Home Lifestyle Komitmen Lawan Covid-19, Kemenparekraf Dorong CHSE & GPM

Komitmen Lawan Covid-19, Kemenparekraf Dorong CHSE & GPM

written by Admin February 2, 2021
Komitmen Lawan Covid-19, Kemenparekraf Dorong CHSE & GPM

Penerapan protokol kesehatan yang konsisten dan bertanggungjawab sekarang seakan menjadi hal yang paling bisa meyakinkan para travelers untuk akhirnya mau berkunjung ke suatu destinasi wisata.

Dan bila kita bahas protokol kesehatan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) artinya membahas terkait Sertifikasi CHSE (Cleanliness, Healthy, Safety and Environment sustainability). Sertifikasi ini memang dicanangkan sebagai jaminan penerapan protokol kesehatan yang bertanggungjawab dari pelaku parekraf di seluruh Indonesia.

Diterangkan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno bahwa CHSE akan menjadi penting peranannya di tengah kondisi pandemi Covid-19 seperti saat ini.

“CHSE ini akan berperan sangat penting menciptakan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang bisa kembali dipercaya masyarakat. Bahkan CHSE bisa mendukung upaya kita bersama untuk menyelamatkan sebanyak-banyaknya lapangan pekerjaan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” terangnya saat memberikan sambutan di acara ‘Bincang-Bincang Program CHSE dan Gerakan Pakai Masker’ yang digelar hybrid dari Gedung Sapta Pesona, Jakarta, pada hari Selasa (2/2).

Menparekraf meyakini tetap akan ada tantangannya dalam memastikan seluruh sektor parekraf bisa tersertifikasi CHSE.

“Tahun ini Kemenparekraf menargetkan 6.500 pelaku parekraf yang dapat tersertifikasi CHSE, namun kalau kita bisa bergandengan tangan dengan sektor swasta mungkin jumlah yang bisa kita capai akan lebih besar lagi. Sekali lagi, hal ini jadi penting karena kita dapat menyelamatkan banyak lapangan pekerjaan di sektor parekraf ini,” jelas Menparekraf.

Baca juga:
Menparekraf Tinjau Langsung Penerapan CHSE di Bali
Animo Pendaftar Sertifikasi CHSE di Jawa Timur Memuaskan

Sementara itu, sebagai pelaku parekraf yang telah tersertifikasi CHSE, Taufik Hidayat Udjo sebagai Pimpinan Saung Angklung Udjo menyampaikan sedikit keresahannya.

“Dulu November 2010, tepat 11 tahun lalu di tempat ini kami bersama-sama dengan pemerintah menggelar syukuran karena angklung berhasil diakui sebagai intangible heritage oleh UNESCO. Angklung sendiri memang punya filosofi yang mendalam, bahkan saat itu, UNESCO menitipkan bahwa angklung harus selalu dijaga, dirawat serta dilestarikan. Dan harapannya setelah kami menjadi salah satu pionir Sertifikasi CHSE di Jawa Barat, maka sosialisasi CHSE juga harus bisa menjangkau seluruh masyarakat sehingga pelaku usaha yang tersertifikasi CHSE bisa mendapatkan keuntungan dan lebih dipilih masyarakat,” ujarnya.

Selain CHSE yang ke depannya terus disosialisasikan serta akan menjadi pedoman pelayanan pariwisata dan ekonomi kreatif di tahun 2021 ini, ada pula Gerakan Pakai Masker (GPM) yang juga punya peran yang sama pentingnya.

Dijelaskan oleh Sigit Pramono selaku Ketua Gerakan Pakai Masker (GPM) bahwa, “Gerakan Pakai Masker (GPM) merupakan sebuah gerakan nirlaba, yang memang fokus pada gerakan untuk mengajak masyarakat luas lebih rajin lagi pakai masker. Kenapa namanya Gerakan Pakai Masker? Alasannya adalah karena dengan memakai masker saja sudah bisa mencapai 70% upaya pencegahan penyebaran Covid-19. Sejauh ini tingkat keberhasilannya sudah mencapai 75%, dimana sisanya bisa kita lengkapi dengan cuci tangan dan jaga jarak.”

You may also like

Leave a Comment