Lifestyle

Fokus Sustainability, Desainer IFC Siap Tampilkan Karya di GTD

Tak dapat dipungkiri bahwa selama ini, yang kita hanya tahu produk fashion yang dipajang di etalase toko, website, atau e-commerce ketika akan membelinya sebagai konsumen. Padahal dibalik itu, fashion yang cepat berganti juga menghasilkan limbah sisa yang mencemari lingkungan. Pemakaian material busana yang menghasilkan limbah mendorong desainer memanfaatkannya sebagai bahan yang lebih ramah bumi.

Mengusung tema sustainability, beberapa desainer perwakilan Indonesian Fashion Chamber (IFC) akan mengikuti acara daring international off-season, Global Talents Digital, pada tanggal 4 – 6 September 2020.

Acara ini diselenggarakan oleh Fashion Futurim Initiative yang didukung oleh Russian Fashion Council dan Mercedes-Benz Fashion Week Russia.

Berikut ini ulasan beberapa desainer yang coba

Usung Sustainability Mencakup Upcycling, Recycling, Ethical Fashion, Slow Fashion dan Zero Waste

Desainer di seluruh dunia hadir dengan menampilkan koleksi terbaru pada pelanggan, media, pembeli, penata busana, dan pelaku industri melalui video presentasi, siaran langsung, teknologi Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR). Konsep yang diusung dalam sustainability tersebut mencakup upcycling, recycling, ethical fashion, slow fashion, hingga zero waste.

“Keberlanjutan adalah kata yang tertanam kuat dalam karya banyak perusahaan dan merek fesyen. Namun, proses pembangunan berkelanjutan masih belum jelas bagi khalayak luas. Tujuan dari Global Talents Digital virtual pada bulan September adalah untuk mengenalkan penonton dan pemain industri dengan desainer berkelanjutan baru, serta menyajikan informasi dasar yang diperlukan tentang keberlanjutan yang memiliki setiap peluang untuk menjadikan planet ini tempat yang lebih baik,” ujar Alexander Shumsky selaku President of Russian Fashion Council dan Mercedes-Benz Fashion Week Russia.

Sementara itu, Gregorius Vici, sejak tahun 2000 berawal dari 2 orang karyawan dan sekarang telah mempekerjakan 25 orang karyawan. Ini merupakan komitmennya sebagai desainer dan pengusaha tetap konsisten mempertahankan dampak sosial masyarakat sekitar sebagai support system dalam usaha.

Sustainable Fashion Dengan usaha yang lekat dengan bahan baku kain, sehingga limbah bahan baku saat ini menjadi konsentrasi Vici untuk dapat di manfaatkan menjadi suatu produk fashion baru yang memiliki nilai ekonomis. Menjalankan prinsip berkelanjutan atau saat ini dikenal dengan ‘sustainable concept‘, yang tidak cuma diberlakukan dalam berkarya, tapi juga bisnisnya.

Anggiasari Usung Tema Valiance dengan Daur Ulang pada Strategi Desain Denim Garmen

Brand Modest Fashion, AM by Anggiasari, ikut serta dengan mengusung tema Valiance Spring Summer 2021. AM membawa konsep sustainable dengan strategi desain daur ulang dari garmen yang reject, cacat dan over stock dari industri lokal dengan kombinasi tekstil yang ramah lingkungan.

“Koleksi Valiance berupa androgini style, dekonstruksi style, sporty casual diperuntukan wanita atau pria dengan usia 20-45 tahun dengan non-formal atmosphere. Valiance memiliki trapezoid silhouette, yaitu material yang digunakan berupa denim reused, katun bamboo, katun tenun tradisional. Detail berupa layer, symmetric-asymmetric, berstruktur, teknik unfinished shredded, patchwork fabrik dan denim washing technique,” terang Anggiasari selaku founder AM by Anggiasari.

Desainer Emmy Thee Gunakan Konsep Zero Waste Pattern

Emmy Thee, desainer yang mengusung tema Changes terinspirasi dari konsep bahwa manusia hidup dalam ruang dan waktu yang selalu berubah. Emmy menggunakan potongan kain persegi yang sama (zero waste pattern) untuk menghasilkan 3 look yang berbeda.

“Dengan strategi ini bisa meminimalisir material. Kedua saya pakai kain wastra, karena membuat para perajin hidupnya akan sustain. Kita tahu bumi ini berubah, dipengaruhi perilaku manusia. Saya memakai tenun pewarnaan alam atau tie dye pewarnaan alam. Selain itu, saat ini kami mencoba me-recycle kain bekas seperti denim,” terang Emmy Thee.

Inspirasi Rosie Rahmadi dari Boneka Kertas

Multifungsi merupakan salah satu strategi konsep sustainable yang mampu membuat sebuah pakaian dapat memiliki fungsi dan style yang berbeda, sehingga memberikan daur hidup pakaian yang lebih panjang. Dengan demikian, penggunaan diharapkan tidak cepat jenuh dengan produk dan otomatis menunda pembuangannnya.

Rosie Rahmadi, Designer of The Year di Bali Fashion Week 2019 yang ikut serta dalam GTD 2020, memaparkan bahwa ide Multifunctional Modest Wear bermula dari konsep boneka kertas atau paper dolls saat kecil dulu, yang mana satu item dapat dibuat style bermacam-macam sesuai gaya dan suasana.

“Di sini yang ingin saya sampaikan sesuatu yang tampak indah, tapi dibaliknya ada tanggungjawab besar. Konsep sustainability ini bisa membawa dampak besar. Ketika kita kreatif dan mampu menciptakan satu hal yang baru membuat kita bahagia,” jelas Rosie.

“Kita menghasilkan gaya baru lagi sehingga daur hidupnya lebih lama. Kekuatan Rosie Rahmadi adalah human touch, bagaimana hasil karya manusia tidak tergantikan dengan mesin.” tambahnya.

Upcycled Pieces Koleksi Lama dari Aldre Indrayana

Dua desainer selanjutnya adalah Gregorius Vici yang dikenal koleksinya menggunakan teknik patchwork dan Aldre Indrayana. Menariknya, Andre Indrayana berkolaborasi dengan Cota-Cota Studio untuk membuat ilustrasi desain yang terinspirasi dari kurangnya privasi di media sosial. Baju pada koleksi ini banyak yang merupakan upcycled pieces dari koleksi lama dan item yang rejected saat proses Quality Control.

Tim Aldre memutuskan menyederhanakan gagasan awal pada sisi siluet dan wearbility. Salah satu kuncinya ada pada neckerchief dan scarf yang terbuat dari limbah kerudung.

“Kita juga ada batik stamp gitu. Nah batik stamp kita buat dari limbah sepatu. Kita buat cap dengan kolaborasi ilustrasi dari Cota-Cota Studio. Beberapa jaket juga dibuat dari kombinasi busana tradisional Jawa seperti beskap,” tambahnya.

Acara Global Talents Digital yang pertama sukses diselenggarakan pada Juni lalu dengan partisipasi dari 50 desainer seluruh dunia. Pada tahap dua ini acara akan berlangsung pada tanggal 4-6 September 2020 dengan mengusung tema Sustainability.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *