Berdasarkan data statistik OJK di tahun 2018, peserta dana pensiun baru mencapai 6,01% dari total pekerja Indonesia, sedangkan Bloomberg mencatat bahwa laporan keuangan perusahaan TBK terdaftar di BEI yang memiliki aset untuk kewajiban imbalan pasti hanya 16% saja. PT Avrist Assurance melihat peluang besar untuk mengedukasi mengenai program dana pensiun bagi masyarakat Indonesia guna menjamin hari tua yang lebih sejahtera.
Saat ini dunia sedang dihadapi sebuah tantangan, yaitu pandemi Covid-19 yang tidak hanya berdampak pada kesehatan masyarakat secara global, tetapi juga pada perekonomian dan sektor bisnis. Dampak pada sektor bisnis ini yang mengakibatkan terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) pada pekerja secara serentak di berbagai industri. Di Indonesia, berdasarkan data dari Kementerian Ketenagakerjaan melalui Dirjen Pembinan Pelatihan dan Produktivitas, jumlah pekerja yang terkena PHK mencapai 2,8 juta jiwa.
Bila mengacu pada data dari OJK untuk kepesertaan dana pensiun pekerja, di Indonesia masih banyak perusahaan yang tidak/belum mempersiapkan program dana pensiun bagi karyawannya. Ini mengakibatkan sebuah permasalahan saat mereka tidak memiliki modal lagi dan harus merumahkan karyawannya. Sehingga mereka menghadapi kesulitan untuk dapat membayar nilai total pesangon yang tidak rendah kepada karyawan yang telah bekerja belasan hingga puluhan tahun.
Firmansyah selaku VP, Head of Pension Department, PT Avrist Assurance, mengatakan “Disinilah mengapa penting sebuah perusahaan berpartisipasi dalam program dana pensiun, seperti Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK), yaitu agar tidak mengganggu cash flow perusahaan. Program dana pensiun pun dapat memberikan jaminan kepada karyawan untuk memperoleh penghargaan selayaknya melalui total dana pensiun yang telah terkumpul. Pada saat kondisi finansial menantang seperti sekarang ini, program dana pensiun dapat membantu pihak penyedia lapangan kerja (perusahaan) dan pihak pekerja (karyawan) untuk bersama-sama bertemu di satu titik solusi mutual, yaitu dimana PHK harus dilakukan untuk menurunkan beban operasional perusahaan dan karyawan menerima dana pensiun sesuai lama bekerja di perusahaan tersebut. Dengan begitu, pekerja dapat mempertahankan kesejahteraan keuangan sembari mencari pekerjaan lain.”
DPLK PT Avrist Assurance merupakan salah satu institusi keuangan pelopor pengelolaan dana pensiun dan DPLK hasil joint venture perdana karena telah memiliki pengalaman bahkan sebelum lahirnya UU Dana Pensiun tahun 1992 dalam bentuk yayasan dana pensiun bernama Yayasan Ikrar Abadi. Bahkan, efektif sejak Oktober 2018, DPLK pun mengelola partisipasi dan manfaat karyawan Avrist Assurance, menggantikan peran Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK). Ini merupakan wujud nyata langkah perusahaan untuk mitigasi resiko keuangan dan strategi cermat untuk menjadikan manajemen lebih tangkas dan efektif.
Avrist Assurance melihat peluang sangat besar untuk bisnis DPLK dan program imbalan kerja bagi karyawan dan tentu masyarakat umum dimana mereka dapat memaksimalkan persiapan mereka untuk sejahtera di masa pensiunnya. Iuran pensiun yang disetorkan ke DPLK bisa dikategorikan sebagai penghasilan tidak kena pajak, baik bagi penerima gaji (PTKP) atau dicatat sebagai biaya oleh perusahaan tersebut. Sehingga bagi perusahaan, DPLK ini bisa dijadikan perencanaan pajak (tax planning).
