Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, mendorong agar para pelaku ekonomi kreatif memanfaatkan platform digital untuk memasarkan dan mendistribusikan produknya.
Dalam webinar bertajuk ‘Yes Goes to Campus UM Makassar‘, pada hari Sabtu (14/8), Menparekraf menyampaikan bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar di sektor ekonomi kreatif.
“Ekonomi kreatif di Indonesia berhasil menyumbang 7,44 persen dari perolehan produk domestik bruto dan 17-20 juta lapangan kerja,” paparnya.
Lebih lanjut, Menparekraf mengatakan pandemi Covid-19 turut berandil besar dalam perkembangan ekonomi kreatif nasional, khusus e-commerce. Meskipun, kondisi pandemi itu juga memicu krisis ekonomi bangsa. Berdasarkan data Focus Economy Outlook 2020, ekonomi kreatif justru menyumbang sebesar Rp1.100 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia sepanjang tahun 2020.
Tidak hanya itu, lanjut Menparekraf, Indonesia juga memiliki potensi yang besar di ranah ekonomi digital. Hal ini terbukti dari jumlah unit UMKM terdigitalisasi yang mencapai 8 juta unit dan lebih dari 160 juta masyarakat Indonesia yang menggunakan media sosial.
“Bonus demografi kita mencapai 63,5 juta milenial dan juga jumlah usia produktif yang sangat besar. Sehingga Indonesia memiliki demografi yang sangat menjanjikan,” jelasnya.
Namun demikian, baru 9% pelaku UMKM di Indonesia yang memanfaatkan platform digital untuk mempromosikan dan mendistribusikan produknya. Selain itu, 90% dari produk pelaku UMKM di Indonesia belum memiliki hak kekayaan intelektual.
“Ini mengakibatkan perekonomian tidak bertumbuh secara optimal dan tidak tercipta lapangan kerja secara maksimal,” kata Menparekraf.
Sehingga, dirinya pun mendorong para pelaku UMKM terutama yang berkaitan dengan ekonomi kreatif agar memanfaatkan platform ekonomi digital secara maksimal.
“Saatnya go digital, kita ingin digitalisasi ini jadi alat bagi kita untuk memenangkan persaingan global,” ungkap Menparekraf.
Menparekraf menuturkan, Kemenparekraf sedang berupaya meningkatkan digitalisasi pelaku UMKM melalui program ‘Beli Kreatif Lokal’.
“Program ini berhasil meningkatkan penjualan UMKM yang ikut dalam program hingga tiga kali lipat dan meningkatkan digitalisasi pelaku UMKM hingga 170 persen,” ujarnya.
Menparekraf pun mendorong agar para pelaku ekonomi kreatif dapat menciptakan konten-konten kreatif dan menarik untuk meningkatkan promosi produknya sekaligus menciptakan lapangan kerja seluas mungkin.
“Peran ekonomi kreatif dalam membangkitkan UMKM ini adalah pada sumber daya manusianya agar menghasilkan produk yang bernilai dan berdaya jual tinggi dalam ekosistem enterpreneurship yang penuh inovasi dan kreativitas serta menjalankan transformasi digital secara total,” terangnya.
Acara ini juga dihadiri oleh Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf, Wisnu Bawa Tarunajaya; Direktur Poltekpar Makassar, M. Arifin; dan anggota Komisi XI DPR RI, Kamarussamad.