Libur lebaran menjadi momentum yang dinantikan mayoritas masyarakat. Selain bersilaturahmi, libur lebaran kerap diisi dengan kegiatan wisata. Namun, mengingat saat ini pandemi belum usai, penerapan protokol kesehatan (prokes) harus tetap menjadi perhatian.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno siap untuk memastikan momentum libur Lebaran tahun ini dapat berjalan dengan aman dan sehat. Sebagaimana diketahui, tahun ini aktivitas mudik kembali diperbolehkan setelah dua tahun dilarang akibat pandemi. Pergerakan masyarakat Indonesia pada saat libur lebaran tahun ini diprediksi mencapai 85,5 juta orang.
Sehingga, prokes harus benar-benar diterapkan dengan baik. Menparekraf pun mendorong para pemangku kepentingan untuk menggaungkan pesan mudik aman dan sehat secara lebih masif.
“Kita harus betul-betul mempersiapkan yang berkendara harus dalam kondisi prima, juga tidak mengantuk, istirahat yang cukup, juga dipastikan CHSE-nya, agar kita dapat menyukseskan program pemerintah agar dapat mudik dan tetap aman,” ujarnya dalam acara ‘Extended Weekly Press Briefing’ di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif, Jakarta, pada hari Senin (25/4).
Kemenparekraf telah menyiapkan sejumlah program untuk mudik secara aman dan sehat. Di antaranya aktivasi digital yang menarik untuk diikuti para followers akun media sosial Kemenparekraf dan masyarakat umum. Tujuannya untuk memberikan edukasi kepada para pemudik agar protokol kesehatan (prokes) tetap dipatuhi.
Menparekraf berharap para pemudik ini dapat menjadi duta-duta di kampung halaman masing-masing dalam memberikan contoh yang baik tentang bagaimana menerapkan protokol kesehatan. Selain itu, Kemenparekraf juga menyiapkan 15 titik posko mudik mulai dari Lampung hingga Jawa Timur, yang diharapkan dapat menjadi tempat relax corner atau tempat peristirahatan para pemudik sebelum melanjutkan perjalanannya.
Dalam posko mudik tersebut, rencananya Kemenparekraf akan membagikan 1.200 voucher bagi pelaku mudik, sebagai bentuk apresiasi atau penghargaan kepada mereka karena turut berperan dalam mendorong kebangkitan ekonomi.
Selain itu dalam memastikan arus mudik yang aman di perjalanan serta menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang disiplin, Kemenparekraf pun meluncurkan tagline ‘Mudik Aman & Sehat’ serta memperkenalkan jalur alternatif mudik yakni Jalur Lintas Selatan (JLS).
Kemenparekraf Perkenalkan Jalur Mudik Alternatif yakni Jalur Lintas Selatan (JLS)
“Juga ada jalur alternatif atau jalur lintas selatan (JLS) yang disiapkan dengan destinasi wisata maupun ekonomi kreatif termasuk kuliner,” ungkapnya.
Saat ini Kemenparekraf bersama dengan dinas pariwisata pemerintah daerah yang berada dalam lintasan JLS dan kementerian/lembaga terkait, tengah menyiapkan travel plan (yang terdiri dari potensi pariwisata dan fasilitas) bagi para pemudik yang memanfaatkan JLS ini.
Kemenparekraf juga sudah membentuk tim monitoring dan evaluasi selama libur lebaran berlangsung. Surat Himbauan kepada Kepala Dinas Pariwisata untuk memantau kunjungan wisatawan dan memberikan laporan terkait kondisi kunjungan di destinasi wisata pun telah diberikan.
Selain itu, dikatakan Menparekraf, pihaknya bersama dengan Kementerian/Lembaga terkait akan memberikan edukasi kepada masyarakat supaya lebih cermat dalam memilih dan menggunakan bus pariwisata.
“Kita harus pastikan ada penggunaan bus pariwisata yang aman dan nyaman untuk para pemudik,” ujarnya.
Mudik lebaran menjadi momentum kebangkitan ekonomi daerah melalui destinasi pariwisata dan pelaku ekonomi kreatif.
“Diproyeksi perputaran ekonomi akan mencapai lebih dari Rp72 triliun,” katanya lagi.
Para pemudik yang sekaligus menjadi wisatawan akan membelanjakan uangnya untuk kebutuhan rekreasi, akomodasi, konsumsi, maupun membeli oleh-oleh yang langsung berhubungan dengan para pelaku UMKM di daerah.
“Saya melihat ini menjadi potensi kita ke depan untuk bangkit, membuka peluang usaha, dan menciptakan lapangan kerja,” paparnya.
Menparekraf menambahkan, Desa Wisata akan menjadi daya tarik bagi para pemudik yang melalui Jalur Lintas Selatan. Oleh karenanya, desa wisata yang sudah menjadi primadona tengah dipersiapkan, seperti Desa Wisata Malasari di Jawa Barat, Desa Wisata Pujon Kidul, dan Desa Wisata Tamansari di Jawa Timur.
“Desa Wisata juga menjadi menarik di tengah prosesi mudik, karena jika dikemas dengan asyik InsyaAllah ini akan menjadi destinasi wisata yang unik, berarti harus ada homestay yang nyaman, harus ada atraksi yang baik, dan tentunya kesiapan CHSE dan protokol kesehatan. Hal ini sejalan dengan program kita Anugerah Desa Wisata Indonesia,” terangnya.
Turut hadir dalam acara extended weekly press briefing ini diantaranya Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Angela Tanoesoedibjo; Sekretaris Kemenparekraf/Sekretaris Utama Baparekraf, Ni Wayan Giri Adnyani; serta seluruh jajaran Eselon 1 di lingkungan Kemenparekraf/Baparekraf.