Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno memberikan secara langsung sepasang kerbau kepada masyarakat Desa Wisata Huta Tinggi, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara. Sepasang kerbau tersebut merupakan hadiah yang diberikan Menparekraf guna meningkatkan semangat masyarakat mengembangkan sektor pariwisata di desa tersebut, sehingga bisa membangkitkan perekenomian masyarakat desa Huta Tinggi.
“Desa Huta Tinggi itu ciri khasnya adalah kerbau, tapi mereka tidak punya kerbau jadi ini ada sepasang untuk dirawat dengan baik,” ujarnya.
Menurutnya, selama ini dia mendapatkan informasi kalau kerbau yang dibuat untuk wisata di desa tersebut adalah milik warga yang dipinjam pengelola. Menparekraf menambahkan, untuk membeli kerbau memang membutuhkan dana yang cukup besar, sehingga pengelola hanya bisa meminjam kerbau warga untuk dijadikan sebagai paket wisata di desa tersebut.
Dirinya berharap sepasang kerbau ini bisa dimanfaatkan dengan sangat baik dan dapat dijadikan paket wisata edukasi.
“Kerbau betina biasanya dijadikan paket wisata edukasi yaitu memerah susu kerbau, sementara kerbau jantan biasanya dimanfaatkan sebagai alat transportasi tradisional yang bisa dirasakan juga oleh wisatawan dengan menungganginya,” terang Menparekraf.
Aktivitas menunggang kerbau ini rupanya sangat diminati oleh wisatawan mancanegara, khususnya Jepang karena di negara mereka tidak mudah ditemukan kerbau. Bahkan, Menparekraf juga sangat terkesan karena ternyata kerbau betina yang diperah susunya bisa dibuat keju khas batak.
“Ini kan jadi salah satu penunjang wisata didesa tersebut, bagaimana wisatawan merasakan keju kerbau,” ujarnya.
Dalam kunjungannya Menparekraf juga langsung melihat pengolahan susu kerbau menjadi dali ni horbo atau Batak Cheese. Dirinya juga akhirnya membantu mempromosikan keju batak tersebut supaya lebih dikenal oleh masyarakat luas. Dengan adanya sepasang kerbau itu diharapkan juga bisa berkembang biak dan desa ini bisa mempunyai banyak kerbau.
Menparekraf menegaskan bahwa kehadiran desa wisata menurutnya dapat membantu membangkitkan perekonomian warga di tengah pandemi Covid-19, dan membuka lowongan kerja bagi masyarakat di sekitar tempat wisata ini.
“Seperti kita ketahui tahun 2021 ini merupakan tahun percepatan pemulihan ekonomi nasional,” jelasnya.
Masih menurut Menparekraf, pandemi Covid-19 ini merupakan kondisi yang amat berat bagi para pelaku UMKM dan juga sektor pariwisata. Maka dari itu, sebagai upaya penguatan usaha disertai dengan pembinaan dan pendampingan berkelanjutan bagi para pelaku UMKM. Nantinya para pelaku ini dapat meningkatkan kreativitasnya dan kemudian mempromosikan produk-produknya.