Hotel-hotel di bawah naungan Accor di wilayah Solo, DI Yogyakarta dan Semarang pada (7/5) bertempat di Novotel Solo, Jawa Tengah mewakili jaringan hotel-hotel Accor di seluruh Indonesia meluncurkan fasilitas GeNose C19 serta menyuguhkan penawaran ‘Rediscover Indonesia‘.
Hal ini merupakan langkah-langkah konkret Accor, grup perhotelan yang telah hadir selama lebih dari 25 tahun di Indonesia untuk memperkuat komitmennya pada pemulihan pariwisata serta terus mendukung gerakan nasional #BanggaBuatanIndonesia #BanggaBerwisataDiIndonesia #DiIndonesiaAja.
Garth Simmons selaku Chief Executive Officer, Accor Southeast Asia, Japan and South Korea menyampaikan, “Segala upaya kami lakukan untuk mendukung Pemerintah Indonesia dalam kebijakannya menjaga sektor pariwisata. Kami antusias untuk mendukung pengenalan GeNose C19, sebuah inovasi yang diharapkan membantu membatasi penyebaran virus Covid-19 selanjutnya mendorong pemulihan pariwisata di Indonesia. Accor saat ini mengoperasikan lebih dari 130 hotel di Indonesia dan kami berupaya untuk menjadikan setiap hotel kami tempat yang aman bagi para tamu dengan memperkenalkan dan menerapkan teknologi inovatif untuk membuat perjalanan dan aktivitas lebih efisien dan nyaman.”
“Inovasi ini sejalan dengan upaya Accor dalam mengedepankan protokol kesehatan yang pada masa ini menjadi semakin penting, dan selalu memprioritaskan keselamatan tamu, mitra, dan anggota tim, serta di saat bersamaan memberikan dukungan pada gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI). Fasilitas GeNose yang tersedia di hotel merupakan sinergi yang baik dengan penerapan ALLSAFE, protokol kebersihan dan pencegahan dari global Accor yang dijalankan bersama dengan pedoman CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental sustainability) yang bersertifikat dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif,” lanjutnya.
Garth kemudian juga menambahkan, “Selain itu, dukungan pada #BanggaBuatanIndonesia #BanggaBerwisataDiIndonesia #DiIndonesiaAja kami kemas melalui penawaran ‘Rediscover Indonesia‘ yang hadir sepanjang tahun di hotel-hotel kami dengan menggandeng para pelaku UMKM melalui pemanfaatan dan promosi produk dan jasa yang telah dikurasi sehingga turut membantu perekonomian mereka.”
Empat Pilar ‘Rediscover Indonesia‘
‘Rediscover Indonesia‘ melalui empat pilarnya yakni destinasi, kuliner, seni & budaya serta kebugaran menawarkan para tamu pengalaman menginap sambil menikmati pesona seni dan budaya, kelezatan kuliner Nusantara, keindahan alam destinasi, dan fasilitas yang menunjang kebugaran.
Pada konferensi pers yang berlangsung secara hybrid, pada hari Jumat (7/5), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno menyampaikan via conference call, rasa optimisnya bahwa sektor pariwisata dan ekonomi kreatif akan cepat bangkit dan pulih kembali.
“Kita harus terus optimis bahwa sektor pariwisata dan ekonomi kreatif pasti akan segera pulih dan bangkit kembali. Salah satu cara untuk memulihkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif adalah dengan menetapkan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin dalam operasional usaha sehingga dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi para wisatawan. Kemenparekraf telah menerbitkan protokol CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental sustainability). Protokol ini dituangkan dalam berbagai panduan salah satunya protokol CHSE di hotel yang diharapkan dapat diterapkan secara maksimal oleh para pelaku usaha hotel,” terang Menparekraf.
“Hasil kreatifitas dan inovasi yang patut kita banggakan dan dukung adalah electronic nose Covid19 atau GeNose C19 sebagai alat pendeteksi Covid-19 pertama buatan Indonesia berbasis hembusan napas karya tim peneliti Universitas Gajah Mada. GeNose tentu mampu mendorong sektor pariwisata dan ekonomi kreatif ke depannya,” tambahnya.
“Saya ucapkan selamat atas peluncuran ‘Rediscover Indonesia‘ oleh Accor grup yang merupakan bentuk dukungan pada program pemerintah #DiIndonesiaAja dan #BanggaBuatanIndonesia. Semoga program ini dapat berjalan lancar dan mampu mendorong pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang terdampak pandemi Covid-19,” tutup Menparekraf.
Sementara itu, Sapta Nirwandar selaku Chairman of Indonesia Tourism Forum dan Indonesia Halal Lifestyle Center yang bergabung secara virtual menyampaikan, “Menurut saya ini satu momen yang sangat baik, program ‘Rediscover Indonesia‘, karena kita perlu selalu aktif membuat revive lagi Indonesia sebagai destinasi, apalagi kita lihat Accor ini merupakan jaringan hotel yang ada di berbagai daerah di Indonesia, jadi dengan katakanlah Accor menjadi prime offer-nya, tentunya akan juga mendorong hotel-hotel lain dan sektor-sektor pariwisata yang ada di daerah itu.”
Sapta Nirwandar menambahkan bahwa pariwisata dasarnya adalah perjalanan atau traveling dan yang menjadi kebutuhan dasar pariwisata adalah rasa aman lalu berikutnya nyaman. Penerapan testing sebagai bagian dari 3T (Testing, Tracing , Treatment) untuk mengetahui apakah orang membawa virus atau tidak menjadi bagian penting untuk orang merasa aman dan nyaman dalam satu perjalanan atau satu pertemuan.
“Dengan hadirnya GeNose produksi dalam negeri ini tentunya sangat membantu, sehingga kalau testing dilakukan lebih banyak, lebih masif lagi, kita lebih mudah untuk adakan pertemuan atau perjalanan. Menurut saya testing secara masif perlu, untuk yang menerima alias hospitality industry-nya, hotel, restoran, pegawai dan seterusnya dan juga yang berkunjung sehingga self responsibility ini akan memberikan kenyamanan bagi industri pariwisata. Jadi yang datang sudah di tes negatif dan yang melayani juga dapat dites setiap hari. Tantangannya sekarang adalah nampaknya permintaan banyak sekali akan GeNose, tolong produksinya ditambah sehingga dapat dilakukan testing yang lebih masif. Selamat buat Accor group. Mudah-mudahan melalui program ‘Rediscover Indonesia‘ Accor senantiasa menjadi tulang pungung bagi pariwisata nasional kita,” ujar Sapta.
Dan, Eko Fajar Nur Prasetyo selaku Ketua Konsorsium Produksi GeNose C19 secara virtual mempresentasikan mengenai penerapan GeNose C19 di masyarakat termasuk di lingkungan hotel.
“GeNose C19 adalah pengendus elektronik cepat berbiaya rendah dengan sensitivitas tinggi. Ketika membuat Genose kami memiliki 5 sasaran yaitu alat pendeteksi pengidap Covid-19 yang; akurat, cepat, aman, biaya rendah, dan skalable,” paparnya.
Eko menyampaikan bahwa tantangan saat ini adalah GeNose masih langka karena produksi yang masih terbatas yaitu hanya 2.000 unit per bulan. Tapi mungkin bulan Juli nanti bisa memproduksi 5.000 – 10.000 unit per bulan.
“Aplikasi GeNose sebagai alat filtering/screening yaitu sebagai deteksi dini, mengurangi tekanan ke fasilitas kesehatan dan membuka kegiatan ekonomi dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. GeNose cocok untuk mengetahui dan memantau penyebaran Covid-19 melalui skrining masif per daerah, fasilitas kesehatan, fasilitas umum, tempat keramaian dan komunitas,” tutupnya.