Penggunaan GeNose C19 sebagai alat alternatif deteksi Covid-19 dinilai efektif. Untuk itu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berencana melakukan screening test kesehatan bagi pengunjung dilokasi wisata menggunakan GeNose C19.
Hal itu diungkapkan, Sandiaga Salahudin Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) dalam kunjungan kerja di Saloka Theme Park, Tuntang, Kabupaten Semarang, pada hari Kamis (1/4).
“Pariwisata ini harus mampu beradaptasi di tengah pandemi. Saya menilai pemakaian GeNose ini memiliki dampak positif, sehingga testing, tracking dan treatment berjalan secara murah,” ujar Menparekraf.
Sandiaga menjelaskan, pemakaian GeNose juga bakal diperkenalkan pada desa wisata.
“Karenanya saya menilai penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala Mikro bertumpu di pedesaan sebagai level kecil menekan penularan Covid-19,” tuturnya.
Sandiaga menjelaskan, dari penanganan pandemi Covid-19 dibutuhkan keseimbangan antara pemerintah pusat dan daerah. Sehingga, jika suatu wilayah dianggap aman dan memungkinkan objek wisata dibuka Kemenparekraf mendukung mobilisasi pariwisata.
“Selain rencana pemakaian GeNose C19 kami juga akan mencoba memperluas stimulus yang sudah ada menyasar wisata taman rekreasi, biro wisata dan termasuk pramuwisata,” katanya
Lebih lanjut Menparekraf juga menyinggung terkait dampak larangan mudik Lebaran terhadap sektor pariwisata.
“Larangan mudik Lebaran tahun ini, jangan disikapi terlalu berlebihan. Larangan ini akan berbeda dengan aturan tahun sebelumnya dimana kondisi pandemi memaksa pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) oleh pemrintah, sementara tahun ini justru diberlakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro yang tidak akan seketat tahun lalu. Dan sebagai solusinya, kami sedang mempersiapkan adanya promo gratis ongkir untuk pengiriman produk ekonomi kreatif kepada keluarga sebagai pengganti kunjungan Lebaran,” jelasnya.
