BEV. Sehingga percepatan transformasi ke arah BEV dapat segera terpenuhi.
“Selain itu saya juga mengucapkan selamat kepada Grab Indonesia, di mana 1.900 armada GrabElectric secara khusus tersedia di wilayah Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan untuk menunjang mobilitas masyarakat di kawasan padat ini. Sebuah pencapaian yang diharapkan dapat terus ditingkatkan hingga menjangkau seluruh wilayah di Indonesia,” terangnya.
“Perlu adanya niat, tekad, dan komitmen yang kuat dari seluruh stakeholder, baik dari pemerintah maupun dari seluruh lapisan masyarakat, agar penggunaan BEV dapat segera dioptimalkan. Saat ini, Pemerintah sangat serius dalam menyediakan berbagai regulasi untuk mendukung terciptanya ekosistem BEV. Beberapa aspek yang didorong antara lain, aspek teknis, aspek insentif, hingga aspek pembiayaan,” tambahnya.
Aspek-aspek tersebut diharapkan mampu menciptakan efek supply dan demand dalam ekosistem BEV, sehingga transformasi dapat berjalan sesuai dengan harapan semua pihak.
“Penggunaan produk KBL BB/BEV produksi dalam negeri adalah kunci transformasi. Dan sebagai wujud nyata dalam mendukung target capaian penggunaan BEV, Bersama ini saya resmikan tampilan baru kendaraan listrik Grab yang bernama GrabElectric,” jelasnya.
Menambahkan Menko Luhut, President of Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata mengungkapkan bahwa Armada GrabElectric merupakan salah satu upaya Grab dalam mempercepat terbentuknya ekosistem kendaraan listrik di tanah air serta mendukung upaya pemerintah untuk memiliki lebih dari 2 juta kendaraan listrik pada 2030 nanti.
“Kami berharap inisiatif ini dapat mendorong masyarakat untuk lebih mengenal kendaraan listrik serta turut berperan aktif dalam mendukung pengembangan ekonomi hijau Indonesia,” ujar Ridzki.
Sejak tahun 2019, Grab telah mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia melalui komitmen #LangkahHijau dengan berbagai inisiatif dan tindakan nyata untuk mendukung kelestarian lingkungan, seperti Langkah Menanam Pohon (Carbon Offsetting), Langkah Kurangi Emisi (Electric Vehicle by Grab), dan Langkah Daur Ulang (Recycle with GrabExpress Recycle).
Country Managing Director of Grab Indonesia, Neneng Goenadi mengatakan, “Kami menargetkan untuk mencapai netral karbon pada tahun 2040. Hadirnya Grab Electric mempertegas komitmen #LangkahHijau dalam mendukung usaha pemerintah mencapai target pengurangan jejak karbon hingga 41% pada 2030.”
“Sistem sewa harian GrabElectric memberikan peluang pendapatan baru bagi mitra pengemudi dan mitra pengiriman kami yang tidak memiliki kendaraan pribadi. Para mitra pun dapat menghemat biaya operasional per bulan hingga 25%*, mengingat mitra tidak perlu lagi mengeluarkan biaya untuk BBM dan biaya perawatan berkala, karena sepenuhnya ditangani oleh Grab melalui 31 service center di Indonesia,” pungkas Neneng.
Acara ini juga dihadiri oleh Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia, para pejabat terkait, baik yang mendampingi para Menteri maupun yang mewakili Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, serta perwakilan dari BUMN dan mitra strategis GrabElectric.