Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, mengapresiasi peluncuran aplikasi Tlusure yang diharapkan mampu membuat wisatawan lebih nyaman untuk berwisata di tanah air sehingga dapat meningkatkan kualitas wisata sekaligus membangkitkan ekonomi serta membuka lapangan kerja.
Menparekraf saat hadir di acara peluncuran Aplikasi Tlusure secara virtual, pada hari Rabu (26/1) menjelaskan, dampak pandemi yang sudah dua tahun lebih menimbulkan keprihatinan terhadap ekonomi secara menyeluruh termasuk di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Diperlukan terobosan yang inovatif untuk membantu masyarakat agar kembali bergairah, salah satunya melalui digitalisasi.
“Peluncuran Tlusure ini sudah saya tunggu-tunggu, Aplikasi Tlusure semoga membuat wisatawan lebih nyaman untuk berwisata di tanah air. Aplikasi Tlusure ini akan menjadi pemandu wisatawan untuk berkegiatan. Ide inovatif seperti aplikasi Tlusure ini harus terus dirancang dan diimplementasikan, dan harus meningkatkan taraf hidup masyarakat, memperluas kesempatan kerja dan mendayagunakan UMKM, kemudian Desa Wisata bisa berkolaborasi dengan Tlusure,” terangnya.
Aplikasi Tlusure merupakan karya kreatif anak bangsa berbasis teknologi. Hadir sebagai ‘sahabat’ bagi penggunanya untuk mendapatkan rekomendasi aktivitas di luar rumah dengan memberikan informasi tingkat keramaian dan penerapan protokol kesehatan di tempat yang ingin dituju.
Rekomendasi yang diberikan aplikasi ini disesuaikan dengan kepribadian dan mood pengguna saat itu, sehingga tepat sasaran. Melalui aplikasi ini, pengguna juga dapat membantu pengguna lainnya dengan memberikan live update dan review tertulis, serta menyarankan tempat dan aktivitas baru. Selain itu, pebisnis/pemilik wisata dapat berpartisipasi aktif dengan mendaftarkan dan memberikan update informasi tempat.
“Nilai digital ekonomi Indonesia meroket 49% (yoy) menjadi US$70 miliar pada tahun 2021. Sektor online travel mengalami kenaikan 29% menjadi US$3,5 miliar. Ini adalah anomali yang harus kita sambut dengan inovasi, karena perilaku konsumsi masyarakat Indonesia bergerak. Ini adalah apa yang kita pantau dengan jumlah konsumen digital yang mencapai 21 juta sejak januari 2021,” kata Menparekraf Sandiaga.
Sementara itu, CEO FAB Indonesia, Fritz B.Tobing, selaku inisiator aplikasi Tlusure menjelaskan, sebagai salah satu negara pengguna smartphone terbesar di dunia, masyarakat Indonesia juga merupakan pengguna aktif media sosial, yakni 3 jam 41 menit per hari (data pengguna medsos Indonesia). Informasi tempat tempat baru maupun tempat wisata bahkan situasi jalan yang dilalui biasanya diunggah oleh pemilik akun. Namun, informasi-informasi yang diunggah oleh pengguna aktif media sosial tersebut cukup sporadis dan tidak terstruktur karena sifatnya individu.
“Masyarakat berusaha beradaptasi ke new normal, namun mereka kesulitan dalam mencari sumber informasi yang dapat diandalkan di tengah informasi yang tidak terstruktur. Untuk dapat membantu masyarakat menjalankan kehidupan sehari-hari dengan aman di masa pandemi, kami berinisiatif merealisasikan ide untuk membuat aplikasi yang dapat membantu masyarakat menjalankan aktivitasnya. Maka terciptalah aplikasi Tlusure,” jelasnya.
Co-founder dan CEO Tlusure, Sandy Tantra menambahkan, saat ini Tlusure juga sedang dalam proses kolaborasi dengan Kementerian Kesehatan untuk bersinergi atas penggunaan aplikasi tersebut dan aplikasi ini sedang dalam proses sinergi dengan Peduli Lindungi dari Kementerian Kesehatan. Sehingga dengan update tracking terkini bisa meningkatkan kepercayaan wisatawan untuk mengeksplorasi berbagai destinasi wisata dengan aman dan nyaman.
“Saat ini, Tlusure sudah dapat diakses di seluruh Indonesia melalui ponsel berbasis Android. Sementara untuk masyarakat pengguna IOS dapat mengunduhnya diperkirakan pada akhir Maret 2022,” ujar Sandy Tantra.