Home Lifestyle Intip Kemewahan & Kemegahan Sentuhan Tradisi Dalam Berbagai Arsitektur di Dubai

Intip Kemewahan & Kemegahan Sentuhan Tradisi Dalam Berbagai Arsitektur di Dubai

written by Admin June 18, 2019
Intip Kemewahan & Kemegahan Sentuhan Tradisi Dalam Berbagai Arsitektur di Dubai

Dubai selama ini memang dikenal dengan visi yang luar biasa dan pencapaian arsitektur yang cemerlang, sehingga tidak mengherankan apabila kota ini menjadi rumah bagi beberapa bangunan dan struktur yang menakjubkan. Jika Anda seorang penggemar desain-desain yang inspiratif, atau hanya sekadar mencari latar yang fantastis untuk liburan Anda, landmark Dubai ini patut dikunjungi.

Arsitektur Tradisional

Tatkala cakrawala gemerlap Dubai dikenal di seluruh dunia, kota ini telah memamerkan inovasi dalam arsitektur selama berabad-abad. Jika Anda menjelajahi lingkungan Old Dubai, Anda akan menemukan bangunan-bangunan yang membangkitkan gambaran awal mula kota yang sederhana sebagai desa nelayan.

1. Inovasi arsitektur utama:

  • Untuk mengatasi suhu yang cenderung panas, dulunya, jalan di kawasan Al Fahidi Historical Neighborhood dibuat sangat sempit, dengan bangunan yang dipisahkan oleh gang-gang kecil (atau ‘Sikka’) – yang membantu menciptakan terowongan angin yang menurunkan suhu jalanan dan memberikan keteduhan.
  • Menara angin (atau ‘Barajeel’) adalah pendingin udara tertua di dunia, dan merupakan cara para pemukim awal di Dubai mendinginkan rumah mereka. Pada masa sebelum adanya aliran listrik di Dubai, Barajeel dibangun di atas rumah dan bangunan-bangunan dan terbuka di keempat sisinya – guna menyerap hawa hangat dan mengarahkan angin dingin untuk mengalir turun ke dalam rumah.

2. Upaya untuk melawan iklim juga memengaruhi penggunaan bahan-bahan untuk mendirikan rumah dan struktur lainnya – bersama dengan penggunaan sumber daya yang tersedia secara bijak.

  • Daun-daun palem digunakan oleh orang Bedouins untuk membuat pondok musim panas yang lapang (atau ‘Bait Areesh’) – dan atap jerami sering disiram sedikit untuk mendinginkan suhu keseluruhan rumah ketika suhu meningkat.
  • Pada awal tahun 1900-an, rumah-rumah dibangun dengan terumbu karang, pasir, batu papan gipsum dan kadang-kadang batu gamping – bahan-bahan ini memiliki konduktivitas termal yang sangat rendah, dan bersama dengan lumpur dan tanah liat membantu menjaga suhu rumah (disebut ‘Bait Murjan’) tetap dingin.
  • Perkembangan lain di abad ke-20 adalah penciptaan rumah yang lebih rumit dengan halaman terbuka yang luas (disebut ‘Majlis’), serta pintu masuk zig-zag ke rumah-rumah untuk memberikan privasi.

