Home Lifestyle Literasi Digital Sulawesi 2021: Eksis di Dunia Maya, Pegang Teguh Prinsip Etis

Literasi Digital Sulawesi 2021: Eksis di Dunia Maya, Pegang Teguh Prinsip Etis

written by Admin November 30, 2021
Literasi Digital Sulawesi 2021: Eksis di Dunia Maya, Pegang Teguh Prinsip Etis

Rangkaian Program Literasi Digital ‘Indonesia Makin Cakap Digital’ di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, kembali dilaksanakan secara virtual di Polewali Mandar, Sulawesi Barat (30/11). Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali ini adalah ‘Tetap Viral Tanpa Hilang Moral’.

Program kali ini menghadirkan 643 peserta dan empat narasumber yang terdiri dari Pegiat Digital, Finda Morina Muhtar; Narablog, Pemengaruh dan Digital Strategist, Yusran Darmawan; Anggota Asosiasi Antropologi Indonesia, Muhammad Kamil Jafar N; serta Pendiri Barta1.com, Agust Hari. Adapun sebagai moderator adalah Shinta Ardan selaku jurnalis. Rangkaian Program Literasi Digital ‘Indonesia Makin Cakap Digital’ di Sulawesi menargetkan 57.550 orang peserta.

Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. Memasuki sesi pemaparan, Finda Morina Muhtar tampil sebagai narasumber pertama dengan paparan materi kecakapan digital bertema ‘Positif, Kreatif dan Aman di Internet’. Menurut dia, untuk menuju generasi internet yang cerdas, kita mesti pintar memanfaatkannya secara tepat guna, beretika dan berbudaya. Ciptakan karya baru secara kreatif serta produktif untuk memberi manfaat dan nilai tambah bagi diri sendiri maupun orang lain.

“Pahami aturan hukum dan perkuat pengamanan ketika berselancar di dunia maya agar terhindar dari kejahatan siber,” pesannya.

Berikutnya, Yusran Darmawan menyampaikan materi etika digital berjudul ‘Konten Digital: Do’s and Don’ts‘. Ia mengatakan, seperti dunia nyata, dunia digital juga berisi pengguna dari beragam bahasa, budaya, dan adat yang berbeda-beda. Karenanya kita mesti sadar akan keberadaan orang lain, taat pada standar etis perilaku daring, saling menghormati, dan menghargai privasi orang lain agar terbentuk citra diri yang positif.

“Hindari penyebaran hoaks, ujaran kebencian, pornografi, hingga potensi ancaman kejahatan di dunia digital,” ingat dia.

Sebagai pemateri ketiga, Muhammad Kamil Jafar N. membawakan tema, budaya digital tentang ‘Memahami Batasan dalam Kebebasan Berekspresi di Dunia Digital’. Menurut dia, dalam menggunakan hak kebebasan berekspresi di dunia maya, kita tidak boleh melanggar etika, menyinggung, maupun merugikan orang lain.

“Dengan literasi digital, diharapkan kita akan menghasilkan konten yang positif dan menunjukkan jati diri bangsa Indonesia sebagai bangsa berbudaya di mata dunia,” ungkapnya.

Adapun Agust Hari, sebagai pemateri terakhir, menyampaikan tema keamanan digital mengenai ‘Dunia Maya dan Rekam Jejak Digital’. Ia mengatakan, semakin sering kita berkutat di internet, maka semakin besar pula jejak digital kita. Akumulasi jejak digital dapat menggambarkan kita sebagai individu, aktivitas hingga minat kita yang jika tak dikelola dengan baik bisa merugikan kita di masa depan.

“Kelola jejak digital dengan mengukur seberapa besar rekam jejak kita, hapus yang negatif atau sensitif selanjutnya teliti dan waspada sebelum mengirimkan sesuatu di media sosial agar reputasi kita terjaga,” jelasnya.

Acara berikutnya adalah sesi tanya jawab yang dipandu oleh moderator. Sesi ini disambut dengan beragam pertanyaan dari para peserta. Dalam webinar di Polewali Mandar tersebut, panitia membagikan uang elektronik masing-masing senilai Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih.

Salah satu pertanyaan menarik peserta di antaranya tentang apa parameter kegiatan positif yang baik dan benar di internet. Narasumber menjelaskan bahwa setiap orang memiliki pandangan berbeda dalam menilai kebaikan orang lain, yang terpenting adalah sebagai pengguna internet kita aktif berkontribusi menangkal konten negatif dengan memproduksi konten positif.

Program Literasi Digital ‘Indonesia Makin Cakap Digital’ di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan informatif yang disampaikan narasumber terpercaya.

Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, silakan kunjungi https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.

You may also like

Leave a Comment