Home Nusantara Tetra Pak Index 2019: Pentingnya Kesehatan Konsumen & Produk Ramah Lingkungan

Tetra Pak Index 2019: Pentingnya Kesehatan Konsumen & Produk Ramah Lingkungan

written by Admin October 31, 2019

Hidup sehat bukan cuma sekedar tren masa kini, namun menerapkan gaya hidup sehat memang sudah menjadi kebutuhan bagi hampir semua masyarakat Indonesia. Ini terlihat dari paparan data survey global tahunan Tetra Pak Index 2019 yang menyatakan bahwa 86% konsumen berfikir bahwa hidup sehat merupakan hal yang penting. Laporan survey yang diumumkan oleh perusahaan global terkemuka pada pemrosesan dan pengemasan makanan dan minuman, Tetra Pak Indonesia ini, mengambil tema ‘The Convergence of Health & Environment‘.

Dilakukan di 5 negara yaitu Amerika Serikat, Inggris, Arab Saudi, Brazil dan Indonesia dengan kolaborasi bersama Ipsos yang mengambil sampel 1.000 responden di masing-masing negara. Di Indonesia sendiri, survey yang dilakukan secara online ini 70%-nya terkosentrasi di Pulau Jawa, sementara sisanya dilakukan di Kalimantan dan Sumatera. Secara umum, Tetra Pak Index 2019 telah menemukan bahwa konsumen saat ini telah memahami bahwa kesehatan pribadi konsumen dan kelestarian lingkungan saling terhubung satu sama lain.

Dalam press conference Tetra Pak Index 2019 bertempat di Ayana Plaza, Jakarta, pada hari Kamis (30/10), Gabrielle Angriani selaku Communication Manager Tetra Pak Malaysia, Singapore, Philippines & Indonesia menjelaskan bahwa survey Tetra Pak Index menunjukkan rasa tanggung jawab individu terhadap lingkungan dan kesehatan di Indonesia tergolong tinggi. Tetra Pak Index 2019 ini juga dibuat untuk mendorong perusahaan-perusahaan agar membuat produk-produk yang menunjang komponen-komponen sehat yang diinginkan konsumen.

“Ini sudah tahun ke-13 Tetra Pak membagikan hasil index. Kenapa kita ambil temanya ‘The Convergence of Health & Environment‘, karena memang sekarang trennya ke arah situ, masyarakat sudah meningkat concern-nya terhadap kesehatan dan lingkungan. Berdasarkan survey, rasa tanggung jawab individu terhadap lingkungan dan kesehatan di Indonesia termasuk tinggi. Sejumlah 84% konsumen merasa dirinya bertanggung jawab atas kesehatan lingkungan dan sebanyak 83% merasa bertanggung jawab atas kesehatan pribadi. Survey ini juga bertujuan untuk mendorong perusahaan-perusahaan agar membuat produk yang mendukung komponen-komponen sehat yang diinginkan konsumen, yaitu penggunaan bahan-bahan dari alam, tanpa zat aditif, organik, kemasan yang bisa didaur ulang dan kemasan yang bisa digunakan/diisi kembali,” jelasnya.

Soeprapto Tan selaku Managing Director Ipsos Indonesia mengungkapkan bahwa survey ini juga dilakukan di Indonesia karena secara aspek kesehatan dan lingkungan, Indonesia telah menjadi sorotan internasional.

“Selama 5 tahun terakhir ini, dalam survey global, nama Indonesia selalu ada. Untuk survey Tetra Pak Index 2019 ini, karakteristik unik budaya Indonesia, yaitu Bhinneka Tunggal Ika merupakan salah satu latar belakang mengapa survey global ini memilih Indonesia sebagai salah satu negara kunci. Adapun secara aspek kesehatan, Indonesia menempati satu dari lima negara penderita diabetes tertinggi. Sedangkan secara lingkungan, permasalahan plastik juga telah menjadi sorotan internasional,” ungkapnya.

Tidak hanya berdiskusi mengenai produk-produk makanan dan minuman yang baik bagi kesehatan pribadi dan kelestarian lingkungan, Tetra Pak Index 2019 juga menekankan pentingnya peran aspek kemasan di setiap aktivitas konsumsi masyarakat. Pemilihan kemasan sebaiknya memperhatikan pemanfaatan sumber daya alam secara bertanggung jawab dan memastikan daur ulangnya pasca konsumsinya dilakukan secara tepat.

“Di Tetra Pak sendiri kami menggunakan prinsip low carbon circular economy, dimana kemasan karton yang kami produksi harus low carbon dan bisa didaur ulang. Makanya kami juga sudah 15 tahun terakhir ini selalu memberikan edukasi ke masyarakat, ke sekolah-sekolah untuk memilah sampah dengan baik, terutama sampah karton, sehingga sampah karton tersebut dapat didaur ulang dengan kualitas yang baik. Terkait dengan bahan pengawet di makanan, kami juga menggunakan teknologi aseptik di kemasan, jadi sebenarnya jika makanan sudah dikemas di kemasan yang menggunakan teknologi aseptik, makanan tersebut sudah tidak perlu pakai pengawet lagi. Langkah simple-nya sebenarnya untuk menjaga lingkungan adalah tidak buang sampah sembarangan dan segregasi atau pemilahan sampah,” tambah Gabrielle.

Tetra Pak Indonesia juga baru saja meluncurkan laporan keberlanjutan pada bulan Agustus 2019 ini dengan beberapa pencapaian daur ulang di tahun 2018 dengan menambah nilai investasi untuk peningkatan kapasitas hingga 1.500 ton per bulan dan mencapai tingkat daur ulang sebesar 21,2% (10.338 ton) sekaligus meningkatkan fasilitas pemilahan mitra pengumpul.

You may also like

Leave a Comment