3. Temukan inovasi-inovasi arsitektur tersebut di tempat-tempat ini:

  • Al Fahidi Historical Neighbourhood: Saksikan sepotong kehidupan tradisional di Old Dubai ketika Anda mengunjungi distrik ini yang terletak di sepanjang Dubai Creek.
  • Dapatkan pengetahuan lebih banyak mengenai budaya dan adat istiadat Dubai di Sheikh Mohammed Centre for Cultural Understanding (SMCCU), yang berlokasi di sebuah rumah menara angin yang dipugar dengan indah. Anda bisa mendaftar untuk sarapan tradisional Emirati, makan siang, makan malam dan duduk di atas karpet dan bantal bergaya Bedouin. Nikmati pilihan hidangan tradisional sementara tuan rumah lokal Anda menjawab pertanyaan tentang kehidupan di emirat.
  • Menginap di XVA Art Hotel, sebuah pugaran halaman rumah yang menyatukan seni kontemporer, budaya, dan keramahan tradisional – yang secara bersama-sama menghasilkan ruang kreatif untuk penyair, seniman, dan pengunjung.
  • Dubai Museum bertempat di Al Fahidi Fort, bangunan tertua yang ada di kota ini, dan menampilkan galeri yang menciptakan kembali rumah-rumah bersejarah setempat, masjid, pasar, perkebunan kurma, padang pasir dan kehidupan laut.
  • Al Shindagha District: Di mulut sungai, Anda akan melihat sejumlah bangunan tua di distrik Al Shindagha – terutama Sheikh Saeed Al Maktoum House, kediaman resmi Sheikh Saeed Al Maktoum, yang memerintah Dubai dari tahun 1912 hingga 1958, dan kakek dari Penguasa Dubai saat ini, Yang Mulia Sheikh Mohammed Bin Rashid Al Maktoum.
  • Hatta: Berada di tengah-tengah perbatasan Oman dan Dubai, Hatta Heritage Village bukan hanya surga kebudayaan tetapi juga tempat yang tepat untuk menghabiskan hari Anda. Terletak di pusat Pegunungan Hajar sekitar 100 km dari kota utama, Hatta Heritage Village menawarkan wawasan unik tentang kehidupan pegunungan tradisional di UEA, sejak 3.000 tahun yang lalu.

Arsitektur Modern yang Terinspirasi Tradisi

Dubai terus memadukan warisan budayanya yang kaya ke dalam arsitekturnya saat ini, dengan motif budaya utama yang menonjol di banyak bangunan di sekitar kota.

  • Burj Al Arab: Siluet berbentuk layar yang ikonik dari hotel paling mewah di dunia telah menjadikannya ciri khas dari Dubai modern. Dibangun di atas pulau buatan manusia berbentuk segitiga yang direklamasi dari laut, hotel ini dan strukturnya yang seperti layar menjulang setinggi 321 meter di atas laut, menawarkan pemandangan Teluk Arab yang indah. Diterjemahkan secara harfiah ke ‘Menara Arab’, bangunan tersebut dibangun selama lima tahun: dua tahun untuk menciptakan pulau dan tiga tahun untuk membangun hotel. Arsitek Tom Wright dari Atkins mengambil tantangan untuk menciptakan superstruktur yang inovatif ini yang mengumumkan visi masa depan Dubai yang luar biasa ketika dibuka pada tahun 1999.
  • Palm Jumeirah: Pulau buatan manusia terbesar di dunia bukanlah prestasi yang berarti, terutama karena selamanya mengubah peta Dubai. Dilihat dari atas, pulau ini memberikan penghormatan kepada pohon palem yang berada di mana-mana di kawasan itu – dibangun dari tanah yang direklamasi dan serangkaian kepulauan buatan. Terdiri dari batang sepanjang dua kilometer, sebuah mahkota yang terdiri dari 17 daun dan bulan sabit di sekitarnya, Palm Jumeirah adalah rumah bagi beberapa resor paling mewah di Dubai, termasuk Atlantis, The Palm Dubai dan Jumeirah Zabeel Saray. Nakheel Properties menghidupkan visi Yang Mulia Sheikh Mohammed Bin Rashid Al Maktoum, Penguasa Dubai dan Wakil Presiden UEA, dan hari ini Palm Jumeirah membentang sepanjang lima kilometer persegi, menambahkan 78 kilometer ke garis pantai Dubai.
  • (Segera dibuka) Mohammed Bin Rashid Library: Disebut-sebut sebagai pusat budaya terbesar di kawasan MENA, Mohammed bin Rashid Library memiliki luas sebesar 66.000 meter persegi, dan telah dirancang menyerupai buku terbuka yang diletakkan di ‘rehl” (penopang tradisional untuk Al-Quran). Direncanakan untuk dibuka pada tahun 2020, perpustakaan ini diharapkan menampung lebih dari 4,5 juta volume buku, 1 juta buku audio dan 2 juta buku elektronik, menjadikannya koleksi elektronik terbesar di dunia dan perpustakaan terbesar di Arab.

