Home Nusantara Inilah 3 Tantangan Pariwisata Jateng di Era Adaptasi Kebiasaan Baru

Inilah 3 Tantangan Pariwisata Jateng di Era Adaptasi Kebiasaan Baru

written by Admin October 4, 2020
Inilah 3 Tantangan Pariwisata Jateng di Era Adaptasi Kebiasaan Baru

Jawa Tengah saat ini memiliki total sebanyak 427 objek wisata yang telah dibuka di masa pandemi Covid-19 ini. Keseluruhan objek wisata ini telah dibuka setelah mendapatkan rekomendasi dari Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Jawa Tengah (Jateng).

Ternyata sekalipun sudah membuka ratusan objek wisata, Pemerintah Provinsi Jateng mengakui bahwa akan tetap sangat sulit membangkitkan kembali sektor pariwisata yang terdampak pandemi Covid-19.

Setyo Irawan selaku Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah, mengakui bahwa kesulitan yang dihadapi dalam membangkitkan sektor pariwisata di Jawa Tengah terbagi dalam 3 tantangan penting.

Berikut ini adalah 3 tantangan penting pariwisata yang akan dihadapi Pemerintah Provinsi Jateng berdasarkan wawancara TravelmakerID dengan Setyo Irawan saat ditemui di Semarang dalam rangkaian kegiatan ‘Press Tour Forwaparekraf ke Jawa Tengah’:

Kedisiplinan Masyarakat

Harus diakui masalah kedisiplinan selalu menjadi momok saat berhadapan dengan mayoritas masytarakat Indonesia termasuk Jateng. Kedisiplinan ini seakan menjadi barang yang mahal dalam mencegah penyebaran Covid-19.

“Masih banyak Kabupaten/Kota, mungkin agak berpikir seribu kali terkait kedisiplinan masyarakat terkait dengan protokol kesehatan di tempat wisata yang ada di Jawa Tengah,” terang Setyo saat konferensi pers yang bertajuk ‘Pariwisata Jawa Tengah di Era Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB)’, pada hari Senin (28/9).

Sarana dan Prasarana

Masalah berikutnya adalah terkait pemenuhan sarana serta prasarana protokol kesehatan di Jateng. Karena pasti serta merta saat dibukanya destinasi wisata, pengelola pun harus dapat menyiapkan sarana dan prasarana protokol kesehatan, seperti misalnya; tempat cuci tangan, masker, hand sanitizer dan bahkan desinfektan untuk sterilisasi destinasi wisata.

Pengawasan

Dan yang terakhir adalah terkait pengawasan dari para pengelola objek wisata. Kesadaran para pengelola destinasi wisata untuk menegur wisatawan yang tidak patuh protokol kesehatan juga tampaknya masih kurang. Diakui Setyo, kadang pengelola masih suka merasa sungkan dan takut untuk menegur wisatawan.

You may also like

Leave a Comment