Setelah cukup lama tak menikmati lagi nikmatnya pesta pariwisata di daerahnya, kini masyarakat Nusa Tenggara Barat (NTB) bisa sedikit menikmati kembali euforia dalam bentuk sport tourism kelas dunia bertajuk World Superbike (WSBK) yang diselenggarakan di Sirkuit Internasional Mandalika dari tanggal 19-21 November 2021.
Dan tak diragukan lagi bahwa penyelenggaraan World Superbike (WSBK) Mandalika 2021 telah sukses merangsang kembali industri pariwisata di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang sebelumnya sempat mati suri akibat dampak dari gempa dan pandemi Covid-19. Hal ini diakui pula oleh salah satu pelaku pariwisata di NTB yang juga merupakan Ketua Astindo NTB, Sahlan M. Saleh yang ditemui pada hari Sabtu (20/11).
“Sejauh ini dengan adanya Sirkuit Mandalika menjadi trigger untuk pemulihan pariwisata. Dari perusahaan saya sendiri juga ternyata peningkatannya cukup signifikan dilihat dari kedatangan tamu kita dibandingkan dengan di masa pandemi yang sangat memprihatinkan kondisinya,” terangnya.
Bahkan untuk memenuhi kebutuhan transportasi berupa minibus para wisatawan di event WSBK, Astindo pun sampai meminta bantuan armada dari pelaku bisnis travel di Bali.
“Dalam event WSBK ini, kita hampir kesulitan mencari minibus seperti Avanza, Innova dan Alphard. Bahkan kami minta teman-teman di Bali untuk bawa kesini,” ungkapnya.
Sahlan juga menyebutkan dengan adanya WSBK, tingkat kunjungan wisatawan di Lombok meningkat beberapa ratus persen dibanding bulan lalu saat pemerintah menerapkan pembatasan perjalanan lantaran pandemi Covid-19. Sedangkan jika dibanding periode yang sama dengan tahun sebelum gempa, peningkatannya 100%.
“Sudah mendekati normal,” pungkasnya.
Meski demikian masih ada banyak ruang untuk evaluasi dan perbaikan ke depannya, Sahlan berharap agar harga tiket bisa ditetapkan sejak jauh hari sebelum acara dimulai. Dirinya juga berharap tiket untuk Warga Negara Indonesia (WNI) atau masyarakat lokal NTB diberi harga khusus. Selain itu, dirinya merasa bahwa promosi yang telah dikerjakan saat ini perlu peningkatan dan management pengaturan tiket harus diperbaiki.
“Astindo hanya mempunyai waktu satu bulan untuk membuat produk ketika harga itu sudah rilis. Sangat mepet, kurang dari sebulan bahkan hanya 3 minggu,” tandasnya.
Sementara itu dalam kesempatan terpisah, Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) NTB, Yusron Hadi menyampaikan, bahwa sektor pariwisata merasa sangat diuntungkan dengan kehadiran Sirkuit Mandalika ini.
“Tanda-tanda kebangkitan pariwisata Lombok-Sumbawa kini terlihat jelas dengan hadirnya Sirkuit Mandalika. Setidaknya 10 tahun ke depan, Sirkuit Mandalika dapat menjadi magnet kunjungan wisatawan ke Lombok-Sumbawa,” ujarnya.