Arsitektur Modern

Dubai menawarkan sejumlah menara tinggi dan struktur inovatif, sehingga terkadang mudah untuk menemukan karya arsitektur yang benar-benar unik. Berikut adalah beberapa yang pantas untuk dilihat sekali (atau dua kali!):

  • Dubai World Trade Center – gedung pencakar langit pertama Dubai, Dubai World Trade Center telah memainkan peran penting dalam pertumbuhan perdagangan internasional untuk Timur Tengah, sejak peresmiannya oleh Ratu Elizabeth pada tahun 1979. Bangunan berlantai 39 ini mungkin terlihat kerdil hari ini dibandingkan dengan menara lain di Sheikh Zayed Road, tetapi tetap merupakan kompleks terbesar yang dibangun khusus untuk acara dan pameran serta pusat pariwisata bisnis di wilayah tersebut. Bangunan ini dirancang oleh arsitek Inggris John Harris dan juga merupakan bangunan yang Anda lihat di bagian belakang lembaran uang kertas AED 100.
  • Burj Khalifa – menara tertinggi di dunia ini membutuhkan sedikit pengenalan – setinggi lebih dari 828m dengan 162 lantai, bangunan ini adalah fitur cakrawala kota yang tidak dapat dilewatkan. Menara ini dirancang oleh arsitek Amerika Adrian Smith di Skidmore, Owings & Merrill yang menyerupai Hymenocallis atau Spider Lily – bunga gurun regional. Penggalian dimulai pada Januari 2004 dan enam tahun kemudian, Burj Khalifa dibuka pada Januari 2010. Pencahayaan Burj Khalifa sempurna melengkapi karakter bangunan sebagai struktur sederhana dan elegan. Muka bangunan dihantam oleh serangkaian stroboskop, yang dapat diprogram secara individual untuk mengejar menara atau kilau secara acak.
  • Etihad Museum: Etihad Museum seluas 2,5 hektar menceritakan kisah berdirinya Uni Emirat Arab, dan terletak di sebelah Union House, di mana penandatanganan perjanjian pendirian UEA berlangsung pada tahun 1971. Dirancang oleh arsitek Kanada Moriyama dan Teshima, atap putih melengkung yang unik dari museum ini terinspirasi oleh bentuk konstitusi UEA. Bangunan ini juga dihiasi dengan tujuh kolom, yang melambangkan pena yang digunakan untuk menandatangani perjanjian.
  • (Segera dibuka) Coca-Cola Arena: Juga dikenal sebagai Dubai Arena, area ini adalah arena dalam ruangan terbesar Dubai untuk acara musik, olahraga, dan hiburan yang akan dibuka pada Juni 2019. Arena ini terletak di City Walk dan menawarkan tempat duduk mangkuk dalam ruangan dengan pemandangan 360 derajat, dan berkapasitas 17.000 orang. Dengan total luas lantai 3.870 meter persegi, lantai mangkuk arena 86m x 45m dapat diskalakan dengan sistem tempat duduk yang sepenuhnya retractable, menyesuaikan acara dan kapasitas penonton.
  • (Proyek mendatang) Expo 2020 Sustainability Pavilion: ‘Terra’, Sustainability Pavilion adalah salah satu dari tiga di Expo 2020, menghadirkan kesempatan untuk menyampaikan pesan aspirasional tentang dunia alam, ekologi, dan teknologi kepada khalayak global. Distrik berbentuk kelopak ini mengambil inspirasi dari proses alami seperti fotosintesis, menangkap energi dari sinar matahari dan air segar dari udara lembab.
  • (Proyek mendatang) Museum of The Future: Inisiatif unik oleh HH Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum, Museum of The Future mengeksplorasi masa depan sains, teknologi, dan inovasi. Didesain oleh Shaun Killa dan akan dibuka pada tahun 2020, bangunan ini sudah menjadi salah satu bangunan paling kompleks di dunia – dalam bentuk torus, dengan bentuk bundar merepresentasikan bumi dan langit, sedangkan ruang kosong di tengah merepresentasikan hal-hal yang tidak diketahui atau the unknown. Desain jendela dalam bentuk kaligrafi Arab berdasarkan kutipan HH Sheikh Mohammed dipetakan ke kulit bangunan yang melengkung.
  • (Proyek mendatang) Dubai Creek Tower: Ditetapkan sebagai ikon global baru abad ke-21, Dubai Creek Tower diperkirakan akan menjulang dari jantung Dubai Creek Harbour ke balik awan – secara harfiah, karena diharapkan untuk lebih tinggi daripada Burj Khalifa. Dirancang oleh arsitek Spanyol neo-futuristik ternamaSantiago Calatrava, struktur yang menentang gravitasi ini terinspirasi oleh bunga lili dan menara tradisional Arab.

You may also like

Leave a Comment