Hong Kong Tourism Board (HKTB) pada hari Jumat (24/4) lalu, telah menyelenggarakan konferensi pers virtual guna berbagi informasi tentang perkembangan terkini di sektor pariwisata dan memperkenalkan rencana strategis pemulihan pariwisata Hong Kong.
Dr. YK Pang, Ketua Dewan Pariwisata Hong Kong mengatakan bahwa pandemi Covid-19 telah menimbulkan tantangan pariwisata yang belum pernah dialami Hong Kong sebelumnya bahkan juga seluruh dunia.
“Secara global, setelah masa pandemi ini selesai, industri pariwisata akan menemukan formula barunya. Kita semua akan melihat akan ada perubahan preferensi dan kebiasaan dari para wisatawan ketika mereka ingin berlibur. Sebagai prioritas utama, mereka akan menempatkan kondisi kesehatan publik di negara tujuan. Tak hanya itu, mereka akan memiliki standar tersendiri untuk tingkat kebersihan di hotel, area fasilitas umum untuk turis, serta di transportasi negara tujuan. Nantinya, wisatawan akan lebih memilih untuk melakukan perjalanan rencana jarak pendek dan wisata bertema wellness akan menjadi sebuah tren baru. Ini merupakan waktu yang tepat bagi kami untuk melihat kembali dan merancang strategi untuk kembali menempatkan Hong Kong di pasar pariwisata global dan juga meningkatkan standar layanan kami. Bersama dengan mitra perdagangan, kami, selaku Dewan Pariwisata Hong Kong akan memetakan strategi pengembangan bisnis jangka panjang untuk industri pariwisata Hong Kong,” jelas Dr. YK Pang .
Konferensi pers virtual ini dihadiri oleh hampir 1,500 perwakilan dari agen wisata, atraksi, hotel, maskapai penerbangan, industri ritel dan makanan, MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) dan sektor pelayaran. Perwakilan Dewan Pariwisata Hong Kong di seluruh dunia juga berpartisipasi dan memberikan informasi tentang perkembangan terbaru di berbagai negara, termasuk Asia Tenggara dan Indonesia secara spesifik:
- Destinasi Wisata Baru dan Perjalanan Jarak Pendek
o Perjalanan domestik akan menjadi pilihan utama tidak lama setelah pandemi berakhir, dan perjalanan internasional akan berlangsung tidak lama setelahnya.
o Persaingan regional akan semakin ketat karena semua otoritas dan perusahaan yang bergerak di industri pariwisata dari berbagai destinasi akan melakukan promosi intensif untuk menarik wisatawan.
o Raymond Chan, Direktur Regional Dewan Pariwisata Hong Kong untuk Asia Tenggara, menekankan tentang potensi besar pasar Muslim untuk pariwisata Hong Kong. Oleh karena itu, pariwisata Muslim akan masuk sebagai bagian dari pemulihan pariwisata Hong Kong, untuk pasar Asia Tenggara.
o Dewan Pariwisata Hong Kong akan meluncurkan program bertajuk ‘Jelajah Hong Kong’ yang ditujukan untuk konsumen Muslim (di Indonesia) bersama dengan program yang lainnya di dalam rencana pemulihan pariwisata Hong Kong.
o Dewan Pariwisata Hong Kong juga akan bekerjasama dengan mitra di Hong Kong untuk mengembangkan dan menyediakan layanan wisata ramah-Muslim untuk menyambut para turis Muslim dari seluruh dunia.
o Di Jepang, Korea dan Taiwan, segmen muda dan usia menengah merupakan konsumen yang paling ingin berpergian setelah pandemi berakhir. Wisatawan akan mencari wisata ‘hijau’ dan alam terbuka, sementara perjalanan jarak pendek akan menjadi pilihan utama terkait dengan kondisi keuangan dan cuti pekerjaan.
- Pasar Tiongkok
o Secara bertahap, Tiongkok memulai kembali kegiatan ekonomi dan penduduk setempat telah kembali bekerja.
o Mengingat dampak pandemi ini pada ekonomi, konsumen akan lebih sadar akan harga dan akan mengejar liburan yang bersifat value-for-money. Setelah lama berisolasi, wisatawan akan lebih memilih wisata kesehatan dan alam. Saat memilih tujuan wisata, mereka akan memilih destinasi yang berisiko rendah terhadap kesehatan.
o Kebutuhan untuk MICE telah melambat karena banyak acara dan kegiatan telah ditunda atau diadakan secara online.
- Pasar Jarak Jauh (Amerika dan Eropa)
o Saat ini, pemerintah di pasar jarak jauh sedang fokus pada penanggulangan wabah di negara masing-masing.
o Wisatawan etnis Asia diperkirakan menjadi yang pertama untuk mengunjungi Hong Kong setelah pandemi berakhir.
o Sentimen konsumen relatif lebih positif di Kanada, Prancis dan Jerman, dan sektor wisata internasional diperkirakan akan pulih lebih cepat di ketiga negara tersebut.
Sebelumnya, Dewan Pariwisata Hong Kong telah mengumumkan bahwa mereka akan mengalokasikan HK$400 juta untuk mendukung inisiatif dan promosi wisata.
Direktur Eksekutif Dewan Pariwisata Hong Kong, Dane Cheng menjelaskan bahwa saat ini telah disusun rencana tiga fase untuk menghidupkan kembali pariwisata Hong Kong. Eksekusi rencana ini akan tergantung pada perkembangan pandemi di Hong Kong dan secara global.
Fase 1 (Sekarang) – Resilience
- Dewan Pariwisata Hong Kong sedang mempersiapkan rencana pemulihan untuk pariwisata Hong Kong.
Fase 2 – Recovery
- Saat pandemi mulai menunjukkan tanda-tanda mereda, Dewan Pariwisata Hong Kong pertama-tama akan fokus pada pasar lokal untuk mempromosikan suasana positif di Hong Kong dengan mendorong penduduk setempat untuk menata kembali lingkungan dan budaya di masyarakat agar mereka dapat mengirim pesan positif kepada semua wisatawan akan keunggulan Hong Kong sebagai destinasi wisata. Di waktu yang bersamaan, Dewan Pariwisata Hong Kong juga akan meluncurkan promosi dengan perdagangan di pasar pasar-pasar tertentu berdasarkan perkembangan di masing-masing pasar agar wisatawan mancanegara tertarik untuk mengunjungi Hong Kong.
Fase 3 – Relaunch
- Dewan Pariwisata Hong Kong akan meluncurkan acara besar dan program kampanye pariwisata baru untuk membangun kembali citra pariwisata Hong Kong.