Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, mengajak seluruh insan pariwisata dan ekonomi kreatif tanah air menyukseskan program vaksinasi Covid-19 yang dijalankan pemerintah sebagai salah satu strategi utama untuk menyelesaikan masalah pandemi Covid-19.
Presiden Joko Widodo menjadi penerima pertama vaksin tersebut dalam program vaksinasi Covid-19 setelah sebelumnya Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah memberikan persetujuan penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) untuk vaksin Covid-19. Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga telah mengeluarkan fatwa bahwa vaksin tersebut halal dan suci.
“Saya menyambut baik karena pada hari yang sangat bersejarah ini vaksin mulai didistribusikan. Dengan kepemimpinan Pak Jokowi sebagai orang yang pertama menerima vaksin ini memberikan rasa yang sangat fundamental kepada masyarakat untuk semua berpartisipasi mendukung program vaksinasi ini,” ujar Menparekraf, Sandiaga Uno dalam keterangannya yang diterima TravelmakerID, pada hari Rabu (13/1).
Kebangkitan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif tidak bisa berjalan sendiri namun harus selaras dengan sisi kesehatan. Program vaksinasi menjadi salah satu cara untuk meningkatkan sisi kesehatan dengan terciptanya kekebalan komunitas atau herd immunity.
Program vaksinasi dilakukan secara bertahap, dimana sejumlah kelompok menjadi prioritas. Yakni tenaga kesehatan sebagai garda terdepan dalam penanganan Covid-19, petugas pelayanan publik serta kelompok usia lanjut (60 tahun ke atas), serta masyarakat rentan dengan risiko penularan tinggi, serta masyarakat lainnya dengan pendekatan klaster sesuai dengan ketersediaan vaksin.
Khusus vaksinasi kepada kelompok usia lanjut, dilakukan setelah mendapatkan informasi keamanan vaksin untuk kelompok tersebut.
“Kami harapkan distribusi vaksinasi pada tahap pertama ini berjalan lancar terutama kepada para tenaga kesehatan, tim medis dan semua yang berada di garda depan. Program vaksinasi ditargetkan berlangsung selama 12 bulan, sehingga dibutuhkan dukungan dan kerja sama dari masyarakat termasuk sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” ujar Menparekraf.
Sebagai bahan pertimbangan, Menparekraf berharap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang sangat terdampak akibat pandemi Covid-19 diberikan prioritas dari segi pendistribusian vaksin ini. Selain itu juga terhadap daerah-daerah yang sangat terdampak.
“Seperti Bali untuk didahulukan, agar kemungkinan kita untuk membuka kembali daerah-daerah pariwisata dan ekonomi kreatif itu diiringi dengan angka pengendalian Covid-19 dan jumlah masyarakat yang sudah menerima vaksinasi,” terang Menparekraf.
Sebagai bentuk dukungan yang dapat dilakukan saat ini, Menparekraf menyatakan seluruh pemangku kepentingan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif harus tetap menjalankan protokol kesehatan dengan ketat. Kemenparekraf dikatakannya akan menyiapkan berbagai program dan stimulus untuk dapat mempercepat kebangkitan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Harapannya agar sektor parekraf bisa segera pulih dan vaksinasi ini diiringi dengan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin, juga peningkatan testing, treating dan tracing akan mampu untuk mengatasi masalah Covid-19 juga memulihkan ekonomi. Dan di sektor parekraf dapat kembali menjadi mata pencaharian dan menciptakan lapangan kerja bagi lebih dari 30 juta masyarakat Indonesia,” jelas Menparekraf.