Sudah setahun banyak travelers pecinta kuliner merasakan tidak leluasa untuk berwisata kuliner, hal ini tentunya paling dirasakan oleh para foodies. Bagi foodies, pengalaman makan di tempat alias dine-in tidak tergantikan.
Kini, para foodies sering kali harus puas dengan hanya melihat berbagai pilihan makanan melalui telepon genggamnya saja, dan memesan makanan untuk disantap di rumah.
Mungkin, ketika traveling sudah berjalan normal, foodies akan memilih menikmati berbagai cita rasa makanan dibanding buru – buru mengeluarkan smartphone dan mengabadikan makanan melalui foto dan di-posting ke Instagram.
Di Singapura, para foodies akan mendapat dine-in experiences yang amat beragam. Dengan beragam kreasi dan inovasi dari industri makanan dan hospitality, pemburu kuliner akan dimanjakan dengan pengalaman gastronomi, baik di spot kuliner yang menjajakan sajian fine dining, hingga kuliner kecintaan warga lokal yang berlokasi di balik outlet kaki lima (street food).
Soal variasi menu, pengunjung juga diberi pilihan tak terbatas untuk mencoba olahan otentik maupun menu-menu fusion, mulai dari waktu sarapan pagi, hingga pada malam jelang pergantian hari.
Selain memiliki sajian kuliner yang beragam, masyarakat Singapura juga terbiasa makan hingga larut malam. Late night supper ala Singapura pun tidak hanya terbatas pada camilan tetapi juga pada makanan ‘berat’. Tempat makan larut malam di Singapura juga sudah diakui oleh berbagai lembaga prestisius sepeti Michelin Asia’s Best Restaurant, bahkan juga dapat pengakuan dari The Straits Times.
Meskipun meraih titel Michelin yang merupakan penghargaan kelas dunia, travelers tak perlu khawatir dengan harganya. TravelmakerID dan Singapore Tourism Board (STB) juga memberikan opsi restoran hingga kedai yang menyediakan menu halal untuk pengalaman fine dining yang bisa dinikmati dengan harga yang bersahabat.
Berikut adalah daftar tempat makan di Singapura yang mungkin belum pernah didengar namun sayang kalau dilewatkan:
- Saint Pierre, fine dining ala Paris di tepi laut
Terletak di Marina Area di pusat kota Singapura, Saint Pierre meraih predikat Bintang Dua alias Two Star di daftar prestisius restoran terbaik dunia Michelin Guide. Michelin Guide diterbitkan sejak 1900 oleh produsen ban Michelin bagi para penggemar otomotif yang sering melakukan touring darat di Eropa.

Saint Pierre Restaurant – Source: The Peak Singapore
Panduan ini pun berkembang hingga kini menjadi ‘kitab’ panduan para foodies dan siapapun yang berkecimpung di dunia restoran dan perhotelan.
One Michelin’s Star berarti ‘restoran yang sangat baik di kelasnya’, Two Stars Michelin artinya hidangan dibuat dengan keterampilan tingkat tinggi dan restoran ini layak dikunjungi (worth to visit) lagi.
Sementara, predikat tertinggi, Three Michelin’s Stars disandang oleh restoran-restoran dengan menu yang disajikan dari bahan-bahan berkualitas dunia dengan rasa yang sangat baik dan sempurna.
Tak heran para tim penilai Michelin Guide memberi Bintang Dua (Two Michelin’s Stars) bagi Restoran Saint Pierre. Restoran fine dining ala Perancis ini mampu memadukan suasana marina, dekorasi yang smart, pelayanan yang amat baik, dan yang terpenting, kualitas bahan dan keterampilan pengolahan masakan tingkat tinggi untuk memanjakan para foodies berdompet tebal.
Sebelum ke Saint Pierre, Anda bisa jalan-jalan dulu di sekitar Marina Bay Sands, tempat banyak landmark Singapura berada, seperti hotel berbentuk kapal futuristik di Marina Bay Sands, Gardens by the Bay, Merlion, maupun Apple Store mengapung pertama di dunia, yang baru saja diluncurkan di 2020 lalu.
Saint Pierre mengandalkan menu-menu hasil laut dengan kisaran harga antara Rp128 ribu – 400 ribu per menu makanan dan dari Rp40 ribu – 5,4 juta per sajian minuman. Signature dish alias menu andalan di Saint Pierre adalah set-menu caviar, Jerusalem artichoke, dan sayuran maitake.
Restoran ini buka hingga pukul 3 dini hari dan cocok untuk makan malam romantis, kumpul keluarga maupun untuk sekedar makan siang bersama rekan bisnis. Dengan lokasi semi-outdoor di pinggir laut, Saint Pierre sangat tepat dengan kondisi pandemi dengan kebutuhan untuk mendapat udara segar.
Travelers bisa mengunjungi Restoran Saint Pierre di sini, http://www.saintpierre.com.sg/
- Alliance Seafood, makan enak di Hawkers Center
Anda punya impian untuk makan malam bersama orang yang spesial usai mengeksplorasi kota Singapura?
Tenang, Alliance Seafood masih standby hingga pukul 23.30 setiap hari. Terletak di kawasan yang cukup familiar dengan travelers Indonesia yakni Little India, sebelum ke Alliance Seafood, travelers dapat melihat-lihat sejarah peradaban di Indian Heritage Center atau mampir mengasah adrenalin di jaring bersuspensi terbesar dunia di Airzone.

