Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno mengunjungi Desa Sungai Batang di Kabupaten Agam, Sumatera Barat dalam rangka visitasi 50 besar Desa Wisata yang berlomba di ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021. Dan dalam rangkaian kunjungannya tersebut Menparekraf juga menyempatkan hadir ke Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka sekaligus menandatangani prasasti peresmiannya.
Menparekraf pada kesempatan kunjungannya tersebut menyampaikan optimismenya bahwa Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka yang berlokasi di Nagari Sungai Batang, Kecamatan Tanjungraya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat akan menjadi tujuan wisatawan domestik dan mancanegara pascapandemi Covid-19.
“Wisatawan domestik dan mancanegara akan banyak mengunjungi Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka setelah pandemi Covid-19,” ungkapnya saat memberikan pernyataan di depan Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka, pada hari Jumat (28/8).
Menparekraf kemudian membagikan kepingan kenangan masa kecilnya, dirinya mengungkapkan bahwa sering dibawa orang tua dari Pekanbaru untuk mengunjungi Danau Maninjau.
“Sejak kecil saya sering diajak Ayah saya bersama keluarga dair Pekanbaru untuk berlibur ke Danau Maninjau. Sehingga sudah sewajarnya Danau Maninjau kembali dikunjungi wisatawan dan memberikan keuntungan kepada masyarakat sekitarnya,” ujar Menparekraf.
Sementara itu, menparekraf juga menyampaikan pandangannya terhadap sosok Buya Hamka yang dianggapnya merupakan ulama terkenal di Indonesia dan bahkan di dunia.
“Buya Hamka banyak melahirkan karya dan dipakai oleh ulama di Indonesia. Contohnya saja Tafsir Al-Quran milik Al Azhar yang menggunakan karya Buya Hamka,” paparnya.
Hambatan Pariwisata Danau Maninjau
Selain kondisi pandemi Covid-19 yang berkepanjangan, salah satu hambatan pariwisata yang dialami Danau Maninjau adalah keberadaan Keramba Jaring Apung (KJA) ilegal.
Terkait KJA di Danau Maninjau, Menparekraf mengakui bahwa dirinya mendapat tugas dari Menteri Kordinator Maritim dan Investasi (Menko Marves) untuk menangani serta menata kembali keberadaan KJA sebagai salah satu persoalannya.
“Saya kebetulan mendapat tugas dari Pak Menko Marves untuk melakukan penataan terhadap Danau Maninjau ini agar bisa seperti Danau Toba. Penataan ini tentunya akan melibatkan tokoh adat, tokoh agama, masyarakat, pelaku usaha mikro kecil menengah dan lainnya,” jelas Menparekraf.
Penyerahan Penghargaan dari Kemenparekraf
Berlokasi di Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka yang berada di kawasan Desa Wisata Sungai Batang, Menparekraf selain menandatangani prasastin juga menyerahkan bantuan paket satu tahun internet kepada Kelompok Sadar Wisata di Desa Wisata Sungai Batang serta menyerahkan sertifikat 50 besar ADWI 2021 kepada Desa Wisata Sungai Batang
Dan sebagai balasannya, Wakil Gubernur Sumatera Barat, Audy Joinaldy pun menyerahkan sebuah plakat penghargaan yang dilengkapinya dengan buku bertajuk ‘Tokoh-Tokoh Kabupaten Agam’.