Rangkaian Program Literasi Digital ‘Indonesia Makin Cakap Digital’ di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 5 Agustus 2021 di Takalar, Sulawesi Selatan.
Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Tema yang diusung pada hari ini yaitu ‘Cara Aman Investasi Daring’.
Empat narasumber yang akan mengisi sesi materi, di antaranya Mohammad Khomeiny selaku Senior Manager Public Policy & Government Relations Gojek, Jemianto Allokendek selaku urban planner, pemusik, dan konten kreator, Andi Fauziah Astrid selaku relawan Japelidi & Mafindo, serta Maya Oktharia selaku digital entrepreneur & public speaking coach. Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Arie Mega. Kegiatan webinar kali ini pun diikuti oleh 760 peserta dari berbagai kalangan usia dan juga profesi.
Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa.
“Infrastruktur digital tidak berdiri sendiri. Jadi, saat jaringan internet sudah tersedia, harus diikuti dengan kesiapan-kesiapan pengguna internetnya agar manfaat positif internet dapat dioptimalkan untuk membuat masyarakat semakin cerdas dan produktif,” kata Presiden.
Pemateri pertama yaitu Mohammad Khomeiny yang membahas tema “Mengenal e-Niaga, Aksesibilitas, dan Fitur”. Khomeiny menuturkan bahwa pertumbuhan internet di Indonesia yang pesat tidak diikuti dengan pengembangan literasi digital, sehingga menyebabkan kurangnya kesadaran dalam perlindungan data.
Selanjutnya, Jemianto Allokendek membawakan tema ‘Peran dan Fungsi e-Niaga dalam Mendukung Produk Lokal’. Jemi menjelaskan bahwa dalam e-niaga, beberapa pihak yang berperan, di antaranya penyedia e-niaga, penjual, pembeli, kurir, dan penyedia jaringan.
“Sebagaimana mata uang, tiap orang berada di dua sisi, baik sebagai penjual ataupun sebagai pembeli. Optimalkan segala hal yang ada pada anda untuk dapat menghasilkan uang selain menjadi mesin pembelian,” pesan Jemi.
Pemateri berikutnya, Andi Fauziah Astrid, mengusung tema ‘Budaya Digital’. Fauziah menjelaskan mengenai jebakan ekonomi digital seperti dislokasi, ancaman privasi, polarisasi kekayaan, dan budak digital. Fauziah menyampaikan mengenai beberapa sila terkait bagaimana berbudaya secara baik dalam konteks digital, salah satunya adalah sila ke-3.
Adapun sebagai pemateri terakhir, Maya Oktharia, membawakan tema mengenai ‘Cara Aman Investasi Daring’. Maya menjabarkan beberapa jenis investasi daring, salah satunya adalah reksadana. Ia juga memberikan tips bagi pemula dalam memilih investasi daring yang tepat.
“Saya tidak merekomendasikan bermain saham bagi pemula,” katanya.
Setelah sesi pemaparan selesai, moderator membuka sesi tanya jawab yang disambut hangat oleh para peserta. Sebanyak sepuluh pertanyaan yang terpilih akan mendapatkan uang elektronik sebesar Rp100.000. Salah satu pertanyaan berasal dari Alfi yang bertanya mengenai pendapat narasumber tentang tren anak muda yang suka ikut-ikutan dalam investasi daring tanpa memikirkan resiko yang akan terjadi.
Menurut Maya, sebaiknya kita harus mencari tahu dulu mengenai investasi yang akan kita lakukan. Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi.
Program Literasi Digital ‘Indonesia Makin Cakap Digital’ di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya.
Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.