Home Nusantara Intip Perkembangan Pariwisata Indonesia di Q3-2020

Intip Perkembangan Pariwisata Indonesia di Q3-2020

written by Admin October 6, 2020

Pada penghujung kuartal ketiga 2020 belum lama berlalu. Situasi pandemi di dalam negeri belum juga kondusif. Beberapa waktu yang lalu, pemerintah pusat dan pemerintah daerah telah menerapkan berbagai regulasi untuk meminimalkan transmisi Covid-19. Meski begitu, hingga saat ini kita masih harus berjuang dalam menghadapi situasi sulit pandemi.

Begitu pun dengan sektor pariwisata dalam negeri. Sejak memasuki awal kuartal ketiga, pegiat pariwisata sempat mulai bergairah dan optimistis pasca diterapkannya tatanan kenormalan baru (new normal). Meski keadaan tersebut tidak berlangsung lama.

Kasus Covid-19 di Indonesia yang mengalami peningkatan, membuat pemerintah kembali menerapkan pengetatan di berbagai daerah. Lantas, seperti apa informasi terkini dari sejumlah sektor pariwisata Indonesia?

Batam Tourism Polytechnic (BTP), salah satu politeknik swasta terbaik di bidang pariwisata yang berbasis di Batam, Kepulauan Riau, merangkumnya sebagai berikut:

  • Peluncuran Label ‘InDOnesia CARE’ untuk Pariwisata Indonesia

Pada bulan Agustus 2020 lalu, Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) meluncurkan panduan protokol kesehatan bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Panduan ini disebut sebagai ‘InDOnesia CARE’, yang menggambarkan dukungan pemerintah terhadap pariwisata Indonesia. Melalui program ini, sektor pariwisata dalam negeri diharapkan dapat segera bangkit di tengah masa pandemi.

Selain itu, peluncuran program ini juga merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam menghadirkan layanan pariwisata yang adaptif, melalui penerapan protokol yang mencakup kebersihan, kesehatan, keamanan, dan lingkungan yang lestari yang diberi nama Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability (CHSE).

Penerapan CHSE di seluruh bidang pariwisata akan melalui proses verifikasi yang ketat, melalui tim Kemeparekraf yang bekerja sama dengan Kementrian Kesehatan, serta beberapa asosiasi, termasuk Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI).

Meski begitu, program ‘InDOnesia CARE’ ini tidak hanya terbatas pada industri hotel dan restoran saja, tapi juga turut menyediakan protokol kesehatan bagi industri kreatif. Harapannya, melalui panduan ini, wisatawan dapat merasa lebih nyaman dan aman untuk berwisata di tengah masa transisi atau adaptasi.

  • Bali Tutup Pintu bagi Wisatawan Asing Hingga Akhir 2020

Sebelumnya, Bali dijadwalkan akan kembali membuka pintu bagi wisatawan asing pada 11 September 2020. Namun, melihat pertumbuhan kasus Covid-19 yang kian meningkat, Gubernur Bali, I Wayan Koster, memutuskan untuk menundanya hingga akhir tahun 2020.

Menurutnya, penundaan ini dianggap penting untuk menjaga citra Indonesia dan Bali di mata dunia saat pemulihan perjalanan nantinya. Sementara itu, saat ini sektor pariwisata Bali masih berfokus pada pertumbuhan pariwisata domestik dengan diikuti protokol keamanan yang ketat.

  • Penutupan Wae Rebo oleh Masyarakat Adat

Wae Rebo merupakan salah satu destinasi wisata di Nusa Tenggara Timur, yang rencananya hendak dibuka pada awal September 2020, oleh Gubernur NTT, Vikotor Bungtilu Laskodat. Namun demikian, keputusan ini bertentangan dengan kehendak masyarakat desa.

Satu minggu setelah dibuka, masyarakat setempat menutup kembali akses masuk ke kawasan kampung tradisional tersebut. Hal ini didasarkan pada musyawarah masyarakat, yang memutuskan untuk menutup kembali desa wisata tersebut hingga berakhirnya wabah Covid-19.

  • Konsep Baru Nikmati Satwa Secara Live di Media Sosial

Taman Margasatwa (TM) Ragunan merupakan salah satu tempat wisata yang turut ditutup selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) DKI Jakarta gelombang kedua. Menanggapi hal tersebut, pihak TM Ragunan memutuskan untuk kembali melaksanakan virtual tour yang menampilkan berbagai jenis satwa secara live di Instagram @ragunanzoo. Beberapa di antaranya adalah Gajah Sumatera, Harimau Sumatera, Siamang, Orang Utan Sumatera, Buaya dan Jerapah.

Nah, itu dia beberapa informasi terkini dari sektor pariwisata dalam negeri yang mungkin belum kamu ketahui. Memang, laju pertumbuhan pariwisata saat ini menurun cukup signifikan. Namun tentu kita harapkan agar situasi segera pulih. Seiring meredanya situasi pandemi, sektor pariwisata Indonesia akan kembali bangkit bahkan berkembang dengan pesat.

You may also like

Leave a Comment