Pengelola bandara internasional Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, menerapkan protokol khusus terharap pesawat yang melayani penerbangan dan diduga berisiko terkait Covid-19. Akhir pekan lalu, pengelola Bandara Soetta menerapkan protokol tersebut terhadap pesawat sewa khusus (charter) dari Barbados yang membawa ratusan warga negara Indonesia (WNI).
Vice President of Corporate Communication PT Angkasa Pura II (AP II), Yado Yarismano, mengatakan otoritas bandara langsung mengaktifkan protokol karantina guna menangani keadaan darurat dalam rangka menyambut kedatangan pesawat penerbangan internasional yang diduga berisiko Covid-19.
Dirinya menuturkan otoritas bandara mengarahkan pesawat berisiko itu untuk tidak parkir di terminal biasa, melainkan parkir di apron yang telah ditetapkan untuk karantina dan isolasi penerbangan berisiko.
“Jadi, memang kita sudah support teman-teman dari KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan) juga. Itu nanti salah satunya di tempat karantina, nggak di tempat parkir yang normal. Jadi, memang ada tempat di bandara itu diperuntukkan untuk karantina terkait dengan penanganan Covid-19,” jelasnya.
Yado mengatakan nantinya pihak KKP bakal mendatangi langsung seluruh penumpang pesawat untuk melakukan pemeriksaan cepat atau rapid test.
Pemeriksaan itu berlangsung di dalam pesawat dengan pemeriksa menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap.
“Dari situ langsung di-handle oleh teman-teman KKP. Teman-teman KKP langsung ke lapangan, langsung dilakukan cek rapid test,” tuturnya.
Jika sudah melakukan pemeriksaan dan ditemukan terduga atau kasus positif, Yado mengatakan langkah berikutnya adalah membawa seluruh penumpang ke rumah sakit rujukan yakni RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat.
“Langsung dibawa naik bus. Busnya juga nggak lewat jalur biasa, ada jalur khusus. Langsung dibawa ke tempat rujukannya,” ujar Yado.
Sebelumnya, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Bandara Soekarno Hatta, Anas Maruf, mengatakan sebanyak 131 penumpang dari penerbangan internasional dinyatakan reaktif Covid-19 setelah dilakukan rapid test.
Ia menerangkan ratusan penumpang itu merupakan eks Anak Buah Kapal (ABK) pesiar yang melakukan penerbangan dari Barbados dengan maskapai Wamos Air yang mendarat di Bandara Internasional Soekarno Hatta, pada hari Jumat (15/5).
“Kemarin ada penerbangan charter dari Barbados dengan maskapai Wamos Air memuat 203 penumpang eks ABK dari kapal pesiar. Ada informasi dari perwakilan pemerintah kita di luar negeri bahwa sebagian besar pernah dites dan hasilnya reaktif,” terang Anas.
Anas juga menambahkan, seluruh penumpang itu sudah dibawa ke Rumah Sakit Darurat Corona Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat.