Hari Batik Nasional diresmikan jatuh setiap tanggal 2 Oktober, tanggal disaat The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) pada tahun 2009 resmi mengakui Batik Indonesia sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity).
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bersama grup perhotelan Accor melanjutkan kolaborasinya dengan mengadakan acara peluncuran, ‘Batik Nusantara Celebration dari ALL – Accor Live Limitless Bersama Pelaku Ekonomi Kreatif’. Acara dikemas secara hybrid dan berlangsung pada Minggu tanggal 10 Oktober 2021 di The Phoenix Hotel Yogyakarta – MGallery Collection, Yogyakarta.
Tema batik diangkat dalam rangka memeriahkan Hari Batik Nasional tahun ini serta sebagai bentuk apresiasi kepada batik, bagian dari seni dan budaya bangsa, serta turut mendukung pelaku ekonomi kreatif khususnya penggiat batik.
Batik Nusantara Celebration dari ALL – Accor Live Limitless adalah program yang dijalankan serentak oleh jaringan hotel Accor di lebih dari 30 destinasi di Indonesia. Program ini merupakan bagian dari kampanye sepanjang tahun grup Accor bertajuk ‘Rediscover Indonesia bersama ALL – Accor Live Limitless‘.
Kampanye ini mengajak tamu untuk selain menginap, menikmati pengalaman lokal ikonik yang luar biasa melalui empat pilar: kuliner, seni dan budaya, kebugaran dan kesehatan, dan destinasi, melalui kemitraan dengan ratusan pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif atau UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah).
Selain itu, salah satu brand premium Accor yaitu MGallery melalui 4 hotel yang berpartisipasi menghadirkan pengalaman ikonik batik ‘Inspired by Her‘ yang menginspirasi para perempuan.
Program-program ini mendorong gerakan #BanggaBuatanIndonesia #BeliKreatifLokal #BanggaBerwisataDiIndonesia dan #DiIndonesiaAja.
Menteri Pariwisata & Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi langkah Grup Accor dalam menggelar acara yang dihadiri para pelaku UMKM dari Pulau Sumatera hingga Papua sekaligus dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional 2021, yang menonjolkan 4 (empat) pilar, yaitu: Destinasi, Kuliner, Seni Budaya, dan Kebugaran/Kesehatan, sebagai kelanjutan kerja sama atau kolaborasi antara Kemenparekraf dengan Grup Accor yang sudah terjalin sejak tahun 2012.
“Saya sudah meninjau secara langsung pameran batik sebagai produk karya para pelaku UMKM di bawah binaan Accor dan Kita Muda Kreatif, serta menyaksikan peragaan busana batik. Saya berharap hadirnya acara ini bukan hanya menjadi aspek kelestarian budaya tetapi juga sebagai penggerak ekonomi dan lapangan kerja,” ujarnya.
Menparekraf menjelaskan, pihaknya menyambut baik kolaborasi acara tersebut. Ia berharap, acara ini akan turut mendorong pemulihan sektor parekraf dan menggerakkan perputaran ekonomi, utamanya di masa pandemi.
“Pandemi belum berakhir, tak bosan-bosannya saya mengingatkan untuk terus menerapkan protokol kesehatan secara disiplin dan ketat. Pandemi boleh saja membatasi ruang gerak kita, namun tidak akan pernah bisa membatasi ruang kreativitas kita dalam berkarya,” jelasnya.
Sementara itu, Garth Simmons selaku CEO of Accor Southeast Asia, Japan and South Korea menyampaikan, “Kami merayakan Hari Batik Nasional yaitu setiap tanggal 2 Oktober untuk mempromosikan keunikan dan kekayaan batik melalui penawaran kreatif lebih dari sekadar menginap di lebih dari 130 hotel di seluruh Indonesia, dalam program yang berlangsung sepanjang tahun, Rediscover Indonesia by ALL. Dukungan kami berikan bagi para mitra pelaku ekonomi kreatif, dan kami ingin menginspirasi kejayaan Indonesia melalui batik.”
Peluncuran acara diisi dengan tari Gebyar Batik dari PLT Bagong Kussudiardja, peragaan busana batik oleh enam designer perempuan (Darie Gunawan, Endarwari, Janna, Caroline Rika, Soppemirremarata, Rumah Produksi Junk Q), pameran produk batik dari perwakilan 16 pelaku ekonomi kreatif yang berlangsung di The Phoenix Hotel Yogyakarta. Mereka terdiri dari mitra hotel-hotel Accor di wilayah Yogyakarta, Solo dan Semarang, Dinas Pariwisata, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Koperasi dan UKM, Balai Pelestarian Cagar Budaya, Balai Besar Kerajinan dan Batik, juga Kita Muda Kreatif binaan UNESCO & CITI Foundation.
Tak hanya menyuguhkan batik, Balai Besar Kerajinan dan Batik misalnya, mereka mempresentasikan aplikasi scan batik yang dapat mengukur keaslian sebuah batik tulis, sementara Balai Pelestarian Cagar Budaya DIY, mereka mempresentasikan relief dekoratif candi yang dituangkan ke dalam batik tulis.
Selain itu, dalam acara, perwakilan hotel-hotel Accor yang ada di Jawa, Bali, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua melalui video conference menampilkan cerita batik dan penawaran pengalaman batik di daerah masing-masing bersama mitra ekonomi kreatif. Hotel-hotel ini adalah;
- Amarterra Villas Bali Nusa Dua – MGallery ; menampilkan masker bermotif Batik Pisan Bali serta menyediakan kelas membatik di hotel yang bermitra dengan seniman lokal.
- Mercure Bengkulu; bersinergi dengan Pemerintah Provinsi dan Kota Bengkulu, Duta Wisata Bengkulu, serta mitra ekraf dalam mempromosikan Kain Besurek.
- Mercure & ibis Samarinda; mempromosikan salah satu batik, yaitu Batik Dayak, asal Kalimantan Timur.
- Novotel Manado Golf Resort & Convention Center; bekerja sama dengan UMKM Krisma Kain Bentenan menyediakan selendang Bentenan yang unik untuk menyambut tamu VIP kami dan pejabat pemerintah.
- Mercure Jayapura; mempromosikan batik dengan motif khas Papua bekerja sama dengan Jimmy Affar yang menaungi industri batik Papua.
- Grand Mercure Surabaya City; bekerja sama dengan Etnura, pelaku ekraf batik binaan Dekranasda Jawa Timur yang menampilkan ragam batik Jawa Timur diantaranya batik dari Banyuwangi, Probolinggo, Lamongan, dan lainnya yang diperagakan oleh Puteri Indonesia Jawa Timur 2022, para Runner-Up dan Top 5 dari pemilihan Puteri Indonesia Jawa Timur 2022, bekerja sama dengan Ikatan Alumni Puteri Indonesia Jawa Timur.
- Grand Mercure Malang Mirama; hotel yang baru saja diperkenalkan oleh Accor sebagai hotel premium Accor pertama di Malang ini menampilkan berbagai karya seni artis lokal dan produk pelaku ekonomi kreatif termasuk batik khas Malang di hotel.