Sebanyak 659 peserta antusias mengikuti Rangkaian Program Literasi Digital ‘Indonesia Makin Cakap Digital’ di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 21 Juli 2021 di Takalar, Sulawesi Selatan.
Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali adalah ‘Lindungi Diri, Pahami Fitur Keamanan Digital’.
Program kali ini menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari Astini Kumaisari selaku dosen Ilkom Udinus Semarang, Narablog Travel dan Komite API Award, Sri Rahma Dani selaku Dokter dan Influencer, Wahyu Chandra selaku Praktisi Digital dan Peneliti, dan Imam Dzulkifli selaku penulis dan wirausahawan media sosial. Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Desy Indira. Rangkaian Program Literasi Digital ‘Indonesia Makin Cakap Digital’ di Sulawesi menargetkan peserta sebanyak 57.550 orang.
Pemateri pertama adalah Astini Kumaisari yang membawakan tema ‘Cara Aman Transaksi Daring’. Pada awal sesi, ia memaparkan mengenai contoh dari transaksi digital beserta kemudahan dan kelemahannya. Kemudian ia melanjutkan dengan faktor penyebab risiko dalam transaksi digital yang terbagi menjadi tiga kelompok besar, yaitu manusia, proses, dan teknologi.
“Perusahaan harus menjamin keamanan melalui fitur yang disematkan pada sistem layanan operasi produk keuangan dan transaksi digital yang ditawarkan,” ujarnya.
Berikutnya, Sri Rahma Dani menyampaikan materi berjudul ‘Memahami Aturan Bertransaksi di Dunia Digital’. Ia menyampaikan salah satu dari beberapa alasan mengapa perlu dibuat aturan dalam bertransaksi digital, yaitu untuk menghindari kerugian negara. Kemudian, Sri membagikan informasi apa saja yang perlu dicantumkan para pelaku usaha dalam bertransaksi digital. Di akhir sesi, Sri tidak lupa memaparkan tips agar aman bertransaksi digital.
Sebagai pemateri ketiga, Wahyu Chandra membawakan tema tentang ‘Cara dan Legalitas Bayar Tagihan Daring’.
Wahyu mengatakan, “Terdapat tantangan digitalisasi di Indonesia di mana infrastruktur komunikasi belum merata, masih banyaknya masyarakat yang belum melek teknologi, dan masalah regulasi.”
Ia juga menjelaskan mengenai mekanisme transaksi di aplikasi e-dagang.
Adapun Imam Dzulkifli, sebagai pemateri terakhir, menyampaikan tema mengenai ‘Oversharing Bikin Pusing’.
“Informasi yang sering kita abaikan seperti menandai lokasi rumah, foto, tanggal ulang tahun sepintas terkesan sepele. Tetapi, bagi seseorang yang berniat jahat dan memiliki kemampuan di bidang IT, ia dapat memanfaatkan informasi tersebut untuk membobol akun Anda. Maka, jangan anggap enteng dalam mengirim sesuatu di medsos,” pesan Imam.
Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, kegiatan tersebut dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu moderator. Terlihat antusias dari para peserta yang mengirimkan banyak pertanyaan kepada para narasumber. Panitia memberikan uang elektronik senilai Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih.
Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi. Sementara itu, salah satu peserta, Auliani, bertanya mengenai cara agar terhindar dari pencurian data yang terjadi pada saat bertransaksi digital. Menurut Astini, yang paling penting adalah jangan bertransaksi digital dengan menggunakan wifi umum.
Program Literasi Digital ‘Indonesia Makin Cakap Digital’ di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya.
Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.