Rangkaian Program Literasi Digital ‘Indonesia Makin Cakap Digital’ kali ini menyapa warga Kendari, Sulawesi Tenggara secara virtual, dengan tema pembahasan ‘Posting Konten? Hargai Karya Orang Lain’, pada hari Senin (20/9).
Program ini diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo. Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi.
Program kali ini menghadirkan empat narasumber, yaitu Editor Kompas.com, Farid Assifa; kreator konten, Monica Jauwry; pegiat literasi, Obhi Thiessaputra; dan pegiat hukum, Muhammad Abdi Sabri. Adapun moderator adalah adalah Fadel Karnen. Rangkaian Program Literasi Digital ‘Indonesia Makin Cakap Digital’ di Sulawesi menargetkan 57.550 peserta. Pada kegiatan kali ini diikuti oleh 484 peserta dari berbagai kalangan.
Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. Selanjutnya, Farid Assifa sebagai narasumber pertama, membuka sesi materi dengan membawakan tema ‘Macam-macam Aplikasi Chat, Perbedaan, dan Fitur-fiturnya’.
Farid menjelaskan tentang macam-macam aplikasi percakapan seperti WhatsApp, Telegram, Signal, Viber, BiP, Line, dan WeChat. Farid juga menjelaskan karakteristik masing-masing aplikasi.
“Setiap aplikasi chat memiliki kelebihan dan kekurangan. Mana yang terbaik, tergantung kebutuhan. Yang pasti, jejak digital harus dikelola dengan bijak,” jelas Farid.
Berikutnya, Monica Jauwry menyampaikan materi berjudul ‘Digital Ethic: Etika Menghargai Karya atau Konten Orang Lain di Media Sosial’. Monica menegaskan bahwa ide-ide kreatif orang lain dalam bentuk konten di internet patut dihargai.
“Ada baiknya kita diam, daripada meninggalkan komentar negatif pada konten atau kritik yang tidak ada solusinya. Sebaliknya, berikan komentar positif atau kritik yang membangun. Kemudian, hindari karya bajakan, meminta izin atau cantumkan sumber, dan jangan menjiplak karya orang lain,” tegasnya.
Sebagai pemateri ketiga, Obhi Thiessaputra membawakan tema ‘Memahami Batasan dalam Kebebasan Berekspresi di Dunia Digital’. Ia mengatakan bahwa manusia modern sudah ketergantungan internet. Di internet, manusia bisa mengekspresikan diri dalam bentuk karya, opini, maupun profesi.
“Namun, ada batasan dalam berekspresi. Plagiarisme akan menuai sanksi pidana seperti diatur dalam UU Hak Cipta,” katanya.
Pemateri terakhir, Muhammad Abdi Sabri, menyampaikan tema ‘Pentingnya Perlindungan Hak Cipta di Era Digital’. Menurut dia, karya intelektual perlu dilindungi karena untuk menghasilkannya perlu waktu, tenaga, dan biaya. Abdi juga menjelaskan tentang UU Hak Cipta, klasifikasi objek hak cipta, dan karya-karya yang dilindungi hak cipta.
Selanjutnya, moderator memandu sesi tanya jawab yang disambut hangat oleh peserta. Selain dapat bertanya langsung pada narasumber, para peserta juga berkesempatan memenangkan uang elektronik dari panitia senilai masing-masing Rp100.000 bagi 10 penanya beruntung.
“Bagaimana kita tahu kalau privasi atau chat kita terjaga di aplikasi percakapan? Apakah ada ciri-ciri aplikasi yang keamanan privasinya kurang baik?” tanya Fabian, salah seorang peserta kepada narasumber Farid Assifa.
“Kita bisa memilih aplikasi yang layak lewat lihat fitur-fiturnya. Kalau ditanya percakapan kita bocor atau tidak, di tingkat pengguna, akan sulit dijawab, kecuali tiba-tiba akun WhatsApp Anda diretas. Itu baru ketahuan Anda tidak aman. Kalau di tingkat cloud storage, tidak 100% aman, kecuali Anda gunakan Signal. Sayangnya, penggunanya sedikit,” jawab Farid Assifa.
Program Literasi Digital ‘Indonesia Makin Cakap Digital’ di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi informatif yang disampaikan narasumber terpercaya.
Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.