Pandemi Covid-19 yang telah melanda dunia sepanjang tahun 2020 bahkan hingga saat ini, memang tidak bisa dipungkiri telah memaksa negara-negara untuk memberlakukan kebijakan pembatasan perjalanan wisata.
Sebagai negara serumpun terdekat, Malaysia merupakan salah satu destinasi wisata favorit travelers asal Indonesia, begitu juga sebaliknya, tidak sedikit orang Malaysia yang mengunjungi Indonesia setiap tahunnya.
Data menunjukkan ada 3,6 juta orang Indonesia mengunjungi Malaysia selama 2019, berbanding dengan 2,9 juta orang Malaysia ke Indonesia pada tahun yang sama.
Menyadari adanya keinginan besar masyarakat kedua negara untuk bisa saling mengunjungi lagi untuk berwisata, Kedutaan Besar Malaysia dan Tourism Malaysia Jakarta berjumpa dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia, Sandiaga Uno, pada hari Selasa (9/3).
Hadir dalam pertemuan ini dari pihak Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta adalah Wakil Duta Besar Malaysia, Adlan Mohd Shaffieq didampingi oleh Direktur Tourism Malaysia Jakarta, Roslan Othman.
Pertemuan selama satu jam bersama Menparekraf dan jajarannya tersebut membahas beberapa perkara seperti rencana pembukaan reciprocal green corridor Malaysia dan Indonesia dengan menggunakan Langkawi dan Bali sebagai hub kedatangan. Tujuan utama rencana ini adalah untuk menggerakkan kembali geliat ekonomi sektor pariwisata kedua negara.
Dalam kesempatan ini, pihak Kedutaan Besar Malaysia menyampaikan rasa kagumnya terhadap program CHSE (Cleanliness, Health, Safety & Environmental sustainability) yang diinisiasi oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia di 34 provinsi untuk kembali membangun kepercayaan wisatawan domestik dan mancanegara.
Kedepaannya, Menparekraf juga berharap pandemi ini akan segera berakhir dan kerjasama promosi wisata Malaysia dan Indonesia dapat terus dilakukan untuk menjadikan kedua negara ini sebagai destinasi pariwisata unggulan di Asia.
