Komisi V DPR RI sempat mempertanyakan dengan tegas kepada PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk terkait isu tentang ancaman mogok kerja dari para pilot dan awak kabin pada saat masa peak season Lebaran tahun ini. Ketua Komisi V DPR RI, Fary Djemy Francis meminta penjelasan terkait informasi tersebut.
“Kami baca di beberapa berita bahwa 1.300 pilot dan 5.000 kru maskapai Garuda akan melakukan mogok. Ini mohon dijelaskan, karena bahaya,” kata Fary di Komisi V DPR saat ditemui di Jakarta, pada hari Senin (4/6).
Direktur Utama Garuda Indonesia, Pahala N. Mansury menegaskan bahwa kemarin malam, Sekretariat Bersama Asosiasi Pilot Garuda (APG) dan Serikat Karyawan Garuda (Sekarga) telah menandatangani surat pernyataan bahkan mereka tidak akan melakukan mogok kerja saat musim mudik Lebaran.
“Semalam pada 3 Juni 2018, telah ditandatangani surat pernyataan bahwa tidak ada aksi mogok pada saat peak season,” tegasnya.
Meski begitu, Pahala menegaskan bahwa pihaknya akan tetap menindaklanjuti surat pernyataan itu dengan memastikan bahwa aksi mogok tidak akan terjadi di masa peak season setelahnya.
“Kami akan pastikan agar rencana itu tidak terealisir adanya mogok kerja,” tuturnya.
Pahala juga menegaskan bahwa Garuda Indonesia akan terus mendengarkan aspirasi karyawannya baik pilot maupun awak kabin. Pihaknya juga akan terus menjalin komunikasi dan hubungan baik dengan para pimpinan serikat pekerja Garuda Indonesia.