Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio, dalam kunjungan kerja perdananya ke daerah memaparkan paradigma baru dalam mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia ke depan.
Wishnutama Kusubandio yang melakukan kunjungan kerja perdananya ke Bali bersama Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo menjadi pembicara kunci dalam acara ‘Indonesia Tourism Outlook 2020’ di Bali Nusa Dua Convention Centre, Jumat (22/11).
Ia mengatakan, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, pembangunan pariwisata Indonesia ke depan diubah dengan paradigma baru yang tidak berorientasi pada jumlah, melainkan pada kualitas alias ‘quality tourism’.
“Pariwisata yang berkualitas, bukan pariwisata massal jadi salah satu strateginya adalah menyasar segmen wisatawan dengan tingkat pengeluaran yang tinggi,” katanya.
Selain itu, adalah membangun industri kreatif serta meningkatkan produk ekspor ekonomi kreatif. Tidak kalah penting juga adalah meningkatkan SDM pariwisata, mempermudah perizinan usaha untuk menarik investor, dan meningkatkan daya saing pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Beberapa hal utamanya yakni nilai tambah dari industri dan ekonomi kreatif, daya dukung lingkungan, dan menciptakan citra pariwisata berdaya saing tinggi dengan karakter lokal dan nusantara,” ujar Wishnutama.
Wishnutama Kusubandio dan Angela Tanoesoedibjo dalam kunjungan kerjanya ke Bali juga bertemu dengan Wakil Gubernur Bali Cok Ace yang menjamu keduanya dengan makan siang di Puri Santrian, Bali.
Kegiatan kunjungan kerja perdana itu berlanjut dengan bertamu ke Rumah Dinas Wayan Koster, Gubernur Bali.
“Dalam diskusi dengan Pak Wayan, ternyata kami sepakat berpersepsi serta berkomitmen yang sama untuk memajukan pariwisata Bali dan Indonesia,” katanya.
Kemudian Wishnutama dan Angela didampingi Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali Ray Suryawijaya berkunjung ke salah satu venue yang akan digunakan untuk penyelenggaraan event di kawasan Kantor Bupati Badung.
“Posisi Bali sangat penting sebagai ibu kota pariwisata Indonesia yang mendatangkan hampir 40 persen wisatawan ke Indonesia, jadi saya melakukan kunjungan kerja sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ke Bali. Selanjutnya saya akan berkunjung ke destinasi-destinasi lain yang saya yakin potensinya tak kalah besarnya dengan Bali,” katanya.