Hong Kong Wine & Dine Festival 2020 secara resmi telah ditutup pada 15 Desember 2020. Ini merupakan pertama kalinya Dewan Pariwisata Hong Kong atau Hong Kong Tourism Board (HKTB) mengadakan perhelatan akbar megah tersebut dalam bentuk perpaduan online dan offline,untuk memastikan bahwa masyarakat umum dapat berpartisipasi dan menjadi bagian dari acara ini.
Diselenggarakan selama lima minggu berturut-turut (11 November – 15 Desember 2020), festival ini telah menghadirkan pengalaman gastronomi yang lengkap dan menarik. Dengan acara ini, HKTB berharap bisa terus memberikan ingatan akan Hong Kong di hati para pengunjung, terutama mereka yang berasal dari luar Hong Kong.
Online Masterclasses Ditonton Sekitar 850,000 Kali
The Online Masterclasses – sebuah ‘bumbu’ baru dari Hong Kong Wine & Dine Festival tahun ini – yang menjadi pilihan utama selama festival. Sebanyak 34 kelas telah digelar selama tiga akhir pekan, dan berhasil ditonton sebanyak 850,000 kali. Sekitar 30% dari penonton berasal dari berbagai negara tetangga dan juga negara-negara jauh seperti India, Taiwan, Inggris, Prancis, Amerika Serikat dan Kanada.
Salah satu kelas yang menjadi favorit adalah demo masak dari ‘Ah Yat Fried Rice‘ oleh Chef Eksekutif Adam Wong, pairing class antara bir dan keju yang dipandu oleh Young Master Brewery and Monsieur CHATTÉ; dan ada juga ‘Art of Blending‘ yang mencampurkan Johnnie Walker dengan Kopi, dimana sesi ini dipandu oleh mixologist kelas dunia, Antonio Lai & barista profesional, Timmy Lam.
Meski festival telah usai, namun travelers masih dapat menonton semua video masterclass tersebut di laman www.winedinefestival.discoverhongkong.com secara gratis. Selama festival berlangsung, banyak dari online masterclasses yang menawarkan beberapa peralatan yang dapat dibeli seperti perangkat wine tasting dan juga peralatan memasak.
Hal ini ditujukan agar para peserta dapat turut berpartisipasi langsung dari rumah selama kelas online bersama pakar wine dan juga koki ternama. Sebagai contoh, perangkat mencicipi sake habis terjual untuk kelas ‘A Date with the‘Snow Goddess Yukimegami’ yang diselenggarakan oleh Jamie Lo, Pakar Sake yang telah tersetifikasi dari Sake Service Institute of Japan.
“Ini merupakan sebuah pengalaman baru untuk memandu acara melalui layar komputer. Bukan hanya itu, interaksi yang terjadi antara saya dan para penonton pun ternyata sangat seru, yang membuat pengalaman ini menjadi menyenangkan. Kami memang memberikan harga yang lebih murah untuk kelas tersebut dan ternyata ini sangat menarik banyak orang untuk berpartisipasi. Dan yang sangat menggembirakan adalah mengetahui bahwa perangkat untuk mencicipi itu ternyata menjadi populer,” ujar Jamie Lo.
Respon Baik Pada Menu Pesan Antar dan Berbagai Penawaran Makanan Hong Kong
Wine & Dine Festival tahun ini juga memberikan peluang bagi pengusaha wine dan kuliner untuk mempromosikan produk dan bisnis mereka. Sebagai contoh, HKTB berkolaborasi dengan sejumlah hotel terkenal dan restoran populer untuk menyajikan 30 menu yang khusus untuk dipesan antar, yang beberapa di antaranya diadakan secara khusus untuk merayakan acara ini, seperti satu set afternoon tea yang dibuat oleh Grand Hyatt Hong Kong.
Direktur Komunikasi Pemasaran Grand Hyatt Hong Kong, Eva Kwok mengatakan, “Set afternoon tea yang merupakan edisi terbatas ini terjual melebihi ekspektasi kami. Meskipun akhir-akhir ini masyarakat Hong Kong jarang makan di luar, mereka masih tertarik dengan makanan yang lezat. Selama Festival berlangsung, HKTB juga bermitra dengan berbagai platform kuliner dan asosiasi untuk memberikan banyak penawaran di lebih dari 500 gerai makan. Selama masak etika situasi Covid-19 terkendali, lebih dari 10.000 reservasi telah dibuat.”
Salah satu mitra, Ryan So, Direktur Pengembangan Bisnis Greater Bay Area dan Hong Kong dari Dining City, mengatakan, “Melalui platform promosi HKTB, banyak restoran yang berpartisipasi mencapai lebih banyak reservasi daripada yang diharapkan dan menjangkau segmen pelanggan baru.”
Promosi Hong Kong di Pasar Pengunjung
Melalui festival ini, HKTB ingin berbagi kepada khalayak publik global bahwa Hong Kong juga fokus pada peningkatan citra sebagai salah satu pusat kuliner. Festival ini berhasil menyelenggarakan serangkaian aktivitas terkait dengan wine dan kuliner yang disaksikan lebih dari 100 jurnalis baik lokal maupun internasional, seperti liputan Online Masterclasses, panduan tur virtual tentang budaya makan, wawancara dan interaksi dengan koki juga kritikus wine asal Hongkong.
Meskipun media internasional tidak dapat berada di Hong Kong secara fisik, mereka masih dapat mempelajari budaya makanan Hong Kong dan mendapatkan berita terbaru tentang tempat makannya.
