Di bawah birunya langit kota Makale, Tana Toraja, gelaran penutupan event Lovely Toraja diselenggarakan dan ditutup pula secara langsung oleh Esthy Reko Astuti selaku Ketua Tim Calendar of Event Kementerian Pariwisata (Kemenpar).
Event Lovely Toraja 2018 ini merupakan salah satu festival pariwisata dengan masa penyelenggaraan terpanjang dalam Calendar of Event Pariwisata 2018. Festival kebanggaan masyarakat Toraja ini digelar sejak tanggal 1-31 Desember 2018.
Penutupan festival Lovely Toraja 2018 atau yang biasa disebut juga dengan Lovely Desember 2018 ini berpusat di Plaza Toraja, Makale, Tana Toraja pada hari Jumat (28/12).
Ketua Tim CoE Kemenpar ini tampak hadir di panggung utama bersanding dengan Asisten 1 Gubernur Sulawesi Selatan Abdul Salim, Kadisparprov Sulawesi Selatan Musaffar Syah, Bupati Tana Toraja Nicodemus Biringkanae dan Kadispar Tana Toraja Rispita Napa.
Dalam ungkapan penyambutannya, Bupati Tana Toraja mengungkapkan bahwa pariwisata sudah bukanlah lagi merupakan hal baru bagi Toraja yang tergambar dalam wujud keramahtamahan masyarakatnya.
“Salah satu potensi terbaik Tana Toraja selain produksi pangannya adalah bidang jasa pariwisata. Tana Toraja punya masyarakat yang bersikap baik, ramah dan berbudipekerti luhur,” tegasnya
“Energi pariwisata provinsi Sulawesi Selatan semoga dapat juga disalurkan kepada Tana Toraja,” tambah sang Bupati bersemangat.
Abdul Salim yang hadir mewakili Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah menyampaikan betapa perayaan Lovely Toraja 2018 mampu menumbuhkan kembali nostalgia kejayaan pariwisata Toraja dan juga sekaligus mampu mengangkat potensi pariwisata setempat.
“Nama Toraja memang sudah menjadi salah satu destinasi pariwisata yang sempat jaya dan akan kita lakukan segala hal yang dibutuhkan agar pariwisata Toraja bisa bangkit kembali menyapa masyarakat dunia. Event Lovely Desember 2018 diyakini bisa mengangkat perekonomian di Toraja dan mensejahterakan masyarakatnya,” ungkap Abdul Salim.
Sementara itu, dalam sambutannya saat mewakili kehadiran Menteri Pariwisata RI, Arief Yahya, Esthy Reko Astuti menyatakan apresiasi penyelenggaraan Lovely Toraja 2018 sekaligus juga permohonan maafnya kepada Pemerintah Daerah Tana Toraja dan Toraja Utara atas kegagalan Kemilau Lovely Toraja masuk dalam CoE Kemenpar 2019.
“Apresiasi dan penghargaan tinggi bagi daerah-daerah di Indonesia termasuk Toraja dan Sulawesi Selatan. Tahun depan walaupun Lovely Toraja tidak masuk CoE 2019 akan tetapi masih ada 4 event yang masih masuk dalam CoE 2019,” kata Esthy.
Sementara itu, terkait pergantian nama Lovely Toraja menjadi Kemilau Toraja, Esthy pun menyampaikan pandangannya.
“Usulnya agar Kemilau Toraja bisa diganti saja namanya menjadi Pesona Toraja agar ke depannya bisa dapat dukungan promosi secara maksimal dari tim pemasaran Kemenpar, baik itu untuk market dalam maupun luar negeri,” ungkapnya.
Dan sebagai penutup, Esthy menyampaikan harapannya terhadap event Lovely Toraja 2018.
“Semoga akses menuju ke Toraja ini mendapat perhatian serius agar pengembangan pariwisatanya bisa berlangsung cepat dan membuat Toraja kembali menjadi tujuan utama pariwisata wisatawan mancanegara,” tutur Esthy.
Pada kesempatan kali ini ada beberapa acara yang menjadi bagian dari penutupan event Lovely Toraja 2018 ini, seperti penampilan musik bambu, tarian daerah serta parade hasil alam Toraja.