Film adalah media yang memungkinkan kita untuk memahami perbedaan budaya, menggambarkan kehidupan nyata dari orang-orang yang tinggal di belahan dunia yang berbeda. Inilah yang menjadi landasan Japanese Film Festival tetap melanjutkan keterselenggaraannya di Indonesia, dimana pada tahun 2019 ini sudah memasuki tahun ke-4.
Pada acara press conference Japanese Film Festival (JFF) 2019 yang diadakan di CGV Grand Indonesia pada Selasa (6/10), Director General The Japan Foundation Jakarta, Tsukamoto Norihisa mengatakan bahwa salah satu tujuan Japan Foundation adalah memupuk persahabatan Jepang dengan dunia melalui pertukaran budaya, dan JFF merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan tujuan tersebut.
“Salah satu tujuan Japan Foundation adalah memupuk persahabatan Jepang dengan dunia melalui pertukaran budaya, dan JFF merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan tujuan tersebut. Kami pun berharap JFF 2019 ini berjalan dengan lancar, dapat mendekatkan film-film Jepang ke masyarakat Indonesia serta membuka kesempatan film-film Jepang untuk bekerja sama dengan film-film Indonesia,” ujarnya.
JFF 2019 ini diselenggarakan di 5 kota besar di Indonesia yaitu Jakarta (CGV Grand Indonesia), Makassar (CGV Panakkukang Square), Yogyakarta (bekerja sama dengan Jogja-NETPAC Asian Film Festival) , Bandung (CGV Paris van Java) dan yang terbaru di Surabaya (CGV Marvell City), dengan jadwal penyelenggaraan yang berbeda. Dipilihnya Surabaya sebagai salah satu kota penyelenggara JFF 2019 kali ini dikarenakan tingginya antusiasme warga Surabaya terhadap budaya, bahasa dan film-film Jepang. Membawa 13 film Jepang terbaru dengan berbagai genre, mulai dari drama sampai misteri, seperti ‘Little Love Song’, ‘Children of the Sea’, ‘Bento Harashment’ dan ’12 Suicidal Teens’. Ada juga 1 film Indonesia yang ikut ditayangkan yaitu ‘Humba Dreams’ karya sutradara Riri Riza.
Turut hadir dalam sesi press conference, Duta Besar Jepang untuk Indonesia H.E Masafumi Ishii mengatakan bahwa dirinya sangat senang bahwa JFF dapat diterima dengan baik oleh masyarakat Indonesia dan berharap semakin banyak orang Indonesia yang menyukai kebudayaan Jepang.
“Saya sangat senang bahwa JFF dapat diterima dengan baik oleh masyarakat Indonesia. Orang Indonesia dan orang Jepang pemikiran dan perasaannya sama, jadi ketika kita nonton film kita bisa merasakan perasaan yang sama pula. Tahun depan mudah-mudahan akan bertambah kota penyelenggaranya, jadi akan semakin banyak orang Indonesia yang menyukai kebudayaan Jepang. Saya juga berharap dengan film kita bisa maju bersama dan kerja bersama,” ujarnya.
JFF 2019 yang menjadikan Zara JKT48 sebagai ambassador ini, mendapat kehormatan untuk menayangkan perdana film omnibus berjudul ‘Angel Sign’ yang baru akan dirilis di Jepang tanggal 15 November 2019. Film ini merupakan sebuah adaptasi dari 6 komik yang memenangkan penghargaan kompetisi ‘Silent Manga Audition‘, yang dibuat oleh para komikus dari seluruh penjuru dunia.
JFF 2019 akan dimulai di Jakarta pada tanggal 7 sampai 10 November 2019 dan berakhir di Bandung tanggal 21 sampai 23 Desember 2019, dengan tiket yang bisa dibeli online dan offline seharga Rp20.000.