Dengan kondisi Covid-19 yang masih terbilang tinggi kasusnya di beberapa negara, tentunya menyebabkan semakin melonjaknya tingkat kemiskinan di seluruh kawasan Asia Tenggara.
Melihat kondisi yang memprihatinkan ini, Accor lewat program ALL Heartist Fund-nya berinisiatif membantu dengan memberikan bantuan yang bisa mengubah hidup lebih dari 65.000 anggota tim dan mitra hotelnya.
Terhitung ada dana sebesar €70 juta diluncurkan pada April 2020 dan Asia Tenggara tercatat telah menyumbang sekitar 70% dari hibah yang dibuat sejauh ini secara global. Di seluruh dunia, Accor telah memberikan 77.900 hibah dengan lebih dari €25,1 juta telah didistribusikan sejauh ini.
Accor menyebut anggota staf ‘Heartists‘ karena mereka menyampaikan seni (artist) keramahan dari hati (heart), sehingga Grup pun dengan cepat memberikan dukungan sepenuh hati ketika melihat begitu banyak anggota tim terkena dampak pandemi.
Sebastien Bazin selaku Chairman & CEO mengatakan, “Di masa yang belum pernah terjadi sebelumnya ini, Accor mendampingi karyawan, rekanan, mitra dan komunitasnya lebih dari sebelumnya.”
Negara-negara Asia adalah yang pertama menutup perbatasan dan tindakan penguncian dengan beberapa cara tersebar luas di seluruh kawasan, sehingga kebutuhan akan bantuan sangat besar dan berkelanjutan.
“Heartist kami benar-benar aset terbesar kami dan setiap hari mereka peduli dengan tamu kami, jadi prioritas utama kami adalah memastikan bahwa kami memiliki mekanisme dukungan untuk terus menjaga orang-orang kami,” ungkap Garth Simmons selaku Chief Executive Officer, Accor, Southeast Asia, Japan and South Korea.
“Kebutuhan di Asia Tenggara sangat besar. Saya sangat bangga dengan tim kami, yang bekerja berjam-jam untuk memproses aplikasi dengan cepat dan memberikan dana kepada orang-orang saat mereka sangat membutuhkannya. Sayangnya, Covid-19 berdampak sangat keras pada negara-negara Asia dan ini cenderung menjadi negara-negara di mana persentase penduduk yang lebih besar sangat bergantung pada pariwisata untuk mencari nafkah dan di mana kesejahteraan mungkin tidak tersedia. Sungguh mengharukan saat memberikan kembali dan saya benar-benar tersentuh oleh dampak dana ini terhadap kehidupan tim kami, membawa Heartists lebih dekat bersama,” lanjutnya.
Heartists dapat mengajukan permohonan dukungan beberapa kali jika mereka masih membutuhkan dan diharapkan dana akan berjalan setidaknya hingga akhir tahun 2021 karena pandemi terus menghambat pemulihan industri pariwisata dan perhotelan.
Dewa, seorang housekeeping attendant di Pullman Bali Legian Beach berjuang untuk menutupi biaya pengobatan ayahnya, yang menderita stroke tahun lalu dan putrinya, yang memiliki kelainan jantung, yang keduanya membutuhkan pengobatan rutin. Dirinya menerima cukup dana dari ALL Heartist Fund untuk pengobatan mereka dan membayar asuransi untuk memastikan kesehatan mereka yang berkelanjutan.
“Selama pandemi ini, semakin sulit bagi saya untuk menopang keluarga saya, tetapi dana ALL Heartist telah mengobarkan semangat saya untuk tidak pernah menyerah. Saya berterima kasih atas dukungan dan harapan yang diberikan kepada kami,” ungkap Dewa.
Di negara seperti Myanmar, di mana ketidakstabilan politik berlanjut, ALL Heartist Fund melihat lonjakan aplikasi dari anggota staff yang membutuhkan dukungan mendesak. Accor memproses lebih dari 3.400 aplikasi hanya dalam dua bulan saja di Myanmar dan menyediakan US$628.000 selama periode ini untuk membantu Heartists membayar kebutuhan pokok seperti bahan makanan, listrik dan persediaan medis.
Setelah operasi di Sofitel Inle Lake Myat Min dihentikan, terapis spa di resor menghadapi situasi sulit sebagai satu-satunya pencari nafkah untuk keluarganya. Sementara kabarnya, paman dan kakeknya meninggal tak lama setelah itu, meninggalkan tujuh saudara kandung dalam rumah tangga dengan pendapatan yang sangat terbatas. Setelah dirinya mengajukan permohonan dana ALL Heartist, jumlah yang diminta digandakan oleh Accor, tiba secara kebetulan pada hari ulang tahunnya.
Dipenuhi rasa syukur, dia menelepon hotel untuk menjelaskan bahwa dia sekarang bisa membeli beras, minyak, dan kebutuhan pokok lainnya untuk keluarganya untuk hidup. Heartist lain di Myanmar bisa mendapatkan dana untuk membayar operasi mendesak ibunya dan mengatakan hibah itu benar-benar menyelamatkan nyawa ibunya.
Kemudian ada Thailand yang merupakan negara yang paling banyak dikunjungi di Asia Tenggara dan sangat terpukul oleh pandemi, tetapi dana mampu membantu ribuan staff di negara itu.
Dan Phuket sangat terpengaruh, dengan sebagian besar penduduknya mengandalkan pariwisata untuk hidup mereka. Dang, seorang room attendant dari Pullman Phuket Arcadia, berhasil mendapatkan dana untuk membayar sewa guna memastikan keluarganya tidak menjadi tunawisma.