Nusantara

Inilah Gambaran RPJP Pariwisata Kabupaten Banyumas

Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Pariwisata Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah adalah Pariwisata. Pernyataan ini disampaikan oleh Achmad Husein, Bupati Banyumas saat menjamu Komunitas Himpunan Anak Media (HAM) Jakarta di Meotel Purwokerto by Dafam belum lama ini.

Dikatakan oleh Bupati, tahun depan pemerintah Kabupaten Banyumas akan memanfaatkan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp200 miliar untuk membangun dan mengembangkan pariwisata di wilayahnya.

“Tahun depan kita akan mengembangkan pariwisata dari dana PEN—pinjaman tanpa agunan dari pemerintah pusat sebesar Rp200 miliar. Dana tersebut akan dialokasikan untuk mengembangkan diantaranya di Baturaden seperti taman botani dan taman lainnya agar jadi lebih bagus sebesar Rp60 miliar – Rp70 miliar,” katanya.

Selain itu kata Achmad Husein, dana PEN ini pun akan digunakan untuk pembangunan destinasi wisata di Belakang Balai Kemambang yang akan dibuat floating market sebesar Rp60 miliar, kemudian membangun destinasi wisata di Tengah Kota di Jalan Ir. Soekarno berupa water sport, serta pengembangan pariwisata lainnya.

Pengembangan Pariwisata di Kali Serayu

Beberapa pengembangan dan pembangunan destinasi wisata tersebut, diharapkan menjadi alternatif baru bagi wisatawan yang selama ini selalu berkunjung hanya ke Baturaden. Padahal, Kabupaten Banyumas cukup lengkap untuk dijadikan lokasi liburan.

Kabupaten Banyumas, tambah Sang Bupati, sangat kuat dengan pariwisata wisata alam. Terutama pegunungan dan curug.

“Bayumas memiliki sekitar 200 curug sehingga disebut golden water. Selain itu Destinasi Bayumas pun terkenal alami, sejuk dan tidak macet serta penduduknya pun ramah,” jelasnya.

Satu lagi destinasi wisata yang sedang dikembangkan oleh Kabupaten Banyumas ada di wilayah Kali Serayu yang memiliki lebar 130 meter, panjangnya 12 kilometer dan kedalaman antara 2-6 meter.

Kawasan ini akan kita kembangkan untuk pariwisata floating market seperti di Bangkok.

“Pemerintah Kabupaten Banyumas telah membangun 2 Dermaga, dan memiliki 1 perahu yang dapat difungsikan untuk pengembangan pariwisata floating market,” urainya.

Terkait Covid-19 Destinasi Ditutup

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Banyumas pun belum lama ini telah memperkenalkan produk wisata petualangan atau adventure yakni wahana off-road dan paralayang.

Untuk wahana off-road sudah berjalan beberapa bulan, dan peserta HAM Overland de Java telah menjajal keseruan jalur extreme dengan jarak 12 kilometer dan menghabiskan waktu lebih dari 4 jam.

“Terkait Covid-19, wahana Paralayang untuk sementara kita tutup terlebih dahulu karena paralayang ini mengundang kerumunan,” terangnya.

Diakui oleh Bupati, Achmad Husein, Pemerintah Kabupaten mengeluarkan kebijakan untuk menutup sementara kegiatan yang mengundang kerumunan salah satunya adalah perhotelan.

“Terkait pandemi Covid-19 dan pariwisata, Pemerintah Kabupaten Banyumas tidak memberi kelonggaran seperti menggelar event yang dalam sekala besar, menerapkan kebijakan mengurangi jumlah kuota, menjaga jarak, memakai masker, fasilitas mencuci tangan. Upaya ini untuk menekan penyebaran pandemi,” tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *