Terhitung sudah selama 12 tahun, TALKINC menjadi salah satu institusi pelatihan komunikasi terkemuka di Indonesia. Pada tahun ini, TALKINC merayakan ulang tahunnya dengan mengangkat tema ‘Change from within, let’s take action!‘ sebuah tema yang mengajak kita untuk peduli lingkungan dan memulai perubahan dan tindakan dari diri sendiri.
Dalam perayaan yang berlangsung dari siang hingga sore iní di Galeri Indonesia Kaya, Lantai 8 Grand Indonesia, Jakarta Pusat, turut hadir untuk berbagi pengalaman dan tindakan nyata yang sudah mereka lakukan, para pejuang lingkungan. Chitra Subyakto, founder Sejauh Mata Memandang: Tiza Mafira, Director Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP); dan Nadine Chandrawinata yang juga merupakan co-founder Seasoldier.
“Melihat begitu besarnya pengaruh TALKINC dan bahwa TALKINC bisa menjadi sebuah wadah perubahan, maka tahun ini kami turut berpartisipasi dalam memingkatkan kepedulian kita terhadap lingkungan. Dan memahami pula bahwa sebuah perubahan harus dimulai dari diri sendiri, oleh karena itulah pada perayaan ulang tahun ke-12 ini kami mengangkat tema ‘Change from Within‘ yang berfokus pada perubahan perilaku dalam mengatasi sampah plastik di Indonesia,” ujar Erwin.
Isu sampah plastik dipilih karena memang saat ini Indonesia menjadi salah satu sorotan dunia akibat kontribusi sampah plastik yang sangat tinggi.
Melalui aset utama TALKINC, yaitu para karyawan dan tenaga pengajar, TALKINC bisa turut berperan aktif dalam mengkampanyekan pesan sosial ini. Sebagai contoh, Erwin dan para tenaga pengajar selalu memutarkan sebuah film dokumenter ‘A Plastic Ocean‘ sebagai bahan presentasi dan penyadaran ke setiap peserta dalam sesi pelatihan. Tindakan nyata lainnya dari dalam institusi TALKINC adalah dengan tidak lagi menggunakan plastik sekali pakai di kelas.
Perjalanan panjang TALKINC dimulai dari hanya mempekerjakan 1 karyawan, kini berbuah hasil yang luar biasa dengan telah mempekerjakan 20 karyawan dan 18 tenaga pengajar dari berbagai latar belakang keahlian; mencakup Psikolog, Komunikasi Massa, Humas, Corporate Communication, Penulis Konten, MC–presenter, Konsultan Fesyen, dan Penyiar Radio.
“Tentunya ini atas restu Yang Maha Kuasa dan dukungan yang luar biasa dari keluarga, sahabat, dan para mitra usaha kami,” tambah Erwin.
Lembaga pelatihan yang dibentuk oleh dua sahabat, Erwin Parengkuan dan Becky Tumewu, ini telah menghasilkan lebih dari 7.000 alumni, memfasilitasi 50.000 peserta pelatihan dari berbagai latar belakang, dan bekerjasama dengan ratusan mitra usaha dari berbagai perusahaan / instansi swasta, multi-nasional, BUMN maupun instansi pemerintahan.
Di bawah kepemimpinan Erwin Parengkuan selaku Managing Director, TALKINC berkembang pesat membantu para leader dan petinggi-petinggi sukses dalam jabatan mereka, serta murid-murid yang sukses dalam karirnya.
Perjalanan membangun bisnis ini tidak mudah; dibutuhkan keahlian dan kejelian untuk melihat peluang. Erwin Parengkuan telah berhasil membuat trend baru yang tidak pernah dipikirkan lembaga pelatihan sebelumnya di Indonesia; bahkan mampu menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi banyak siswa, peserta pelatihan, dan termasuk para fasilitator
Dalam kesempatan ini juga, TALKINC membagikan donasi senilai Rp12 juta kepada organisasi non-profit Seasoldier bentukan salah satu jebolan Putri Indonesia, Nadine Chandrawinata.
“Kami mengaiak serta seluruh pihak dan para mitra usaha untuk juga membantu organisasi ini dan turut melakukan tindakan nyata dari dalam diri sendiri, organisasi dan lingkungan sekitar. Karena perubahan nyata dimulai dari dalam, ‘Change from Within, Let’s Take Action!” ungkap Becky kepada Travelmaker.ID.
Sementara saat ditanyakan terkait bagaimana TALKINC dapat beradaptasi dengan pola komunikasi yang jauh berbeda di era digital ini, Erwin Parengkuan menjelaskan bahwa TALKINC sadar betul perubahan pola ini dan memastikan kurikulum TALKINC sudah sangat sesuai dengan perkembangan zaman.
“TALKINC selama 12 tahun ini selalu terbuka untuk adanya berbagai penyesuaian zaman, apalagi di era digital sekarang ini yang kita ketahui punya pendekatan komunikasi yang sangat berbeda, dan kurikulum TALKINC pun disesuaikan sedemikian rupa dengan kebutuhan era digital dan cocok di kalangan milenials,” ujar Erwin.