Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno hadir dengan disambut kemeriahan pertunjukan wayang kulit yang dipentaskan oleh dalang cilik saat berkunjung ke Desa Wisata Rejowinangun.
Saat berbincang dengan dalang cilik berusia 9 tahun yang juga seorang Youtuber dengan konten wayang, Sandi menuturkan, sang dalang cilik yang bernama Adimas Alby Ersani Widyaputra mengaku belajar ngedalang sejak berusia 3,5 tahun secara otodidak.
Alby begitu dia akrab disapa, selalu mengenalkan keahlian mendalangnya di kanal Youtube-nya. Alby menuturkan konten Youtube miliknya dibuat untuk mempromosikan dan melestarikan kebudayaan wayang yang digelutinya.
“ini saya subcribe ya, karena saya sangat kagum dengan Alby yang melestarikan budaya nasional,” ujar Menparekraf yang secara langsung men-subscribe, hingga subscriber Alby langsung naik menjadi 1.000 subscriber.
Alby adalah keturunan ke-9 dari Mbah canggahnya, sang kakek buyutnya merupakan dalang ternama yang bernama Mbah Gondo. Terlalu cintanya dengan wayang sampai ada pendopo kecil di rumahnya dengan pajangan wayang.
Alby sendiri menceritakan bahwa dirinya sering mengikuti lomba dan beberapa kali menang perlombaan. Dia punya prinsip sekolah dan wayang seimbang, abis pulang sekolah, sanggar atau mengaji, Dia punya konten Youtube yang diisinya dengan video-video dirinya bermain wayang yang direkam seadanya lewat HP milik orang tuanya.
“Saya bantu promosikan ya biar subscriber-nya bertambah,” kata Menparekraf yang mendukung penuh, bagaimana niat mulia Alby yang ingin memperkenalkan serta meletarikan budaya asli Indonesia.
Menparekraf menegaskan, melestarikan budaya memang harus dimulai dari anak-anak khususnya budaya wayang seperti yang dilakulan oleh Alby.
“Melestarikan budaya wayang mulai dari anak-anak jadi kita support juga creativeness. Nanti saya akan ajak Alby untuk tampil di Washington D.C., Amerika Serikat,” janji Menparekraf.
Untuk menambah kreativitas dan semangat, Menparekraf membelikan Alby sebuah wayang Pandawa Lima, yang dipesannya secara langsung kepada pengrajin wayang Desa Wisata Rejowinangun yang bertempat di Sentra Kerajinan Desa.
Selain membelikan wayang untuk Alby sebagai bekal, Menparekraf juga mempekerjakan pengrajin lokal karena wayang Pandawa Lima itu made by order, dari kulit kerbau pilihan dan tongkatnya dari tanduk.
“Saya sudah berikan Rp10 juta untuk membeli wayangnya,” ungkap Menparekraf.
Tak lupa dirinya juga akan membelikan ponsel canggih dimana alat ini nantinya akan membantu Alby membuat konten wayang dengan lebih berkualitas di kanal Youtube-nya.