Lifestyle

EraSoekamto x Hartadinata Abadi x PermataBank Priority

Selama 20 tahun berkarya, Era Soekamto adalah anggota Perancang mode Indonesia dari tahun 1999,  dikenal sebagai fashion designer dan budayawan yang selalu menggali lebih dalam Nusantara Wisdom dalam mempresentasikan karya karyanya.

Dikenal sebagai kreatif direktur salah satu legacy maestro batik Indonesia selama 7 tahun, dan juga memperkenalkan batik dan kebaya dengan pakem dan kecantikan perempuan nusantara lahir dan batin,

Fashion tidak hanya sebuah komoditi, namun dapat menjadi alat untuk menyuarakan sebuah arti kecantikan yang lebih dari materi. Inner beauty, kecantikan dari dalam. Bahwa personalah yang menggunakan fashion bukan sebaliknya.

Dalam ‘Nusantara Wisdom‘ yang diperdalamnya, kembali ke pakem sangatlah penting untuk membuat perempuan Indonesia bisa menghargai originalitasnya tanpa meninggalkan ahlak ketimuran dan agamanya seperti seorang sufi RA Kartini.

Mengangkat tema ‘Tara’ seseorang ratu di tanah Jawa di abad 8 wangsa Syailendra di Medangkarta, istri dari Samaratungga yang mendirikan banyak tempat doa candi candi di Jawa. Ajarannya tentang cinta kasih mendunia menginspirasi banyak umat. Simbol yang selalu digunakannya adalah Padma/lotus.

Sebuah symbol akan penderitaan yang berbuah kemerdekaan jiwa ‘Suffering is liberating into a mindful living’ Tara juga diceritakan lahir dari airmata Avalokitasvara atau Cinta kasih hadir dari individu yang tercerahkan kondisi yang sangat relevan dengan keadaan hari ini yang seperti penderitaan namun dibalik ini semua adalah sebuah kebangkitan jiwa-jiwa yang berkesadaran. Sebuah motivasi yang  diperlukan untuk situasi pandemi seperti sekarang ini.

Konsep ini akan dikomunikasikan berupa kolaborasi karya Bersama PT Hartadinata Abadi,Tbk (Hartadinata) salah satu produsen dan manufaktur perhiasan emas terbesar di Indonesia. Karya kolaborasi berupa sebuah aksesoris yang designnya menggambarkan value symbol beauty shine from within, sebuah tagline yang selalu diusung oleh Era Soekamto dalam menggambarkan cantik yang ideal dalam karya karya kebayanya.

Era Soekamto membuat sebuah koleksi baru berjudul yang sama berupa kebaya yang sederhana dengan materi sutra organza, schifon, dengan sentuhan batik berwarna simultan, dengan tehnik pembuatan yang detail dan rumit.

Motif lotus di bahan dengan tehnik bordir, hiasan mutiara dan prada emas. Juga seri batik manis berwarna beige dan peach berprada emas.

Untuk mempresentasikan karya, mengadaptasi dengan kondisi sekarang yang serba digital, karya fashion dan accessories ini akan dipresentasikan melalui fashion film karya fotografer Noor Aldy dan music scoring khusus karya komposer muda Windy Setiadi, make-up dan hair do oleh tim dari Sari Ayu Martha Tilaar.

Virtual event ini akan ditayangkan melalui platform zoom dari Tugu Kunstring Palais pada hari Sabtu tanggal 27 Februari 2021 pukul 15.00 WIB, yang diawali dengan talk show yang selaras dengan program Mindful Women, didukung oleh PermataBank Priority dan Greatmind.id.

Pentingnya melestarikan kebudayaan melalui berbagai macam karya yang dijadikan sebagai sebuah legacy bagi generasi selanjutnya, hal ini sejalan dengan nilai yang diangkat oleh PermataBank Priority.

PermataBank Priority mendukung secara penuh acara ini dengan memberikan penawaran eksklusif pada saat acara berlangsung.

Mindful living, Nusantara Wisdom & Legacy, bersama para tokoh budaya perempuan yaitu Nina Akbar Tanjung, Atillah Soeryadjaya dan Era Soekamto dengan Ivy Batuta sebagai moderator. Dalam webinar ketiga tokoh akan menceritakan bagaimana mereka berkarya, membangkitkan semangat orang-orang disekitarnya dalam menghadapi pandemi, terus berkarya dan memberikan sumbangsih terbaiknya untuk peradaban yang lebih baik.

Nina Akbar Tanjung adalah salah satu muse yang menginspirasi Era Soekamto dalam berkarya, beliau membuat Yayasan Warna WArni Indonesia yang bergerak di bidang kebudayaan. Beliau membuat rumah budaya keratonan Surakarta yang membina banyak masyarakat untuk mengenal budaya Keraton lewat seni dan literatur sejarah. Menurut beliau Sejarah adalah permata.

Atillah Soeryadjaya adalah seorang penulis, produser teater, sutradara dan penari Jawa klasik yang merupakan cucu dari Mangkunegara VII. Beliau adalah  tokoh budaya perempuan yang sangat menginspirasi. Tinggal dan besar di Pura Mangkunegaran Solo, mempelajari budaya asli keraton dan kehidupan di dalam istana. Melahirkan karya besar Matah Ati tentang seorang perempuan yang mendukung perjuangan Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya MangkunegaraI dalam melawan Belanda dan membangun Puro Mangkunegaran. Berbagai karya kolosalnya termasuk Matah Ati dan Ariah yang berhasil dipentaskan di manca negara.

Fashion film nantinya juga akan dipresentasikan mulai tanggal 10 Maret 2021 melalui kanal youtube dan akun instagram dengan nama yang sama: EraSoekamto.official.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *