Home Lifestyle Literasi Digital Sulawesi 2021: Jangan Asal Sebar di Medsos, Cek Fakta & Keaslian Foto

Literasi Digital Sulawesi 2021: Jangan Asal Sebar di Medsos, Cek Fakta & Keaslian Foto

written by Admin October 21, 2021
Literasi Digital Sulawesi 2021: Jangan Asal Sebar di Medsos, Cek Fakta & Keaslian Foto

Rangkaian Program Literasi Digital ‘Indonesia Makin Cakap Digital’ di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 21 Oktober 2021 di Sidrap, Sulawesi Selatan.

Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema saat ini adalah ‘Berantas Radikalisme Melalui Literasi Digital’.

Empat orang narasumber tampil dalam seminar kali ini. Masing-masing yakni, Duta Literasi Sulsel, Upi Asmaradhana; Podcaster/CEO Duta Batik Palu, Zakiyah Ramayanih; advokat/ASRI Law Firm, Syamsul Asri, dan aktivis Mafindo, Aribowo Sasmito. Sedangkan moderator yaitu Aguslia Hidayah. Sebanyak 411 peserta mendaftarkan dirinya untuk mengikuti kegiatan kali ini. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan 57.550 orang peserta.

Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. Beranjak ke sesi materi, Upi Asmaradhana sebagai narasumber pertama membawakan paparan bertema ‘Positif, Kreatif, dan Aman Bermedia Sosial’.

Menurut Upi, ketika menggunakan media sosial, warganet hendaknya menjaga privasi dan keamanan akun, menghindari hoaks, menyebarkan hal positif, dan gunakan media sosial seperlunya. Adapun yang perlu dihindari: memulai konflik, curhat masalah pribadi, menjelekkan orang lain, berbagi konten secara berlebihan, dan bersikap ekstrim dalam menanggapi sesuatu.

“Hindari menulis isu sensitif dan tidak diketahui secara jelas,” ujar dia.

Selanjutnya, Zakiyah Ramayanih menyampaikan paparan berjudul ‘Tips.  Mengenali Berita Palsu dan verifikasi’. Ia mengatakan, hoaks merupakan rangkaian informasi yang sengaja disesatkan, namun dijual sebagai kebenaran. Umumnya, hoaks mengangkat isu-isu mulai dari politik, SARA, dan kesehatan. Untuk menghindarinya, warganet harus berhati-hati dengan judul yang provokatif, serta memeriksa fakta sekaligus melihat keaslian foto.

“Jika menerima hoaks, jangan disebarkan ke media sosial dan laporkan sesuai ketentuan platform,” tegasnya.

Pemateri ketiga, Syamsul Asri, memaparkan materi bertema ‘Literasi Digital dalam Menangkal Terorisme, Radikalisme, dan Separatisme’. Menurut dia, radikalisme merupakan gagasan yang dipaksakan sekelompok tertentu dengan cara-cara kekerasan. Sedangkan terorisme merupakan sebuah tindakan yang dilakukan untuk tujuan mengganggu, dan separatisme ialah upaya seseorang atau kelompok tertentu untuk memisahkan diri dari suatu wilayah kedaulatan.

“Literasi digital merupakan keterampilan yang dibutuhkan untuk bertanggung jawab dalam menemukan, mengevaluasi, dan membagikan konten,” imbuhnya.

Adapun Aribowo Sasmito, sebagai narasumber terakhir, menyampaikan paparan berjudul ‘Memahami Aplikasi keamanan dan Pertahanan Siber di Dunia Digital’. Ia mengatakan, pelanggaran perihal keamanan siber di Indonesia cukup besar. Tahun 2017,  jumlah kerugiannya ditaksir mencapai U$S 34,2 juta. Peningkatan jumlah pengunjung dikhawatirkan juga akan meningkatkan potensi ancaman keamanan siber.

“Hindari penggunaan satu kata kunci untuk semua, agar jika satu akun bobol, tidak membobol semuanya,” jelasnya.

Setelah pemaparan materi, kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu Aguslia Hidayah. Para peserta tampak antusias dan mengirimkan banyak pertanyaan. Panitia memberikan uang elektronik masing-masing senilai Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih.

Salah seorang peserta, Diva, bertanya tentang regulasi terhadap komentar menghujat di media sosial yang memicu pertengkaran satu sama lain. Menanggapi hal itu, Upi Asmaradhana bilang, warganet boleh berkomentar di media sosial, selama tidak menyinggung hak orang lain.

Program Literasi Digital ‘Indonesia Makin Cakap Digital’ di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan informatif yang disampaikan narasumber terpercaya.

Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, silakan kunjungi https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.

You may also like

Leave a Comment