Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyatakan dukungannya kepada Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) dalam inisiatif Gerakan Pakai Masker (GPM) dan 3M (Memakai masker, Mencuci Tangan dan Menjaga Jarak) yang kini ditambahkan dengan 1V yaitu Vaksinasi.
Gerakan ini dilaksanakan sebagai salah satu upaya dari pelaku sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dalam rangka menggiatkan kembali kesadaran para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) serta masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan yang tepat.
Kegiatan sosialisasi kembali GPM dan 3M dalam menyambut Libur Lebaran tahun ini didukung langsung dengan kehadiran Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno beserta jajarannya secara virtual serta turut melibatkan pula Sigit Pramono selaku Ketua Umum Gerakan Pakai Masker, Prof. Wiku Adisasmito selaku Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Perwakilan dari APPBI (Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia), perwakilan dari PUTRI (Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia), perwakilan dari PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia), Asensi (Asosiasi Lisensi Indonesia), Enesis Group, Indonesia Respon dan para Kepala Dinas Pariwisata Daerah.
Dalam kesempatannya, Menparekraf menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif atas upayanya dalam penerapan GPM dan 3M baik oleh pelaku parekraf maupun kepada masyarakat. Dukungan untuk GPM dan 3M yang kini ditambah 1V pun dinyatakan secara langsung oleh Menparekraf dalam sambutannya pada kegiatan bertajuk ‘Komitmen Bersama untuk Mematuhi Prokol Kesehatan dan Disiplin 3M’ yang diselenggarakan secara online, pada hari Rabu (12/5).
“Saya sangat apresiasi Gerakan Pakai Masker yang dinisiasi oleh Pak Sigit Pramono ini dan penerapan 3M yang kini ditambah 1V di berbagai pusat perbelanjaan di seluruh Indonesia juga menunjukkan efek positif. Semoga kita semua bisa tetap fokus menerapkan prokes (protokol kesehatan) khususnya saat masuk periode libur Lebaran seperti sekarang ini,” ujar Menparekraf.
“Kalau dari Kemenparekraf sudah meluncurkan hand book atau buku panduan mengenai protokol kesehatan berbasis CHSE untuk berbagai bidang industri pariwisata dan ekonomi kreatif, yang dapat diunduh melalui situs http://chse.kemenparekraf.go.id/. Lalu, juga ada sertifikasi CHSE (Cleanliness, Health, Safety and Environmental sustainability) bagi pelaku industri agar dapat memberikan jaminan kesehatan dan keselamatan bagi wisatawan. Harapannya, sertifikasi ini dapat menjadi acuan bagi masyarakat untuk memilih destinasi wisata atau tujuan yang telah terjamin penerapan protokol kesehatannya,” tambahnya.
Menparekraf juga menyampaikan bahwa, pemerintah terus berupaya mencegah terjadinya lonjakan pengunjung saat libur lebaran di destinasi wisata dan pusat perbelanjaan dengan salah satunya menyediakan alat penghitung atau counter.
“Alat hitung atau counter ini dapat digunakan untuk menghitung jumlah pengunjung di suatu area dan akan memberikan peringatan apabila jumlah pengunjung sudah melebihi kapasitas. Pada saat pelaksanaan acara #GakMudikDibikinAsik kemarin, kami sudah mulai menggunakan alat tersebut, jadi sudah kita atur kapasitasnya maksimal 30%. Pengunjung tidak kami persilakan masuk saat sudah ada peringatan dari alat tersebut,” terangnya.
Menparekraf menjanjikan bahwa pemerintah akan terus memantau kondisi destinasi wisata dan pusat perbelanjaan dengan terus berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 serta pihak kepolisian untuk memastikan bahwa masyarakat yang berwisata dan berlibur Lebaran tetap patuh terhadap aturan pencegahan penyebaran Covid-19.