Kisah sukses kuliner khas Thailand-China yang populer tersaji di Restoran COCA yang telah sukses memuaskan pengunjung dengan masakan rumahan yang otentik sejak 1957.
Dengan mengusung merek restoran yang mengusung nilai-nilai keramahan dan kekekalannya serta pengetahuan kuliner yang modern dengan berlokasi di daerah pinggiran kota yang dinamis di seluruh Asia.
COCA Pop Up tampak seperti restoran berkonsep old school, namun terlihat mampu menyatukan dengan konsep modern dan kekinian. Selama bertahun-tahun, pengunjung setia dari seluruh Asia berkumpul di restoran yang lokal dan cukup akrab untuk menikmati santapan lezat serta meja yang penuh dengan piring untuk bersama.
Para pengunjung secara pribadi akan disambut oleh pemilik dengan menyebutkan nama mereka, menawarkan keramahan yang tulus dan tentu saja memastikan kualitas produk yang disajikan adalah produk yang terbaik.
COCA Pop Up hadir guna mengubah tradisi melalui konsep barunya dengan ruang santap santai yang memadukan kehangatan dan keakraban dari restoran yang dikelola keluarga dengan suasana pinggir jalan yang kasual di kafe butik.
“Dalam banyak hal kami kembali ke akar kami, dengan restoran kecil dan masakan rumahan sederhana dengan spesialisasi dinikmati pengunjung di seluruh Asia selama beberapa generasi,” ujar Trevor MacKenzie selaku Global Managing Director Mango Tree and COCA Restaurants Worldwide .
“Ini adalah tujuan Khun Pitaya, Chairman & CEO COCA, yang mempelajari bisnis dari ayahnya dan membuat komitmen terhadap kualitas, inovasi, dan nilai-nilai kekeluargaan. Kami sekarang memberikan COCA tampilan baru yang muda dan akan menarik bagi milenial yang mungkin tidak ingat ‘masa lalu yang indah’ tetapi masih mendambakan masakan berkualitas tinggi dan interaksi sosial,” tambahnya.
Pop Up COCA pertama sudah beroperasi di Thailand dengan gerai yang dibuka di Hua Hin dan Krungthep Kreetha, salah satu distrik pemukiman terbaik di Bangkok. Namun ini baru permulaan saja karena COCA berencana untuk meluncurkan konsep waralaba di seluruh wilayah, dengan ambisi untuk membuka 20 gerai dalam dua tahun ke depan melalui kombinasi pewaralaba yang ada dan mitra baru.
“Ini adalah konsep kecil dengan modal ringan, yang sangat cocok untuk daerah pemukiman,” imbuh MacKenzie.
“Konsep sempurna untuk bersantap bersama, dengan pelanggan bersantap di restoran ataupun dengan memesan pengiriman melalui platform digital kami. Makanan sehat yang enak dan dimasak di rumah untuk dinikmati bersama dengan orang-orang tersayang,” lanjutnya.
COCA buka sepanjang hari, dengan sarapan unggulan, dengan hidangan pagi yang populer seperti bubur buatan sendiri dan donat raksasa atau patankos yang terbukti sangat populer. Makan siang berfokus pada Sup Pangsit dan Mie dengan pilihan yang memadukan cita rasa klasik dengan sentuhan modern, seperti Mie Bit Ungu Cerah.
Dim Sum buatan sendiri dan Roti Kukus juga menyediakan banyak pilihan untuk makan siang ringan atau suguhan malam. Dan, tentu saja, Hot Pot suki khas COCA hadir di semua gerai.
Sejak didirikan dengan sebuah restoran dengan 20 kursi 64 tahun yang lalu, COCA menjadi terkenal dengan gaya memasak suki Hot Pot-nya. Pengalaman ini akan ditingkatkan di COCA Pop Up, dengan serangkaian set Suki yang terdiri dari pilihan kaldu (Ayam, Sayuran, Mala, Tom Yum, dan bahkan Sup Truffle yang lezat), daging premium termasuk Wagyu Rib Eye atau Sirloin. Ada pula santapan laut seperti Udang Windu dan Sotong, bersama dengan Bakso, Bakso Ikan, Pangsit warna-warni COCA Boutique Farm dan banyak lagi.
Punya lebih banyak waktu luang?
Bersama teman-teman dapat menikmati hidangan gaya Kanton seperti Semur Bebek isi utuh, dimasak perlahan selama empat jam.