Home Lifestyle Dampak Meletusnya Gunung Taal di Filipina, NAIA Ditutup

Dampak Meletusnya Gunung Taal di Filipina, NAIA Ditutup

written by Admin January 13, 2020
Dampak Meletusnya Gunung Taal di Filipina, NAIA Ditutup

Pemerintah Filipina mengeluarkan peringatan letusan eksplosif dari gunung berapi di sisi selatan Manila. Gunung Taal atau Taal Vocano itu telah melontarkan abu hingga menghentikan aktivitas penerbangan di bandara.

Dilansir dari AFP, Senin (13/1), Gunung berapi Taal merupakan objek wisata populer yang terletak di tengah danau. Gunung ini telah memuntahkan abu, mengeluarkan gemuruh serta gempa bumi dan meledak dengan kilat di atas puncaknya.

Ribuan orang yang tinggal di dekatnya telah dievakuasi dari rumah mereka. Namun, ada penduduk lainnya yang masih mempertimbangkan apakah akan melarikan diri atau tidak.

“Letusan berbahaya bisa terjadi dalam beberapa jam hingga berhari-hari,” kata badan seismologi negara itu.

“Saya khawatir itu akan meletu, tetapi saya akan membiarkannya takdir. Saya hanya harus berdoa,” kata salah satu pegawai hotel dekat gunung berapi, Eduardo Carino.

Taal Volcano sempat mengeluarkan awan abu mencapai 50.000 kaki (15.000 meter) ke atmosfer. Pejabat penerbangan memerintahkan penangguhan penerbangan ke dan dari Bandara Internasional Ninoy Aquino atau Ninoy Aquino International Airport (NAIA) di ibukota negara, Manila.

Pihak berwenang awalnya menghentikan operasi di NAIA selama beberapa jam. Tetapi pada hari Minggu, pihak berwenang mengumumkan penerbangan akan ditangguhkan sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina (Phivolcs) mengutip ancaman terhadap pesawat dari fragmen balistik. Sekretaris transportasi Arthur Tugade juga telah menginstruksikan pejabat penerbangan untuk melakukan apa pun yang diperlukan untuk kepentingan keselamatan publik.

Ahli gempa pemerintah mencatat magma bergerak menuju kawah Taal yang merupakan salah satu gunung berapi paling aktif di negara itu dan berjarak 65 kilometer selatan Manila. Kepala Phivolcs Renato Solidum mengatakan letusan terakhir Taal terjadi pada tahun 1977.

Kantor bencana setempat mengatakan telah mengevakuasi lebih dari 2.000 penduduk yang tinggal di pulau vulkanik yang terletak di dalam danau. Solidum mengatakan para pejabat juga akan memerintahkan evakuasi orang-orang yang tinggal di pulau lain di dekatnya jika situasinya memburuk.

“Abu telah mencapai Manila berbahaya bagi orang-orang jika mereka menghirupnya,” katanya kepada AFP.

Terlepas dari abu, beberapa partikel berdiameter 6,4 cm (2,5 inci), lebih besar dari bola golf, dilaporkan jatuh di daerah sekitar danau. Pada saat itu 52 gempa vulkanik telah terjadi.

“Aktivitas seismik yang intens seperti itu mungkin menandakan intrusi magma terus menerus di bawah bangunan Taal, yang dapat menyebabkan aktivitas erupsi lebih lanjut,” kata Phivolcs.

You may also like

Leave a Comment