Saat ini, DPLK Avrist Assurance memiliki 2 program unggulan, yaitu; DPLK Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) yang dikelola secara individu (individual account), serta DPLK Program Pensiun Untuk Kompensasi Pesangon (PPUKP) yang dikelola secara kumpulan (pooled fund) yang baru diperkenalkan pada tahun 2013.
“DPLK Avrist Assurance memiliki pengalaman mendampingi perusahaan berbagai ukuran dalam merancang program pensiun, meninjau, dan membantu dalam implementasi program yang tepat. Tim kami memberikan layanan optimal kepada nasabah dan calon nasabah dengan pendekatan konsultasi (consultation approach) untuk berikan solusi tepat terkait program pensiun bagi setiap nasabah,” ungkap Firmansyah.
Proteksi Finansial, Jamin Masa Depan
Avrist Assurance menyadari betapa pentingnya proteksi finansial untuk menjamin masa depan yang tidak pasti. Oleh karena itu, Avrist Assurance menganjurkan kepada masyarakat untuk mempersiapkan finansial masa depannya dari sedini mungkin didalam usia produktif. Ini untuk menghindari kendala dimana saat seorang individu memasuki usia non-produktif dan tabungan tidak menjamin kesejahteraan usia lanjut, sehingga bergantung pada anak-cucunya. Hal-hal yang ingin dihindari agar individu tersebut bisa menikmati usia senja dengan maksimal.
“Itulah sebabnya kami semakin gencar dalam memberikan edukasi berkelanjutan mengenai ragam keunggulan DPLK, karena cara kita mengelola keuangan saat ini akan menjadi faktor penenetu kesejahteraan masa depan kita. Inilah juga mengapa penting untuk memberikan edukasi ini kepada generasi millenials dan Gen-Z, yang notabene sudah dan akan memasuki usia produktif,” terang Firmansyah.
Menurut Aliyah Natasha yang dikenal sebagai Financial Planner & Educator, demi ketahanan finansial pensiun dini maupun pensiun mini, ‘now normal’ merupakan sebuah langkah terbaik dalam rangka menyambut ‘new normal’.
“Sangatlah penting untuk menata gaya hidup sehar-hari kita. Ini karena, kita hidup tidak hanya untuk hari ini saja. Kemudian, penting untuk mengatur kembali prioritas dan tujuan hidup di masa depan. Ini termasuk cita-cita yang ingin dicapai untuk membangun masa depan. Uang adalah oksigen yang membuat sendi-sendi kehidupan bergerak. Oleh sebab itu, menabung adalah sebuah kewajiban mendasar,” jelasnya.
Aliyah memberikan sebuah 3 poin pembelajaran sederhana akan pentingnya melakukan perubahan kecil yang dapat berdampak besar pada penghematan uang untuk menabung dana pensiun. Misalnya, mulai membuat perencanaan sederhana. Rencana tersebut harus dapat menjawab pertanyaan seperti nilai total kebutuhan hidup masa pensiun, audit jumlah aset dan liabilitas yang dimiliki, cek habit investasi dan biasakan untuk pantau, serta ketahanan sumber dana masa pensiun.
Kemudian, Aliyah pun menambahkan pentingnya attitude yang memiliki peran kunci dalam kesuksesan perencanaan dana pensiun tersebut.
“Disiplin untuk meng-edit dan meng-audit gaya hidup dengan mengutamakan gaya hidup sehat, membangun life goals yang baru, belajar hidup sederhana, dan proaktif dalam mencari berita, informasi, serta informasi agar melek investasi, menjadi kunci pemahaman guna membangun kelangsungan kesejahteraan hidup kita dan keluarga,” ujar Aliyah.
“Lalu, terdapat empat langkah konkrit yang dapat segera direalisasikan saat ini juga; mempersiapkan dana darurat, melek investasi, pivot skill untuk mendapatkan penghasilan tambahan, serta yang paling penting adalah proteksi, baik proteksi jiwa, kesehatan, diri, maupun kesejahteraan secara maksimal,” tambahnya.