Rangkaian Program Literasi Digital ‘Indonesia Makin Cakap Digital’ di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 10 Agustus 2021 di Makassar, Sulawesi Selatan.
Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Kegiatan dengan tema ‘Menjadi Masyarakat Pancasila di Era Digital’ ini diikuti oleh 611 peserta dari berbagai kalangan.
Program kali ini menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari Founder Armada Pustaka Mandar, Ridwan Alimuddin; Creative Director Noah dan Planet Design Indonesia, Oleg Sanchabakhtiar; pendidik, Jumakir; serta pemengaruh (influencer), Uswa.
Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Communication Specialist, Jihan. Rangkaian Program Literasi Digital ‘Indonesia Makin Cakap Digital’ di Sulawesi menargetkan 57.550 orang peserta.
Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa.
“Infrastruktur digital tidak berdiri sendiri. Jadi, saat jaringan internet sudah tersedia, harus diikuti dengan kesiapan-kesiapan pengguna internetnya agar manfaat positif internet dapat dioptimalkan untuk membuat masyarakat semakin cerdas dan produktif,” kata Presiden.
Pemateri pertama adalah Ridwan Alimuddin yang membawakan tema ‘Mengenal Macam-Macam Aplikasi Percakapan’. Menurut dia, tidak ada aplikasi yang benar-benar aman, semua bisa disusupi.
“Oleh karena itu, untuk mengamankan aplikasi yang kita gunakan, diri kita sendiri harus diperkuat dengan literasi digital,” tegasnya.
Berikutnya, Uswa menyampaikan materi berjudul ‘Rambu-rambu Endorsement di Mata Influencer‘. Dia mengatakan, media sosial dan media percakapan bisa menjadi media dalam berwirausaha.
“Jaga ketelitian dalam mengunggah informasi produk agar tidak merugikan, bahkan sampai bermasalah hukum akibat tidak teliti dalam menerima endorse,” sarannya.
Sebagai pemateri ketiga, Oleg Sanchabakhtiar membawakan tema tentang ‘Literasi Digital dalam Meningkatkan Wawasan Kebangsaan’. Menurut dia, dalam membuat konten, isinya harus bisa dipertanggungjawabkan. Seorang kreator konten perlu melakukan riset dan harus ada kajian pustaka.
“Buat konten yang menarik agar menyenangkan hati saat dibagikan nanti,” pesannya.
Adapun Jumakir, sebagai pemateri terakhir, menyampaikan tema mengenai ‘Digital Citizenship‘. Dia mengatakan, berbagi sesuatu di media sosial harus disampaikan dengan penuh kesadaran dan pertimbangkan kebermanfaatannya.
“Sampaikan dengan penuh tanggung jawab dan kebajikan,” tuturnya.
Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, kegiatan dilanjutkan sesi tanya jawab yang dipandu moderator. Para peserta tampak antusias mengirimkan banyak pertanyaan kepada para narasumber. Panitia memberikan uang elektronik senilai masing-masing Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih.
Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi.
“Bagaimana memperkenalkan strategi Pancasila ke generasi milenial di media sosial?” tanya Maradiana, salah satu peserta webinar.
Ridwan Alimuddin menyarankan agar warganet mempraktikkan langsung nilai-nilai Pancasila dengan bersikap baik di dunia nyata dan dunia digital.
“Tunjukkan melalui unggahan positif di media sosial. Kita harus kreatif dalam menerjemahkan nilai-nilai Pancasila,” tegasnya.
Program Literasi Digital ‘Indonesia Makin Cakap Digital’ di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya.
Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.