Seorang musisi, penyanyi dan dikenal juga sebagai dokter bedah, Tompi, baru-baru ini mengungkapkan keresahannya dan coba untuk mengingatkan kepada masyarakat Indonesia agar tidak hanya berfokus kepada ojol (ojek online) yang dianggap sebagai korban yang terpapar pandemi Covid-19 paling parah, karena menurutnya permasalahan yang lebih pelik juga dialami oleh pekerja di sektor lainnya.
Tompi pun mengajak masyarakat membuka mata lebih lebar guna dapat melihat di sekitarnya dan menemukan pekerja sektor lainnya yang terdampak ekonomi cukup parah Covid-19, bila ingin melakukan aksi sosial.
“Sekarang ini seolah ojol dapat perhatian lebih dari yang lain. Harusnya kita bisa beri atensi juga ke yang lainnya. Gue bukan tidak setuju dengan atensi kepada ojol-nya, tapi semuanya juga perlu diperhatiin,” ungkap Tompi saat mengikuti live streaming program ‘CGV Kepo Ngabuburit’ di IG @CGV.id, pada hari Selasa (5/5).
Masih menurut Tompi, masih banyak orang selain ojol yang kehilangan nafkah karena pandemi. Mereka juga harus diperhatikan.
“Pekerja harian itu kan bukan cuma ojol ya, ada juga yang lain seperti musisi kafe, guru honorer, guru les, guru ngaji, supir pribadi kan banyak juga yang dirumahkan, petugas pintu tempat wisata misalnya. Nah itu ada yang merhatiin enggak? Jadi gerakannya jangan hanya ojol saja,” lanjut Tompi.
Meski demikian, Tompi tidak menilai bahwa empati kepada ojol itu bukanlah sesuatu yang salah.
“Gue cuma mau menegaskan saat ini menjadi masa sulit buat semua. Bukan kita tidak berempati pada ojol, tapi buruh harian juga terdampak, bukan ojol doang. Gue rasa kita perlu me-reset ulang mindset kita semua bahwa masa pandemi ini sulit untuk semua, semuanya juga ngerasain,” terangnya.