Alliance Seafood – Source: IDNExplore
Alliance Seafood sudah mendapat pengakuan para pakar dengan penghargaan The Michelin Bib Gourmand Awards. Berbeda dengan The Michelin Guide, Michelin Bib Gourmand Awards menyasar restoran-restoran dengan harga yang lebih terjangkau (tersedia menu di bawah SG$40 atau Rp560 ribu), namun tetap menyajikan kuliner berkelas.
Alliance Seafood cocok untuk makan tengah alias sharing dengan keluarga, teman, ataupun rekan kerja. Letaknya pun lebih ‘merakyat’ karena tersisip di antara kios-kios makanan lain dalam bangunan seperti food court yang di Singapura lebih dikenal dengan julukan hawkers center.
Saat ke Alliance Seafood, Anda wajib mencoba menu andalan seperti Chilli Crab (kepiting saos pedas), dan Cereal Prawn (udang goreng tepung) yang dimasak ala Singapura. Pendamping wajib kedua menu tersebut yang sangat disukai di Alliance Seafood adalah nasi goreng dan roti mantou.
Jangan khawatir merogoh kocek terlalu dalam, karena seafood nikmat di Alliance Seafood dapat Anda nikmati mulai dari Rp480 ribu hingga Rp1 juta saja. Harga ini tentu menjadi good deal untuk mencoba kenikmatan resto berpredikat untuk para foodies.
Travelers bisa mengunjungi Alliance Seafood di sini.
Travelers bisa mengunjungi Indian Heritage Center di sini.
Travelers bisa mengunjungi Airzone di sini.
- Sin Huat Eating House, Santap Seafood hingga jam 12 Malam
Jika Anda tipe pemburu makanan enak ala kedai sederhana, maka harus mencoba koleksi olahan makanan laut di Sin Huat Eating House. Tempat makan yang sudah mendapat pengakuan dari The Michelin Bib Gourmand Awards ini buka dari jam 6 sore hingga 12 malam.
Sin Huat terletak di sebuah kedai kopi di kawasan Geylang, salah satu neighbourhood di Singapura yang banyak menyimpan pengaruh Peranakan dan dikenal sebagai pusat penjualan buah durian. Nah, setelah berjalan-jalan di sekitar Geylang, pada malam hari, Anda bisa ke Sin Huat, tempat yang sederhana dan cenderung merepresentasikan kuatnya nuansa lokal dan kuno dari kota metropolitan seperti Singapura.

Sin Huat Eating House – Source: Pinky Piggu
Sin Huat bukanlah outlet tempat makan yang besar, dan hanya memuat satu meja di dalam kiosnya, sehingga pengunjung lebih memilih meja di area luar kedai ini. Travelers juga bisa menikmati santap seafood di malam hari ala warga lokal dan mencoba tempat duduk di bagian luar.
Menurut warga lokal, Sin Huat merupakan restoran Zi Char terbaik di Singapura. Zi Char adalah tradisi ‘makan tengah’ ala Singapura sebagaimana keluarga berbagi aneka lauk-pauk di atas meja.
Sin Huat menyajikan menu andalan seperti bihun kepiting, udang kukus, dan gong-gong. Menu bagi dua orang yang terdiri dari 2 kepiting, udang, ikan, ayam dan sayur kailan dikenakan harga SG$220 atau Rp2,3 juta.
Travelers dapat mengunjungi Sin Huat Eating House di sini.
- Haron Satay, Kedai Sate Terbaik di Singapura
Singapore’s Hawker Masters by The Strait Times memberi predikat bergengsi bagi kedai Haron Satay, yakni ‘Best Satay and Best Hawker in Halal Awards 2020’.
Haron Satay cocok untuk yang penasaran dengan daerah pinggiran kota Singapura, karena letak kedai ini ada di East Coast neighbourhood, tepatnya di sebuah hawkers center bernama East Coast Lagoon Food Village.

Haron Satay Singapore – Source: Camemberu
Travelers bisa mengeksplorasi wilayah pesisir East Coast Singapura yang menyediakan banyak spot rekreasi luar ruang, seperti East Coast Beach, Marine Cove Playground dan Singapore Wake Park.
Haron Satay buka dari jam 2 siang hingga jam 11 malam dengan waktu padat pengunjung pada jam makan malam, yakni mulai jam 6 hingga 10 malam. Harga per porsi sate ini adalah SG$14 atau Rp150 ribu.
Jangan pikir dua kali, yuk hidupkan impian mencicipi hidangan familiar namun dengan cita rasa Melayu di Singapura. Apalagi, kedai Haron Satay ini juga sudah mendapat penghargaan dan pengakuan dari para food blogger hingga celebrity chef. Keren!
Travelers bisa mengunjungi Haron Satay di sini.
Siapkan Energi Bertualang Kuliner Lagi Nanti di Singapura
Liburan sambil menikmati sajian lezat dipercaya dapat membuat individu menjadi lebih rileks. Berlibur juga diyakini mampu membangkitkan kembali harapan dan impian kita.
Saat kembali bertualang di Singapura nanti, tubuh harus tetap fit dan tentu saja Anda tidak ingin berpetualang dengan perut kosong bukan?
Jadi, catat rekomendasinya, masukkan ke dalam bucket list dan nikmati pengalaman bersantap di spot kuliner peraih penghargaan prestisius di Singapura.