Monumen Nasional (Monas) merupakan salah satu destinasi utama Jakarta yang menampilkan sosok Jakarta sebagai kota modern pusat seni budaya. Sebagai ikon khas ibukota, Monas merupakan tempat ideal bagi wisatawan yang mengunjungi Jakarta untuk mendapatkan informasi cuplikan sejarah berkembangnya Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia ini.
Monas Week merupakan pekan pameran seni budaya yang menampilkan sejarah serta keindahan dan keragaman budaya Jakarta dalam tampilan teknologi modern, salah satunya berupa penampilan Video Mapping di Tugu Monas.
Video Mapping National Monument ini merupakan upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk lebih memperkenalkan Monumen Nasional dengan konten tampilan mulai dari dasar pelataran cawan sampai leher/bagian bawah puncak Monas yang mengangkat cerita mengenai Makna & Filosofi Monas, Relief Sejarah Indonesia, Diorama Museum Sejarah Nasional , Sejarah Proklamasi 1945, Pembangunan Ibukota Jakarta, Kebudayaan Betawi dan Semangat Kebangsaan sehingga kita bangga memiliki Monumen Nasional. Diharapkan, dengan ditayangkannya Video Mapping ‘National Monument’, akan semakin memunculkan ketertarikan warga DKI Jakarta untuk berkunjung ke Jakarta.
Penancapan beton pertama oleh Presiden pertama RI, Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1961 menjadi penanda dimulainya pembangunan. Monas dibangun atas ide Presiden Pertama Indonesia, Ir. Soekarno, yang menginginkan sebuah monumen pengingat perjuangan bangsa seperti monumen yang dijumpainya di banyak negara. Bentuk Monas merupakan gabungan bentuk lingga dan yoni. Lingga digambarkan dengan tugu obelisk yang menjulang tinggi dan adanya lidah api yang dilapisi emas. Filosofisnya, melambangkan perjuangan yang terus menerus. Sementara, yoni adalah pelataran cawan yang berada di bawah tugu tersebut. Kedua lambang ini menandakan kesuburan dan keharmonisan yang saling melengkapi. Monumen ini dilapisi dengan marmer Italia yang kualitasnya sangat baik.
Monumen ini melambangkan angka kemerdekaan Indonesia, yaitu tinggi cawan adalah 17 meter dari permukaan tanah, yang melambangkan tanggal kemerdekaan Indonesia. Di bagian dasar monumen pada kedalaman 3 meter di bawah permukaan tanah, terdapat Museum Sejarah Nasional, dengan ukuran luas 80 x 80 meter yang melambangkan bulan kemerdekaan Indonesia,. Sementara luas cawan adalah 45 x 45 meter yang melambangakn tahun kemerdekaan Indonesia. Di dalam Museum Sejarah Nasional terdapat 48 diorama pada keempat sisinya dan 3 diorama di tengah. Diorama ini menampilkan Sejarah Indonesia.
Pada tiap sudut halaman luar yang mengelilingi monumen terdapat relief yang menggambarkan sejarah Indonesia. Relief ini bermula di sudut timur laut dengan mengabadikan kejayaan Nusantara pada masa lampau; menampilkan sejarah Singhasari dan Majapahit. Relief ini berlanjut secara kronologis searah jarum jam menuju sudut tenggara, barat daya, dan barat laut.
Penyelenggaraan Video Mapping National Monument – Monas Week 2019, di Kawasan Monas ini akan dilaksanakan dari tanggal 22 Desember, 24 Desember hingga 31 Desember 2019 (tanggal 23 Desember 2019, tutup) di Pelataran Sisi Barat Tugu Monas dan terbuka untuk umum, dengan rencana jadwal tayang sebagai berikut
Show Time 1 : 19.00 – 19.25 WIB
Show Time 2 : 20.00 – 20.25 WIB
Khusus tanggal 31 Desember akan berlangsung hingga countdown pergantian tahun
Showtime 1 : 19:00 – 19:25 WIB
Showtime 2 : 20:00 – 20:25 WIB
Showtime 3 : 21:00 – 21:25 WIB
Showtime 4 : 22:30 – 22:55 WIB
Showtime 5 : 23:30 – 00:00 WIB
“Besar harapan kami, hadirnya Video Mapping ini akan menarik masyarakat, terutama generasi muda, agar mereka dapat memahami sejarah Monument Nasional dan Pembangunan Kota Jakarta ini dengan baik dan menjadi bangga menjadi warga Indonesia.