Airbnb baru saja mengumumkan kemitraan dengan 20 destinasi di seluruh dunia untuk memudahkan siapa saja yang ingin tinggal dan bekerja dari mana saja, termasuk dari Bali – tempat yang populer untuk bekerja dari jarak jauh di Indonesia.
Awal tahun ini, Airbnb telah meluncurkan inisiatif ‘Live and Work Anywhere‘ untuk memilih sejumlah destinasi yang paling cocok untuk pekerja jarak jauh di seluruh dunia, serta mendukung pemerintah dan Organisasi Pemasaran Destinasi (DMO) dalam pemulihan sektor pariwisata dan memberikan dukungan ekonomi kepada komunitas setelah pembatasan perjalanan selama dua tahun lebih.
20 destinasi yang akan menjadi sorotan Airbnb antara lain:
- Baja California Sur, Meksiko
- Bali, Indonesia
- Brindisi, Puglia, Italia
- Buenos Aires, Argentina
- Kepulauan Karibia
- Kepulauan Canaria, Spanyol
- Cape Town, Afrika Selatan
- Kolombia
- Dubai, Uni Emirat Arab
- Friuli-Venezia Giulia, Italia
- Lisbon, Portugal
- Malta
- Mexico City, Meksiko
- Palm Springs, California, AS
- Queensland, Australia
- Rural France
- Salzkammergut, Austria
- Tampa Bay, Florida, AS
- Thailand
- Tulsa, Oklahoma, AS
Selama beberapa bulan ke depan, Airbnb akan bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia dalam berbagai inisiatif, termasuk untuk membangun hub (website) khusus untuk Bali yang akan menampilkan berbagai tempat menginap jangka panjang lokal terbaik serta informasi penting terkait persyaratan masuk dan kebijakan visa untuk memikat pekerja jarak jauh. Airbnb juga akan bermitra dengan Indonesia dalam sejumlah kampanye edukasi untuk mempromosikan aktivitas hosting (menerima tamu) yang lebih bertanggung jawab dan perjalanan sebagai pekerja jarak jauh. Hub untuk Bali diperkirakan akan diluncurkan pada tahun ini.
Airbnb memiliki mitra destinasi yang variatif, mulai dari tingkat negara, hingga kota-kota besar maupun kecil, yang dipilih berdasarkan daya tariknya untuk pekerja jarak jauh dan kemajuannya
dalam mengembangkan kebijakan bagi mereka yang berminat untuk tinggal dan bekerja di wilayah yang berbeda dan menarik wisatawan jenis baru. Inisiatif ini telah dibangun selama pandemi, ketika Airbnb bermitra dengan lebih dari 160 pemerintah dan DMO khususnya untuk mendukung upaya mendorong bangkitnya pariwisata — termasuk melalui kerja jarak jauh.
Jutaan orang kini memiliki fleksibilitas yang lebih tinggi dalam memilih tempat tinggal dan bekerja. Karenanya, mereka menyebar ke ribuan kota, tinggal selama beberapa minggu, bulan, bahkan tahun. Secara global, sekitar satu dari lima tamu melaporkan bahwa mereka telah menggunakan Airbnb untuk bekerja dari jarak jauh saat bepergian pada tahun 2021 — tren yang terus berlanjut hingga Q1 2022, dengan masa inap jangka panjang mencapai tingkat tertinggi sepanjang masa, yang tercatat lebih dari dua kali lipat dibandingkan Q1 2019. Mereka dapat dikatakan telah ‘tinggal’ di Airbnb. Tamu telah merencanakan masa inap di lebih dari 72.000 kota pada musim panas ini.
Penelitian yang dilakukan oleh Harvard Business School menunjukkan bahwa digital nomad, dan pekerja jarak jauh secara umum, bisa menjadi angin segar untuk mendukung perekonomian, dan mereka juga dapat berperan untuk mendorong kewirausahaan di komunitas tempat mereka tinggal, menciptakan ‘kluster teknologi’ di seluruh dunia.
Nathan Blecharczyck selaku co-founder dan Chief Strategy Officer Airbnb, mengatakan, “Dalam dua tahun sejak pandemi dimulai, dunia baru perjalanan telah muncul, banyak pekerja yang tidak lagi terikat untuk bekerja dari kantor. Dengan berkolaborasi dengan 20 destinasi ini, kami ingin mempermudah pekerja untuk menikmati fleksibilitas ini dan mendukung kembalinya perjalanan yang aman dan bertanggung jawab. Kami tahu bahwa perjalanan memberikan peluang ekonomi yang signifikan bagi komunitas lokal dan menghubungkan orang-orang di seluruh dunia. Kami sangat antusias meluncurkan tempat serba ada bagi siapa saja yang ingin bergabung dengan jutaan pekerja yang sudah menikmati tren baru dalam fleksibilitas kerja dan perjalanan ini.”
Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, mengatakan, “Memasuki era new-normal dalam perjalanan pariwisata, kami yakin bahwa kemitraan kami dengan Airbnb akan membantu merevitalisasi industri pariwisata Indonesia dengan fokus baru pada pendatang yang lebih berkualitas dan ingin lebih tinggal atau berlibur lebih lama. Saat ini, Indonesia sudah siap untuk kembali menyambut pendatang dari seluruh dunia – termasuk para digital nomad yang ingin mencari lokasi yang tepat untuk bekerja dari jarak jauh seperti Bali, dimana sudah tersedia banyak infrastruktur pendukung, fasilitas, sekaligus gaya hidup yang terhubung dengan alam dan komunitas lokal. Kami optimistis bahwa kolaborasi ini akan mampu menciptakan sektor pariwisata yang lebih berkelanjutan dan tangguh, dan juga dampak ekonomi yang lebih tahan lama, dan peluang kerja yang lebih beragam di tingkat lokal.”
Berita ini sejalan dengan kebijakan kerja jarak jauh dari Airbnb sendiri, dimana pendiri dan CEO, Brian Chesky telah menyampaikan kepada karyawan Airbnb bahwa mereka bisa bekerja dari mana saja. Pada minggu pertama setelah pengumuman, Airbnb menerima lebih dari 1 juta pengunjung ke halaman kariernya, menunjukkan tingginya ketertarikan orang-orang untuk tinggal dan bekerja dimana saja.
Dan bulan depan, para peserta ‘Live Anywhere‘ akan menyelesaikan petualangan mereka selama setahun tinggal di Airbnb, yang memungkinkan mereka mengunjungi hampir 80 destinasi di seluruh dunia, mulai dari Indonesia hingga Skotlandia, Thailand, dan Korea Selatan.