Rangkaian Program Literasi Digital ‘Indonesia Makin Cakap Digital’ di Sulawesi yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 22 November 2021 di Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Tema kali ini adalah ‘Candu Medsos, Hati-hati Stres Gara-gara Media Sosial’.
Program kali ini menghadirkan 561 peserta dan empat narasumber yang terdiri dari Praktisi Media dan Digital Trainer, Steven Sondakh; Dosen dan Peneliti, E. Rizky Wulandari; Praktisi Hukum, Yan Fathahillah; serta Pemengaruh dan Top 10 Puteri Indonesia 2019, Wa Ode Amelia Nadine. Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Jurnalis Shinta Ardhan. Rangkaian Program Literasi Digital ‘Indonesia Makin Cakap Digital’ di Sulawesi menargetkan 57.550 orang peserta.
Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. Berikutnya, sesi pemaparan materi webinar dibuka oleh narasumber pertama yaitu Steven Sondakh yang membawakan tema ‘Informasi, Identitas dan Jejak Digital dalam Media Sosial’.
Menurut Steven, lima item yang tidak boleh dibagikan di media sosial adalah nama lengkap, tanggal lahir, nomor KTP, nama ibu kandung, dan nomor telepon.
“Pelaku kejahatan siber bisa merekrut akun pribadi dengan data tersebut dan melakukan apa saja dengan akun Anda,” katanya.
Wa Ode Amelia Nadine selaku pemateri kedua menyampaikan materi berjudul ‘Berekspresi di Media Sosial’. Dia mengingatkan, diri sendiri harus mampu menguasai dan mengontrol emosi yang muncul dari media sosial.
“Evaluasi emosi yang bisa memicu stres baik marah, cemburu, tertekan dan lainnya, serta berusaha mengendalikan hal tersebut,” ujarnya.
Sebagai pemateri ketiga, E. Rizky Wulandari membawakan tema tentang ‘Media Sosial Sebagai Sarana Meningkatkan Demokrasi dan Toleransi’. Dia menyampaikan, penuhi kesadaran beraktivitas di media sosial dengan karakter bangsa yang Berbhineka Tunggal Ika. Hargai juga perbedaan dengan toleransi karena Indonesia memiliki ribuan bahasa dan budaya sebagai kekayaan bangsa.
Adapun Yan Fathahillah Purnama, sebagai pemateri terakhir, menyampaikan tema mengenai ‘Keamanan Aplikasi Media Sosial’. Dia mengatakan, kepopuleran medsos menarik minat para penjahat siber untuk melakukan aksi seperti penipuan hingga phising.
“Gunakan medsos untuk meningkatkan produktivitas dan segera sadar diri jika mengalami ketergantungan,” tukasnya.
Acara berikutnya adalah sesi tanya jawab yang dipandu oleh moderator. Sesi ini disambut dengan beragam pertanyaan dari para peserta. Dalam webinar di Kolaka Timur tersebut, panitia membagikan uang elektronik masing-masing senilai Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih.
“Bagaimana tanggapan mengenai konten inspiratif dan edukatif yang seringkali sepi peminat dibandingkan konten tidak mendidik tapi viral?” tanya Bob Khairani, salah satu peserta kegiatan Literasi Digital.
“Warganet memang lebih menyukai sensasi dibandingkan prestasi. Namun, sebagai warga negara Indonesia harus mengedepankan kesopanan dan meninggalkan jejak digital yang baik,” tukas E Rizky Wulandari.
Program Literasi Digital ‘Indonesia Makin Cakap Digital’ di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan informatif yang disampaikan narasumber terpercaya.
Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, silakan kunjungi https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.